Jumat, 04 Maret 2011

Penutupan Peringatan Bandung Heritage dan Beragamnya Identitas Kota Bandung

Oleh: Gatot Gunawan

"Berdirinya Bandung Heritage Society ini mempunyai tujuan untuk melestarikan identitas khas kota Bandung dan memacu generasi muda untuk terus bersemangat menjaga warisan/peninggalan yang bernilai sejarah dari para pendahulu kita" ujar Francies B. Affandi (Direktur Eksekutif Bandung Heritage Society) saat diwawancarai disela-sela Penutupan Peringatan 3 Windu Bandung Heritage Society (BHS) di Gedung Indonesia Menggugat Bandung (Sabtu,5/3).

Menurut Francies, saat ini identitas khas kota Bandung tidak harus dilihat dari arsitektur bangunan warisan kolonial, tetapi masih banyak keunikan lain dari kota Bandung yang bisa dijadikan identitas tersendiri yang tidak bisa ditemui di kota lainnya.

"Bandung merupakan kota yang sangat unik dan masyarakatnya tidak terlalu high profile. Dengan banyaknya factory outlet, adanya pendukung "Bobotoh" Persib, sungai cikapundung, bermacam kuliner, itu semua bisa menjadi ciri khas atau identitas kota Bandung, dan saya sangat mendukung agar Bandung menjadi kota kreatif dan disenangi oleh semua orang" ujarnya.

Saat ditanya mengenai apresiasi masyarakat tentang kegiatan Bandung Heritage ini, Francies menjawab: "Ada masyarakat yang datang ke tempat kami, berdiskusi tentang seluk beluk heritage, malahan ada yang datang dari Sumedang meminta bantuan kami untuk mendirikan Sumedang Heritage dan kami bersedia membantu. Dengan ini bisa menandakan bahwa mereka masih mempunyai perhatian terhadap heritage, mereka yang mempunyai latarbelakang yang berbeda ternyata masih mempunyai kepedulian dan mengetahui aktifitas kami" ujarnya dengan logat khas orang asing.

Penutupan Peringatan Bandung Heritage Society ke-24 yang dilaksanakan secara sederhana namun khidmat ini, diisi dengan berbagai acara yaitu pertunjukan tari Sunda dan pemberian penghargaan kepada sejumlah pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan. Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Eksekutif Bandung Heritage Society Francies Bowden Affandi kepada Light Box Enterprise, Klub Tempo Doeloe Jawa Barat, KLJI Bandung, kamerapinjaman.com, Forum Diskusi Ongkoss, Paguyuban Analog Kamera Kolot/Panakol Bandung, para pelukis dan fotografer serta sejumlah siswa sekolah dasar yang mengikuti kegiatan melukis kota Bandung.

Setelah rangkaian peringatan yang memakan waktu selama satu minggu ini, kegiatan Bandung Heritage selanjutnya adalah kembali mensosialisasi kepada masyarakat mengenai Peraturan Daerah Kota Bandung No.19 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya, disamping itu akan dilaksanakan pula pameran keliling berupa foto bangunan heritage dan kegiatan sosial lainnya seperti kampanye cikapundung bersih dan kampanye sejuta pohoh bersama Walikota Bandung.

Francies yang sangat mencintai dan menyayangi kota Bandung ini menyampaikan harapannya agar para generasi muda lebih pro aktif dalam melestarikan identitas kota Bandung.

Mengutip ucapan Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc (Guru Besar Fakultas Teknik Unversitas Diponegoro): "Kota tanpa bangunan tua ibarat manusia tanpa ingatan". Sudah selayaknya masyarakat menjaga dan melestarikan benda-benda yang bernilai heritage agar kita tidak menjadi manusia yang lupa ingatan seperti dikatakan diatas dan kelak anak cucu kita masih dapat menikmati suasana tempo doeloe yang bernilai sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar