Kamis, 18 Agustus 2011
Sabtu, 30 April 2011
Selasa, 26 April 2011
Senin, 25 April 2011
Jumat, 22 April 2011
Minggu, 17 April 2011
Selasa, 12 April 2011
Senin, 11 April 2011
Minggu, 10 April 2011
Selasa, 05 April 2011
Minggu, 03 April 2011
Selasa, 29 Maret 2011
Jumat, 25 Maret 2011
Kamis, 24 Maret 2011
Senin, 21 Maret 2011
trouble is a friend
Trouble will find you no mater where you go, oh oh.
No Matter if you're fast no matter if you're slow, oh oh.
The eye of the storm and the cry in the morn, oh oh.
Your fine for a while but then start to loose control.
Chorus 1:
He's there in the dark,
he's there in my heart,
he waits in the winds
he's gotta play a part.
Trouble is a friend,
yeah trouble is a friend of mine. oh oh!
Trouble is a friend but trouble is a foe, oh oh.
And no matter what I feed him he always seems to grow, oh oh.
He sees what I see and he knows what I know, oh oh.
So don't forget as you ease on down the road.
Chorus 1
Chorus 2:
So don't be alarmed if he takes you by the arm.
I won't let him win, but im a sucker for his charm.
Trouble is a friend,
yeah trouble is a friend of mine. Oh oh!
Oh how I hate the way he makes me feel.
And how I try to make him leave; I try.
Oh Oh I try!
Chorus 1
Chorus 2
Oh, Oh.
Senin, 14 Maret 2011
si janggo yang malang
3 hari yang lalu tepatnya hari jumat tanggal 11 maret 2011 malem gw dapet kabar dari temen gw si herlan mengenai keadaan sepedanya yang bernama si janggo. malang bener2 menimpa temen gw yang satu ini, sore hari di kampus itb dia kehilangan sepedanya alias si janggo ada yang ngegondol...gw malem itu langsung chatt, kata2 yang keluar dari mulut si herlan kira2 begini "tot..janggo gw..hiks"...gw miris banget dengernya, malem itu gw ga tega ngebayangin si herlan, si janggo itu alat transportasinya setiap hari, maklum temen gw yang satu ini kagak bisa jalanin motor, kasian juga si herlan, si janggo itu dia beli dari hasil tabungannya, belon setahun udah ada yang maling, bener2 kasian tu bocah...
gw bener2 ga tega liat dia kalo harus jalan kaki atau ngangkot tiap hari, berapa duit yang harus dia keluarin sedangkan dia anak kosan. tanpa pikir panjang gw berinisiatif buat ngasih pinjem sepeda gw si putih buat dipake selama dia mau n si herlan ga keberatan, besoknya hari sabtu untuk sementara si putih berpindah tangan dan si empunya sekarang si herlan.
gw cuma berdoa semoga si herlan bisa dapet yang lebih baik dari si janggo setelah kehilangan sepeda ini. kalau emang gw punya rezeki lebih oleh Allah, pengen deh gw beliin sepeda buat dia. gw udah anggep dia temen baik gw, gw ga pernah itung2an ma dia,...
yang sabar ya lan...Insyaallah gw bakal usahain dapetin sepeda buat lu ok..
keep smile...
gw bener2 ga tega liat dia kalo harus jalan kaki atau ngangkot tiap hari, berapa duit yang harus dia keluarin sedangkan dia anak kosan. tanpa pikir panjang gw berinisiatif buat ngasih pinjem sepeda gw si putih buat dipake selama dia mau n si herlan ga keberatan, besoknya hari sabtu untuk sementara si putih berpindah tangan dan si empunya sekarang si herlan.
gw cuma berdoa semoga si herlan bisa dapet yang lebih baik dari si janggo setelah kehilangan sepeda ini. kalau emang gw punya rezeki lebih oleh Allah, pengen deh gw beliin sepeda buat dia. gw udah anggep dia temen baik gw, gw ga pernah itung2an ma dia,...
yang sabar ya lan...Insyaallah gw bakal usahain dapetin sepeda buat lu ok..
keep smile...
Sabtu, 05 Maret 2011
Jumat, 04 Maret 2011
Penutupan Peringatan Bandung Heritage dan Beragamnya Identitas Kota Bandung
Oleh: Gatot Gunawan
"Berdirinya Bandung Heritage Society ini mempunyai tujuan untuk melestarikan identitas khas kota Bandung dan memacu generasi muda untuk terus bersemangat menjaga warisan/peninggalan yang bernilai sejarah dari para pendahulu kita" ujar Francies B. Affandi (Direktur Eksekutif Bandung Heritage Society) saat diwawancarai disela-sela Penutupan Peringatan 3 Windu Bandung Heritage Society (BHS) di Gedung Indonesia Menggugat Bandung (Sabtu,5/3).
Menurut Francies, saat ini identitas khas kota Bandung tidak harus dilihat dari arsitektur bangunan warisan kolonial, tetapi masih banyak keunikan lain dari kota Bandung yang bisa dijadikan identitas tersendiri yang tidak bisa ditemui di kota lainnya.
"Bandung merupakan kota yang sangat unik dan masyarakatnya tidak terlalu high profile. Dengan banyaknya factory outlet, adanya pendukung "Bobotoh" Persib, sungai cikapundung, bermacam kuliner, itu semua bisa menjadi ciri khas atau identitas kota Bandung, dan saya sangat mendukung agar Bandung menjadi kota kreatif dan disenangi oleh semua orang" ujarnya.
Saat ditanya mengenai apresiasi masyarakat tentang kegiatan Bandung Heritage ini, Francies menjawab: "Ada masyarakat yang datang ke tempat kami, berdiskusi tentang seluk beluk heritage, malahan ada yang datang dari Sumedang meminta bantuan kami untuk mendirikan Sumedang Heritage dan kami bersedia membantu. Dengan ini bisa menandakan bahwa mereka masih mempunyai perhatian terhadap heritage, mereka yang mempunyai latarbelakang yang berbeda ternyata masih mempunyai kepedulian dan mengetahui aktifitas kami" ujarnya dengan logat khas orang asing.
Penutupan Peringatan Bandung Heritage Society ke-24 yang dilaksanakan secara sederhana namun khidmat ini, diisi dengan berbagai acara yaitu pertunjukan tari Sunda dan pemberian penghargaan kepada sejumlah pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan. Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Eksekutif Bandung Heritage Society Francies Bowden Affandi kepada Light Box Enterprise, Klub Tempo Doeloe Jawa Barat, KLJI Bandung, kamerapinjaman.com, Forum Diskusi Ongkoss, Paguyuban Analog Kamera Kolot/Panakol Bandung, para pelukis dan fotografer serta sejumlah siswa sekolah dasar yang mengikuti kegiatan melukis kota Bandung.
Setelah rangkaian peringatan yang memakan waktu selama satu minggu ini, kegiatan Bandung Heritage selanjutnya adalah kembali mensosialisasi kepada masyarakat mengenai Peraturan Daerah Kota Bandung No.19 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya, disamping itu akan dilaksanakan pula pameran keliling berupa foto bangunan heritage dan kegiatan sosial lainnya seperti kampanye cikapundung bersih dan kampanye sejuta pohoh bersama Walikota Bandung.
Francies yang sangat mencintai dan menyayangi kota Bandung ini menyampaikan harapannya agar para generasi muda lebih pro aktif dalam melestarikan identitas kota Bandung.
Mengutip ucapan Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc (Guru Besar Fakultas Teknik Unversitas Diponegoro): "Kota tanpa bangunan tua ibarat manusia tanpa ingatan". Sudah selayaknya masyarakat menjaga dan melestarikan benda-benda yang bernilai heritage agar kita tidak menjadi manusia yang lupa ingatan seperti dikatakan diatas dan kelak anak cucu kita masih dapat menikmati suasana tempo doeloe yang bernilai sejarah.
"Berdirinya Bandung Heritage Society ini mempunyai tujuan untuk melestarikan identitas khas kota Bandung dan memacu generasi muda untuk terus bersemangat menjaga warisan/peninggalan yang bernilai sejarah dari para pendahulu kita" ujar Francies B. Affandi (Direktur Eksekutif Bandung Heritage Society) saat diwawancarai disela-sela Penutupan Peringatan 3 Windu Bandung Heritage Society (BHS) di Gedung Indonesia Menggugat Bandung (Sabtu,5/3).
Menurut Francies, saat ini identitas khas kota Bandung tidak harus dilihat dari arsitektur bangunan warisan kolonial, tetapi masih banyak keunikan lain dari kota Bandung yang bisa dijadikan identitas tersendiri yang tidak bisa ditemui di kota lainnya.
"Bandung merupakan kota yang sangat unik dan masyarakatnya tidak terlalu high profile. Dengan banyaknya factory outlet, adanya pendukung "Bobotoh" Persib, sungai cikapundung, bermacam kuliner, itu semua bisa menjadi ciri khas atau identitas kota Bandung, dan saya sangat mendukung agar Bandung menjadi kota kreatif dan disenangi oleh semua orang" ujarnya.
Saat ditanya mengenai apresiasi masyarakat tentang kegiatan Bandung Heritage ini, Francies menjawab: "Ada masyarakat yang datang ke tempat kami, berdiskusi tentang seluk beluk heritage, malahan ada yang datang dari Sumedang meminta bantuan kami untuk mendirikan Sumedang Heritage dan kami bersedia membantu. Dengan ini bisa menandakan bahwa mereka masih mempunyai perhatian terhadap heritage, mereka yang mempunyai latarbelakang yang berbeda ternyata masih mempunyai kepedulian dan mengetahui aktifitas kami" ujarnya dengan logat khas orang asing.
Penutupan Peringatan Bandung Heritage Society ke-24 yang dilaksanakan secara sederhana namun khidmat ini, diisi dengan berbagai acara yaitu pertunjukan tari Sunda dan pemberian penghargaan kepada sejumlah pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan. Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Eksekutif Bandung Heritage Society Francies Bowden Affandi kepada Light Box Enterprise, Klub Tempo Doeloe Jawa Barat, KLJI Bandung, kamerapinjaman.com, Forum Diskusi Ongkoss, Paguyuban Analog Kamera Kolot/Panakol Bandung, para pelukis dan fotografer serta sejumlah siswa sekolah dasar yang mengikuti kegiatan melukis kota Bandung.
Setelah rangkaian peringatan yang memakan waktu selama satu minggu ini, kegiatan Bandung Heritage selanjutnya adalah kembali mensosialisasi kepada masyarakat mengenai Peraturan Daerah Kota Bandung No.19 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya, disamping itu akan dilaksanakan pula pameran keliling berupa foto bangunan heritage dan kegiatan sosial lainnya seperti kampanye cikapundung bersih dan kampanye sejuta pohoh bersama Walikota Bandung.
Francies yang sangat mencintai dan menyayangi kota Bandung ini menyampaikan harapannya agar para generasi muda lebih pro aktif dalam melestarikan identitas kota Bandung.
Mengutip ucapan Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc (Guru Besar Fakultas Teknik Unversitas Diponegoro): "Kota tanpa bangunan tua ibarat manusia tanpa ingatan". Sudah selayaknya masyarakat menjaga dan melestarikan benda-benda yang bernilai heritage agar kita tidak menjadi manusia yang lupa ingatan seperti dikatakan diatas dan kelak anak cucu kita masih dapat menikmati suasana tempo doeloe yang bernilai sejarah.
Senin, 28 Februari 2011
Hallo Bandoeng - Wieteke Van Dort.mpg
bandung tempat saya dilahirkan..bandung tempat saya dibesarkan..bandung tempat jatuh bangunnya kehidupan saya..denger lagu ini jadi sedih n makin cinta ama kotaku tercinta ini..terima kasih bandung..kau telah membentuk karakter saya..
Jumat, 25 Februari 2011
nraktir para sohib
akhirnya selesai juga ujian embrio gw...terlepas dari banyaknya kontroversi, gw bisa menjalaninya dengan lancar..alhamdulillah...
kejenuhan selama ini harus gw buang jauh-jauh, tadi malem gw nraktir makan2 temen2 deket gw, herlan, nadya, opik. gw berangkat dari rumah sekitar setengah 7 malem langsung ke kekosan herlan buat jemput dia, setelah jemput kita berdua langsung berangkat. akhirnya kita berempat bertemu di sebuah tempat makan di jalan sawung galing, tempat makan itu ternyata dulunya rumah wolf schoemaker guru arsiteknya bung karno. gw ngenalin herlan ma ci opik n dea, akhirnya kita mencari tempat duduk n memesanlah makanan sesuka hati mereka.
waaaahhhhhh...seger pikiran gw kemaren malem, ketawa-ketiwi n ngobrol2...c herlan banyak diem n cuma mesem2 doank, kayaknya dia masih canggung deh ma temen2 gw. waktu c dea ngajak ngobrol juga dia cuma bilang "oh iya..oh iya" doank..hahahaha aneh mank c herlan ini..bocaaahhh..bocaaahhh..
kita disana mpe jam 9 malem...akhirnya gw ma herlan balik n c opik n dea masih jalan2 katanya. kita pun berpisah, di jalan gw nawarin herlan buat beli makanan apa gitu, coz gw enak ama sohib gw yang satu ini, dia cuma bilang santai aja tot....yoweslah...gw pun tiba di kosan herlan, n gw langsung balik ke rumah...
huaaaaaaaaa...cape tapi seru...
kejenuhan selama ini harus gw buang jauh-jauh, tadi malem gw nraktir makan2 temen2 deket gw, herlan, nadya, opik. gw berangkat dari rumah sekitar setengah 7 malem langsung ke kekosan herlan buat jemput dia, setelah jemput kita berdua langsung berangkat. akhirnya kita berempat bertemu di sebuah tempat makan di jalan sawung galing, tempat makan itu ternyata dulunya rumah wolf schoemaker guru arsiteknya bung karno. gw ngenalin herlan ma ci opik n dea, akhirnya kita mencari tempat duduk n memesanlah makanan sesuka hati mereka.
waaaahhhhhh...seger pikiran gw kemaren malem, ketawa-ketiwi n ngobrol2...c herlan banyak diem n cuma mesem2 doank, kayaknya dia masih canggung deh ma temen2 gw. waktu c dea ngajak ngobrol juga dia cuma bilang "oh iya..oh iya" doank..hahahaha aneh mank c herlan ini..bocaaahhh..bocaaahhh..
kita disana mpe jam 9 malem...akhirnya gw ma herlan balik n c opik n dea masih jalan2 katanya. kita pun berpisah, di jalan gw nawarin herlan buat beli makanan apa gitu, coz gw enak ama sohib gw yang satu ini, dia cuma bilang santai aja tot....yoweslah...gw pun tiba di kosan herlan, n gw langsung balik ke rumah...
huaaaaaaaaa...cape tapi seru...
Selasa, 22 Februari 2011
obrolan ama adik kelas
Renungan
Cacan Somantri Agis
RENUNGAN PAGI BUAT REKAN2 MUSLIM
Sekedar secangkir teh hangat..
Utk mengingatkan diri sendiri,
Semoga bermanfaat..
Sebuah renungan
Kubur setiap hari menyeru manusia sebanyak lima kali :
1. Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap, maka terangilah aku dengan selalu solat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu, bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan Basmallah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka banyaklah bacaan "Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu dapat jawaban kepadanya
Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya :
1. Dunia itu racun, zuhud itu obatnya.
2. Harta itu racun, zakat itu obatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu obatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya.
Nabi Muhammad S.A.W bersabda:
" Ada 4 di pandang sebagai ibu ", yaitu :
1. Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.
3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.
Berpesan-pesanlah kepada kebenaran dan Kesabaran.
Beberapa kata renungan dari Qur'an :
Orang yang tidak melakukan sholat .
Subuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar
Dzuhur : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Ashar : Dijauhkan dari kesehatan/kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.
Isha' : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya
Sekarang anda mempunyai 2 pilihan, Tirai 1 atau Tirai 2…Bagaimana sudah ada pilihan? Deal…? Inilah pilihan anda terakhir! :
1. Biarkan Berita ini tetap dalam Laci Anda.
2. Sebarkan Berita ini ke sejumlah orang yang anda kenal dan Insya Allah Ridho Allah akan dianugerahkan kepada setiap orang yang anda kirim.
"..Hasbunallah wa ni'mal wakiil."
(QS.Ali Imran 173)
RENUNGAN PAGI BUAT REKAN2 MUSLIM
Sekedar secangkir teh hangat..
Utk mengingatkan diri sendiri,
Semoga bermanfaat..
Sebuah renungan
Kubur setiap hari menyeru manusia sebanyak lima kali :
1. Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap, maka terangilah aku dengan selalu solat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu, bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan Basmallah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka banyaklah bacaan "Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu dapat jawaban kepadanya
Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya :
1. Dunia itu racun, zuhud itu obatnya.
2. Harta itu racun, zakat itu obatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu obatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya.
Nabi Muhammad S.A.W bersabda:
" Ada 4 di pandang sebagai ibu ", yaitu :
1. Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.
3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.
Berpesan-pesanlah kepada kebenaran dan Kesabaran.
Beberapa kata renungan dari Qur'an :
Orang yang tidak melakukan sholat .
Subuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar
Dzuhur : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Ashar : Dijauhkan dari kesehatan/kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.
Isha' : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya
Sekarang anda mempunyai 2 pilihan, Tirai 1 atau Tirai 2…Bagaimana sudah ada pilihan? Deal…? Inilah pilihan anda terakhir! :
1. Biarkan Berita ini tetap dalam Laci Anda.
2. Sebarkan Berita ini ke sejumlah orang yang anda kenal dan Insya Allah Ridho Allah akan dianugerahkan kepada setiap orang yang anda kirim.
"..Hasbunallah wa ni'mal wakiil."
(QS.Ali Imran 173)
oleh Aboy Johari pada 22 Februari 2011 jam 1:04
pagi hari..sebuah renungan tubuh, mentari dan jiwa
Selasa, 22 Februari 2011
jam menunjukkan pukul 04:50 WIB,,wake up,,wake up,,wake up,,itulah teriakan hati gw subuh tadi, itu pertanda bahwa gw mesti bangun dari mimpi gw. mata yang masih sayu ini secepat kilat bersinergi dengan kedua kaki, melangkahlah dengan perlahan kedua kaki ini menuju kamar mandi. sepi, sunyi dan tenang menghinggapi suasana subuh tadi. kedua tangan ini mengambil air dan kemudian gw bilas kesebagian tubuh sesuai aturan-aturan berwudhu, cessss...cessss..brrrrr..badan ini tak kuasa menahan keperkasaan dinginnya air.
tak kurang dari 5 menit, gw kembali ke kamar, sebuah kamar dindingnya terbuat dari bambu bilik serta didalamnya dihiasi foto-foto sukarno, tak ketinggalan buku-buku berderat dengan rapi dan sebagian agak acak-acakkan mewarnai keadaan kamar gw ini. subuh tadi masih terasa sangat sepi, orang dalam rumah rupanya masih menjelajah alam bawah sadarnya, tidak ada yang terbangun subuh itu kecuali gw. Allahuakbar...itulah kata pertama yang gw ucapkan ketika gw melapor ke Sang Khalik. disaat pikiran dan jiwa ini menanggung beban yang teramat berat seketika itu hilang dengan hanya mengucap "Allahuakbar".......
tak berapa lama kemudian selesailah gw melapor ke Sang Khalik...rupanya mentari tak sabar ingin cepat-cepat menyinari bumi ini. kaki ini melangkah keluar ketika jam menunjukkan pukul 06.00 WIB. sepasang bola mata titipan Allah ini seketika melihat ke angkasa, terlihatlah mentari pagi yang indah dan perkasa, kemudian bertegur sapalah kami berdua.."hallo gatot..sudah siapkah dirimu menghadapi segala aktivitasmu hari ini?"ujarnya...gw jawab "oh mentari pagi...sejak kedua bola mata ini terbuka dari mimpi semalam, gw selalu siap bervivere pericoloso"...mentari menjawab:"baiklah nak..teruslah berjalan, sebab Allah selalu dekat denganmu"...gw kembali menjawab:"terima kasih mentari, engkau selalu menyinari dunia ini dan hati ini"......percakapan imajiner ini terhenti tatkala sepasang suami istri bersepeda motor melintas didepan gw. dilemparkanlah sebuah senyuman dari bibir ini kepada sepasang suami itri tersebut.
raga ini masih berada diluar rumah, fiyuuuuuuhhh...angin sedikit demi sedikit masuk dan menusuk tulang-tulang ini...indah banget suasana pagi tadi. konsentrasi ini kemudian tertuju pada bilik rumah yang baru diperbaiki semalam oleh ayah. sungguh sangat artistik keliatannya, rumah gw terlihat seperti rumah khas sunda yang sering terlihat di desa-desa. gw sangat senang dengan tampilan rumah gw sekarang. bilik bambu masih tampak mengkilat karena telah dipernis oleh kedua tangan ayah. gw melarang ayah buat mencat bilik itu, alasan gw sangat sederhana "supaya keliatan nilai-nilai tradisionalnya". ayah pun hanya bisa mengangguk dan menuruti keinginan anak tunggalnya ini.
mentari semakin mencengkram bumi ini, akhirnya gw melangkahkan kaki gw untuk masuk ke dalam rumah. kegiatan tubuh gw didalam rumah yaitu: mata bercengkrama dengan berita pagi, mulut bergumul dengan sepotong roti coklat dan segelas sari kurma, dan pantat menempel ibarat perangko dengan sang kursi.
tak banyak kata-kata yang keluar dari mulut pagi tadi, sosok anak tunggal ini hanya bisa diam dan membisu menyaksikan siaran televisi. hanya pikiran yang terus berkeliling melewati dan menembus lorong-lorong waktu di masa depan, sementara raga ini diam kosong.
tak terasa waktu terus berjalan, kegiatan dikampus selanjutnya akan menyambut raga ini.....
wallahuallambissawab...
jam menunjukkan pukul 04:50 WIB,,wake up,,wake up,,wake up,,itulah teriakan hati gw subuh tadi, itu pertanda bahwa gw mesti bangun dari mimpi gw. mata yang masih sayu ini secepat kilat bersinergi dengan kedua kaki, melangkahlah dengan perlahan kedua kaki ini menuju kamar mandi. sepi, sunyi dan tenang menghinggapi suasana subuh tadi. kedua tangan ini mengambil air dan kemudian gw bilas kesebagian tubuh sesuai aturan-aturan berwudhu, cessss...cessss..brrrrr..badan ini tak kuasa menahan keperkasaan dinginnya air.
tak kurang dari 5 menit, gw kembali ke kamar, sebuah kamar dindingnya terbuat dari bambu bilik serta didalamnya dihiasi foto-foto sukarno, tak ketinggalan buku-buku berderat dengan rapi dan sebagian agak acak-acakkan mewarnai keadaan kamar gw ini. subuh tadi masih terasa sangat sepi, orang dalam rumah rupanya masih menjelajah alam bawah sadarnya, tidak ada yang terbangun subuh itu kecuali gw. Allahuakbar...itulah kata pertama yang gw ucapkan ketika gw melapor ke Sang Khalik. disaat pikiran dan jiwa ini menanggung beban yang teramat berat seketika itu hilang dengan hanya mengucap "Allahuakbar".......
tak berapa lama kemudian selesailah gw melapor ke Sang Khalik...rupanya mentari tak sabar ingin cepat-cepat menyinari bumi ini. kaki ini melangkah keluar ketika jam menunjukkan pukul 06.00 WIB. sepasang bola mata titipan Allah ini seketika melihat ke angkasa, terlihatlah mentari pagi yang indah dan perkasa, kemudian bertegur sapalah kami berdua.."hallo gatot..sudah siapkah dirimu menghadapi segala aktivitasmu hari ini?"ujarnya...gw jawab "oh mentari pagi...sejak kedua bola mata ini terbuka dari mimpi semalam, gw selalu siap bervivere pericoloso"...mentari menjawab:"baiklah nak..teruslah berjalan, sebab Allah selalu dekat denganmu"...gw kembali menjawab:"terima kasih mentari, engkau selalu menyinari dunia ini dan hati ini"......percakapan imajiner ini terhenti tatkala sepasang suami istri bersepeda motor melintas didepan gw. dilemparkanlah sebuah senyuman dari bibir ini kepada sepasang suami itri tersebut.
raga ini masih berada diluar rumah, fiyuuuuuuhhh...angin sedikit demi sedikit masuk dan menusuk tulang-tulang ini...indah banget suasana pagi tadi. konsentrasi ini kemudian tertuju pada bilik rumah yang baru diperbaiki semalam oleh ayah. sungguh sangat artistik keliatannya, rumah gw terlihat seperti rumah khas sunda yang sering terlihat di desa-desa. gw sangat senang dengan tampilan rumah gw sekarang. bilik bambu masih tampak mengkilat karena telah dipernis oleh kedua tangan ayah. gw melarang ayah buat mencat bilik itu, alasan gw sangat sederhana "supaya keliatan nilai-nilai tradisionalnya". ayah pun hanya bisa mengangguk dan menuruti keinginan anak tunggalnya ini.
mentari semakin mencengkram bumi ini, akhirnya gw melangkahkan kaki gw untuk masuk ke dalam rumah. kegiatan tubuh gw didalam rumah yaitu: mata bercengkrama dengan berita pagi, mulut bergumul dengan sepotong roti coklat dan segelas sari kurma, dan pantat menempel ibarat perangko dengan sang kursi.
tak banyak kata-kata yang keluar dari mulut pagi tadi, sosok anak tunggal ini hanya bisa diam dan membisu menyaksikan siaran televisi. hanya pikiran yang terus berkeliling melewati dan menembus lorong-lorong waktu di masa depan, sementara raga ini diam kosong.
tak terasa waktu terus berjalan, kegiatan dikampus selanjutnya akan menyambut raga ini.....
wallahuallambissawab...
Jumat, 11 Februari 2011
Renungan Tubuh
Tak sejengkal pun yang terlewati ketika si empunya menjelajahi ruang dalam tubuh,
Hati berbicara dengan lembut laksana butir-butir pasir,
Perasaannya mengungkapkan gejolak jiwa yang terpendam di dalam tubuh,
Manusia seketika tersadar, mengungkapkan keluh kesahnya dengan irama tubuh,
Tubuhku ini berbicara,
Sang penari-penari itu berteriak dengan semangat,
Sang penari-penari itu berteriak menggema bagai debur ombak,
Sang penari-penari itu berteriak tidak pernah mulutnya berteriak,
Sang penari-penari itu berteriak dengan dinamika gerak,
Sang penari-penari itu berteriak dengan tubuh yang siap menerkam alunan suara,
Mengapa wahai penari engkau hanya bergerak apabila ada benda yang menggerakkanmu?
Berapa lama lagi kau akan bangkit melupakan benda-benda yang gemerlapan disekitarmu?
Sinar ini akan padam sirna apabila engkau memilih nafsu,
Ayolah penari...hanya kau yang mampu berbicara dengan tubuh,
Jangan lupakan itu, gerak kalian tercipta tatkala Tuhan sedang tersenyum,
Oaaaaaaaa...tubuhku ini anugerah...
Oaaaaaaaa...tubuhku ini harta...hadiah istimewa...
Oaaaaaaaa...tubuhku ini laksana tiang pancang yang selalu melindungi si empu rumah...
Oaaaaaaaa...tubuhku ini jangan terkapar oleh kehampaan...
Oaaaaaaaa...tubuhku ini jangan tersia-siakan oleh kesunyian...
Tuhan...tubuhku ini nikmat pemberian-Mu,
Tuhan...tubuhku ini titipan dari-Mu,
Tuhan...tubuhku ini sebenarnya milik-Mu,
Tuhan...tubuhku ini akan berakhir kepada-Mu,
Tuhan...tubuhku ini akan bersatu kembali dengan-Mu.
Hati berbicara dengan lembut laksana butir-butir pasir,
Perasaannya mengungkapkan gejolak jiwa yang terpendam di dalam tubuh,
Manusia seketika tersadar, mengungkapkan keluh kesahnya dengan irama tubuh,
Tubuhku ini berbicara,
Sang penari-penari itu berteriak dengan semangat,
Sang penari-penari itu berteriak menggema bagai debur ombak,
Sang penari-penari itu berteriak tidak pernah mulutnya berteriak,
Sang penari-penari itu berteriak dengan dinamika gerak,
Sang penari-penari itu berteriak dengan tubuh yang siap menerkam alunan suara,
Mengapa wahai penari engkau hanya bergerak apabila ada benda yang menggerakkanmu?
Berapa lama lagi kau akan bangkit melupakan benda-benda yang gemerlapan disekitarmu?
Sinar ini akan padam sirna apabila engkau memilih nafsu,
Ayolah penari...hanya kau yang mampu berbicara dengan tubuh,
Jangan lupakan itu, gerak kalian tercipta tatkala Tuhan sedang tersenyum,
Oaaaaaaaa...tubuhku ini anugerah...
Oaaaaaaaa...tubuhku ini harta...hadiah istimewa...
Oaaaaaaaa...tubuhku ini laksana tiang pancang yang selalu melindungi si empu rumah...
Oaaaaaaaa...tubuhku ini jangan terkapar oleh kehampaan...
Oaaaaaaaa...tubuhku ini jangan tersia-siakan oleh kesunyian...
Tuhan...tubuhku ini nikmat pemberian-Mu,
Tuhan...tubuhku ini titipan dari-Mu,
Tuhan...tubuhku ini sebenarnya milik-Mu,
Tuhan...tubuhku ini akan berakhir kepada-Mu,
Tuhan...tubuhku ini akan bersatu kembali dengan-Mu.
Selasa, 01 Februari 2011
Wawancara dengan Maestro/Tokoh Tari Sunda Ibu Indrawati Lukman
Pada hari Rabu tanggal 13 Januari 2009, saya berkesempatan melakukan sebuah wawancara dengan Ibu Indrawati Lukman dikediamannya yang asri dan sejuk dikawasan Arcamanik – Antapani Bandung. Beliau merupakan salah satu tokoh/maestro Tari di Jawa Barat, kiprah beliau di dunia tari khususnya tari Sunda sudah tidak diragukan lagi, bahkan Harian Kompas memberi julukan kepada beliau sebagai Penari Senior Indonesia, berikut petikan percakapan bersama Ibu Indrawati Lukman :
1. Tanggal berapa Ibu dilahirkan?
Jawab : 1 April 1944
2. Dimana Ibu dilahirkan?
Jawab : di Bandung
3. Ibu dilahirkan dari berapa bersaudara?
Jawab : Saya dilahirkan dari 5 bersaudara.
4. Bisa diceritakan awal mula Ibu berkiprah didunia tari?
Jawab : Ketika itu tahun 1955. Sebenarnya dulu saya hanya sekadar mengikuti teman-teman untuk menari, sebagai hobi saja. Pada waktu itu satu-satunya guru tari yang terkenal adalah Pak Tjetje Somantri, tempatnya di Badan Kesenian Indonesia (BKI) di Jalan Naripan Bandung. Ya, memang awalnya saya terjun ke dunia tari betul-betul hanya ikut-ikutan. Tidak tahu bahwa akhirnya di situlah bakat dan dunia saya. Ketika itu Pak Tjetjelah yang mungkin melihat bakat dan potensi saya sebagai penari. Waktu itu umur saya sebelas tahun. Sejak itulah saya menemukan hobi yang sesuai dengan hati saya. Jika tahun 1955 disebut sebagai langkah awal keberangkatan saya menggeluti dunia tari, maka sekarang sudah 50 tahun saya menggeluti dunia tari. Dari tahun ke tahun ketika itu saya selalu dibawa dalam berbagai pertunjukan. Sampai tahun 1957 saya pertama kali terpilih menjadi anggota misi kesenian ke luar negeri. Waktu itu ke Rusia, Cekoslowakia, Polandia, Hongaria dan Mesir. Selama 3 bulan saya harus meninggalkan sekolah, tapi memang mendapat izin karena itu merupakan sebuah misi kesenian Indonesia. Pilihan untuk menggeluti dunia tari itu berlangsung secara tak sadar. Karena terus-menerus dan juga karena hobi. Kalau saya ingat lagi ke belakang, karena hobi itulah saya asal bisa menari saja. Tidak dibayar saja saya merasa senang, dibayar sedikit juga tidak masalah dan mendapat kesempatan menari ke mana-mana. Jadi saya juga, ya, enjoy saja. Sampai suatu ketika pada tahun 1964, ada orang menawarkan saya beasiswa untuk belajar ke Amerika Serikat. Saat itu, kebetulan juga saya diminta tampil di New York World Fair. Saya berangkat ke Amerika dengan lebih dulu mengikuti program pemerintah di New York World Fair, lalu saya berangkat ke Stephen's College atas beasiswa. Tapi beasiswa itu bukan untuk studi tari, melainkan meneruskan studi seperti yang saya pelajari semasa semester satu di Unpad, yaitu psikologi. Tapi ketika itu bahasa Inggris saya pas-pasan, dan tentu saja mendapat banyak kesulitan. Akhirnya saya memilih untuk memfokuskan diri pada studi tari. Di situlah saya merasa apa yang saya miliki bisa keluar, terutama dalam kelas koreografi. Di situlah selama dua tahun saya sempat juga mempelajari berbagai tari etnis, dari mulai tari India, Spanyol, Hawai hingga teknik modern dance Martha Graham.
5. Bagaimana sambutan pertama kali yang diberikan oleh keluarga (orang tua,saudara) ketika ibu memutuskan untuk berkiprah didunia seni tari?
Jawab : Nggak jadi masalah, kebetulan darah seni mengalir dari ibu saya. Karena keluarga kami kebetulan keluarga pendidik maka memberikan kebebasan kepada anak-anaknya, orang tua saya hanya memberikan pesan yaitu berusahalah sampai titik akhir dan jangan sampai merugikan orang lain.
6. Apakah keluarga (suami dan anak) mendukung ibu berkiprah didunia jagad tari Sunda?
Jawab : Ya, memang dari awal, ketika saya mulai menikah..suaminya saya sempat melarang untuk terjun di dunia tari…Awalnya malah saya tidak boleh menari, dia mengatakan bahwa dia bukan artis seperti saya. Karena itu saya diminta untuk menjaga perasaannya. Dia enggak suka saya menari tapi perasaan dan jiwa saya menari terus…Setelah dia melihat saya dari tahun ke tahun selalu gelisah, suami saya menganggap memang saya tidak bisa ditahan untuk terjun di dunia tari…dia mengizinkan saya untuk mengajar dulu. Oleh karena itu saya mendirikan STI dengan tujuan mengajar saja.
Tapi lama-kelamaan dia melihat bahwa itulah dunia saya sampai akhirnya dia juga terjun dan terlibat. Akhirnya mendukung dalam arti positif dan saya boleh menari asal mendapat izin dari suami…dengan pegangan itu saya pegang terus…akhirnya sampai sekarang suami dan anak mendukung, malahan kalau keluar negeri ikut.
7. Tarian apa yang pertama kali ibu ciptakan?
Jawab : Saya mulai mencoba menciptakan tarian, seingat saya judulnya "Tari Batik", itu diciptakan sepulang dari Amerika, saya tidak melanjutkan sekolah, karena lebih senang meneruskan apa yang sedang saya geluti. Dari awal itulah apa yang dulu saya pelajari, saya coba masukkan ke dalam karakter tari Sunda. Karena itulah garapan-garapan saya banyak mengambil gerakan dari daerah lain dengan tetap mempertahankan roh Parahyangannya. Tapi pola geraknya saya ambil dari tradisi lain yang mungkin sepintas tidak akan terasa, tapi jika dilihat secara detail akan terasa. Salah satunya, misalnya, idiom gerak yang saya ambil dari Thailand. Saya belajar di Bangkok dua kali. Atau juga saya mengambilnya dari idiom tari Jawa dan Bali. Tapi itu bukan berarti asal mengambil begitu saja, tapi ada alasan atau ketentuan estetikanya. Jadi bukan berarti saya harus begitu saja memasukkan unsur-unsur modern dance. Saya tidak bisa, karena jiwa saya lebih ke tari-tari tradisional. Sebagai orang yang lebih dulu mendalami tari-tari tradisional, untuk lepas dari akar itu sangat sulit.
8. Pada tahun berapa?
Jawab : Sekitar tahun 1968 – 1971an.
9. Bagaimana struktur koreografi tarian tersebut?
Jawab : Saya membuat koreografi yang tidak sulit dan mudah dimengerti oleh murid sehingga gampang ditiru, tidak hanya anak-anak tapi mahasiswa juga, kemudian dikemas dengan lagu yang sedemikian rupa agar menarik para penonton yang melihatnya.
10. Bisa Ibu jelaskan tentang unsur musik yang terdapat dalam tarian tersebut?
Jawab : Unsur musik atau gendingnya itu yang pertama kali saya buat beda dari yang lain dan beda dari yang sudah pakem. Musiknya sudah pakai irama lain dan menjadi wanda anyar.
11. Bagaimana dengan unsur busana dalam tarian tersebut?
Jawab : Unsur busana dari awal..saya membuat pertunjukan itu nomor satu memang di busana…memiliki ciri khas tersendiri supaya bisa memuaskan penonton, sehingga muncul kesan dipublik bahwa karya tari saya glamor, padahal biasa saja hanya dari unsur tata cahaya yang mengakibatkan kostum menjadi lebih menarik….saya tidak melihat kaidah-kaidah yang terdapat dalam suatu warna…yang penting masih mengikuti norma-norma tari Sunda, mengikuti zaman tapi kita jangan sampai dikalahkan. Saya ingin tari tradisional yang dulu pakaiannya demikian sederhana bisa ikut dalam kekinian. Kita tidak bisa menari terus-menerus seperti zaman dulu, tapi kita juga tidak bisa menghilangkan yang dahulu itu. Yang dahulu dipelihara tapi selanjutnya kita harus membuat anak-anak sekarang menyukainya. Ketika anak-anak sekarang tidak suka, bahkan untuk melirik pun tidak mau, bagaimana dia mau belajar.
12. Sampai saat ini, berapa tarian yang telah Ibu buat?
Jawab : Wuah..cukup banyak tarian yang sudah saya buat.
13. bisa disebutkan tarian karya Ibu tersebut?
Jawab : Coba nanti lihat saja dibuku “Menengok Jagat Tari Sunda-50Tahun Kiprah Kepenarian Indrawati Lukman dan 37 Tahun Studio Tari Indra”. Disana ada data karya-karya tarian saya.
14. Tema-tema apa yang muncul pada tari-tarian karya Ibu?
Jawab : Biasanya yang penting itu…pertama, hampir semua karya saya menggambarkan kewanitaan, karena saya belajar dari almarhum Pak Tjetje yang karyanya mengungkapkan kewanitaan, seperti wanita yang terampil, wanita yang ceria, wanita yang gembira…kedua, temanya keindahan. Sewaktu saya membuat tarian saya tidak mau orang capek melihatnya. Tidak semua orang yang menonton adalah penari. Jadi, ketika saya menciptakan tarian saya harus menciptakan sesuatu yang berakar pada tradisi di Jawa Barat, juga indah sehingga belum orang mengerti tariannya tapi ia sudah merasakan keindahan visualnya, juga musiknya. kecuali di dramatari ada karakter yang kuat. Tapi intinya tetap adalah keindahan.
15. Apakah tema-tema tersebut dipengaruhi kondisi sosial, politik, juga ekonomi yang berkembang pada saat ibu menciptakan tarian tersebut?
Jawab : Nggak..karena itu konotasinya agak lebih berat untuk si anak..karena karya saya ini kan hanya untuk anak-anak yang sekedar ingin menarikan, kalau kondisi sosial, politik seperti itu harus untuk konsumsi tertentu dan mempunyai tanggung jawab yang lebih berat.
16. Apakah tarian karya Ibu masih kental dengan ritual?
Jawab : Nggak ada ritual malah. Kalau ritualkan kita harus memelihara pakem, tidak lepas dari aturan-aturan...kalo saya lebih ke hiburan. Sifatnya enteng dan mudah dipahami oleh penonton.
17. Apakah ada pesan khusus yang disampaikan kepada penonton dalam setiap tarian karya Ibu?
Jawab : Yang bisa saya katakan, bahwa ketika saya sedang menari ada sesuatu yang ingin diungkapkan, termasuk keindahan dan anugerah Allah. Ketika saya menari, saya merasa bahwa saya sedang memberikan sesuatu yang saya miliki. Ketika saya menari, ada semacam kebahagiaan di dalamnya, memberikan keindahan, menampilkan apa yang saya ekspresikan. Kalau dengan kata yang singkat, saya ingin mengatakan agar masyarakat itu mencintai budaya dan tradisi mereka. Cintailah seni daerah. Dan karena itulah, punten, saya merasa harus membuat karya-karya yang tidak jelek. Harus bagus terus. Semua yang saya tampilkan harus membuat orang mengatakan bahwa mereka menyukai tari-tari Jawa Barat. Makanya saya terus berkarya membuat sesuatu yang baru sesuai dengan zamannya. Jadi, selama saya memelihara ini terutama tari Sunda…pertama, agar masyarakat atau orang Sunda bisa mengapresiasi budayanya sendiri…kedua, supaya generasi muda selanjutnya mau mempelajari…karena menurut saya suatu bangsa itu akan kuat kalau budaya dan mental masyarakatnya juga kuat.
18. Menurut Ibu, adakah pihak-pihak (pewaris/ahli waris) yang berusaha untuk menjaga kelestarian tari-tarian karya Ibu?
Jawab : Sebenarnya, anak saya tidak seperti saya yang mempunyai minat yang kuat untuk menari, cuma dia punya keinginan untuk meneruskan usaha saya, dalam artian melalui Studio Tari Indra…mungkin saja ada penari yang loyal dan mempunyai niat untuk meneruskan keinginan saya…intinya pengorbanan, dedikasi dan loyalitas..tanpa itu nggak ada gunanya..Jadi kalau harus disebut langsung siapa orangnya, saya tidak bisa memastikan.
19. Bagaimana perhatian pemerintah terhadap tari-tarian yang dikelola STI?
Jawab : Ya secara material tidak ada, dana yang rutin sama sekali tidak ada…tetapi kalau mengenai kegiatan yang memerlukan bantuan seperti pengajuan proposal, biasanya mereka melihat keperluannya apa, apakah perlu didukung atau tidak, biasanya mereka harus melakukan pengamatan dan penelitian terlebih dahulu dan kadang-kadang sangat menyebalkan…sudah komit saya untuk mempunyai wadah pendidikan/menampung anak orang yang mempunyai bakat kemudian kita tampilkan, pemerintah memberi dana atau tidak, kegiatan harus jalan terus, kalau menunggu bantuan pemerintah tidak akan maju, pemerintah dirasakan masih kurang mempunyai kepedulian terhadap kesenian. Berbeda dengan dulu, sekitar tahun 1970 – 1980an, dalam satu bulan kami bisa empat kali tampil di Gedung Pakuan. Apresiasinya ketika itu tinggi sekali.
20. Apa kendala yang Ibu temukan ketika menjadi penari akhirnya adalah pilihan Ibu, apalagi pada masa-masa itu pilihan untuk menjadi seniman di mata keluarga bukanlah sesuatu yang gampang bukan?
Jawab : Sebetulnya, itu bukan pilihan. Semuanya terjadi secara tak sengaja. Atau ketika itu saya belum memilih untuk menjadi penari, tapi hanya meneruskan hobi saja. Belum ada pemikiran saya akan menjadi penari. Pada masa itu memang belum banyak orang yang membuat tarian baru dan mengembangkan tarian tradisional. Jadi sebenarnya di situ saya berusaha mencoba-coba. Ketika sejak tahun 1965 banyak orang menilai dalam karya saya terdapat sesuatu yang baru, di situ saya tergugah untuk lebih mengembangkannya. Termasuk mengembangkannya dalam kelompok yang saya dirikan tahun 1968, yaitu Studio Tari Indra (STI) itu kendalanya luar biasa..tidak ada yang mendukung..dukungan dana tidak ada, dukungan masyarakat pun terasa masih kurang…akhirnya saya harus berusaha sekuat tenaga agar STI bisa tetap eksis, karena berusaha akhirnya mereka peduli…usaha yang harus terus menerus dan menbuat sesuatu yang berbeda tiap tahun, jadi sudah kepalang basah ya mau apalagi…tapi Im happy…the show must go on…kalo sudah komit harus all out…
21. Sebenarnya mengapa Ibu merasa harus menjadi seorang penari?
Jawab : Ini pertanyaan yang sulit saya jawab. Saya tidak merasa harus menjadi seorang penari, karena ke-bisa-an saya ya ini…hahaha…bermula dari ikut-ikutan, terus karena diajak dan pergi keluar negeri...ya akhirnya menjadi penari…
22. Kapan tepatnya Ibu mengenal Pak Tjetje Somantri?
Jawab : Saya mengenal beliau ketika saya bergabung di BKI (Badan Kesenian Indonesia)
23. Bagaimana Ibu memandang sosok Pak Tjetje?
Jawab : Pak Tjetje orangnya sangat low profile, tidak banyak bicara, cuma dia seorang penari yang tahu kondisi si anak, Pak Tjetje intens mengajar agar muridnya bagus, teknik menari Pak Tjetje luar biasa, ini merupakan contoh pengorbanan, dia mengajar tanpa pamrih.
24. Apa yang membuat Ibu akhirnya tertarik untuk mengikuti jejak Pak Tjetje?
Jawab : Sebenarnya ketika saya mendapat pengajaran dari Pak Tjetje, banyak sekali kemudahan atau rahmat yang saya dapat dari Allah SWT melalui tari, andaikata saya tidak mengenal Pak Tjetje…tidak mungkin saya seperti sekarang ini. Saya menemukan segalanya dari beliau.
25. Apakah ada nasihat dan pesan khusus dari Pak Tjetje?
Jawab : Kalau ke pribadi tidak, hanya beliau suka bilang “hargailah kehidupan”, “hargailah yang kamu dapatkan”…beliau suka bilang begitu.
26. Apakah Ibu salah satu murid kesayangan atau anak emas Pak Tjetje?
Jawab : Nggak…saya bukan..tidak sama sekali. Pak Tjetje itu tidak punya emas. Selama saya menari disana tidak ada anak emas. Pak Yuyun, Ibu Ira pun tidak di anak emaskan. Beliau tidak membeda-bedakan murid. Cuma beliau tahu kondisi si penari, makanya ada penari yang menari itu-itu saja, karena beliau mempunyai kepekaan yang lebih terhadap muridnya, contohnya: saya menjadi penari pertama Tari Kandagan, Ibu Emmi identik dengan Tari Dewi Serang, mungkin itu yang dikatakan anak emas. Jadi tidak ada anak emas kalau menurut saya, hanya dalam pengkarakteran tarian saja yang dibedakan.
27. Sampai saat ini, bagaimana Ibu menilai perkembangan tari Sunda?
Jawaban : Perkembangannya sih sejak dengan adanya jaipongan, saya pikir tari Sunda biasa-biasa saja yah, hidup segan mati pun tak mau, kemudian itu apresiasi masyarakat terhadap tari Sunda masih kurang..makanya ketika mereka diam, saya tidak diam. Pikiran saya selalu berputar agar bisa terus menerus mengembangkan tari Sunda.
28. Bagaimana Ibu melihat minat generasi muda dalam mengembangkan dan mempertahankan tari Sunda?
Jawab : Nggak ada, selain di SMKI, UPI, STSI. Orang yang mau menari atau mendalami masih kurang…paling-paling perbedannya kalau harus dihitung itu dari 10 cuma 2 orang.
29. Sudah 50 tahun Ibu menggeluti dunia tari. Selama itu apa yang Ibu dapatkan?
Jawab : Kalau saya lihat itu, yang saya dapatkan adalah bagaimana kita menyelesaikan masalah dengan kegigihan, pengorbanan dan kerja keras..tanpa itu semua usaha kita tidak akan berhasil…dan jujur, dalam arti kata jujur pada diri sendiri dan jujur pada orang lain…Kalau pengalaman sudah jelas. Demikian juga dengan anak-anak didik dan networking. Tapi ada juga nilai tersendiri, bahwa dengan menjadi penari saya merasa kaya. Merasa kaya bukan dalam pengertian materi, tapi suatu jenis kekayaan yang kelak juga harus bisa bermanfaat bagi generasi selanjutnya. Ketika saya ingin berhenti, itu tidak bisa karena saya ingin menularkan kebahagiaan saya sebagai penari pada para generasi muda. Besok lusa saya misal sudah tidak ada. Kalau saya berhenti dan saya belum memberikan apa yang saya miliki ini pada orang lain, maka semuanya akan terputus. Keindahan itu dari Allah, tapi persoalannya bagaimana kita bisa merawat dan melanjutkan keindahan itu dengan sebaik-baiknya.
30. 40 tahun sudah Studio Tari Indra berdiri, apakah Ibu merasa puas dengan hasil yang telah dicapai oleh STI?
Jawab : Nggak lah...nggak akan puas…Cuma memang yang nggak puas itu self beloging para penari, saya ingin penari yang telah tergabung kedalam STI mempunyai ikatan batin / rasa memiliki kepada STI…merasakan adanya ikatan kekeluargaan yang erat, saya ingin membina penari agar baik akhlak, sikap dan kelakuannya. Selain tetap ingin menjaga perkembangan tari tradisi di Jawa Barat, saya ingin memberi peluang untuk para penari muda berbakat sehingga mereka bisa mengembangkan potensinya.
31. Kalau Ibu dilahirkan kembali dan boleh memilih, Ibu ingin jadi apa sih?
Jawab : Jika saya dilahirkan kembali, saya ingin membahagiakan orang tua dengan menjadi Sarjana...Dosen...Profesor…karena latar belakang orang tua dan keluarga dari kalangan akademisi…bukan jadi penari, ibu saya guru Bahasa Inggris dan Ayah saya dosen di Institut Teknologi Bandung. Jadi dalam darah saya memang mengalir darah pendidik. Tapi orang tua menyadari dan sudah jalannya dari Allah...mensyukuri saja.
32. Sampai kapan Ibu akan terus bergelut dalam dunia tari?
Jawab : Insya Allah selama saya masih mampu.
33. Adakah pesan yang ingin ibu sampaikan untuk para penari generasi sekarang?
Jawab : Yang penting dia peduli kepada kebudayaan, pesan yang disampaikan terutama kepada lingkungan akademik seperti sekolah, guru. Mereka harus mau menjadikan kesenian suatu keharusan untuk dipelajari oleh generasi muda, diarahkan untuk mencintai kesenian dan juga budi pekerti kalau budayanya ingin maju dan berkembang.
5. Bagaimana sambutan pertama kali yang diberikan oleh keluarga (orang tua,saudara) ketika ibu memutuskan untuk berkiprah didunia seni tari?
Jawab : Nggak jadi masalah, kebetulan darah seni mengalir dari ibu saya. Karena keluarga kami kebetulan keluarga pendidik maka memberikan kebebasan kepada anak-anaknya, orang tua saya hanya memberikan pesan yaitu berusahalah sampai titik akhir dan jangan sampai merugikan orang lain.
6. Apakah keluarga (suami dan anak) mendukung ibu berkiprah didunia jagad tari Sunda?
Jawab : Ya, memang dari awal, ketika saya mulai menikah..suaminya saya sempat melarang untuk terjun di dunia tari…Awalnya malah saya tidak boleh menari, dia mengatakan bahwa dia bukan artis seperti saya. Karena itu saya diminta untuk menjaga perasaannya. Dia enggak suka saya menari tapi perasaan dan jiwa saya menari terus…Setelah dia melihat saya dari tahun ke tahun selalu gelisah, suami saya menganggap memang saya tidak bisa ditahan untuk terjun di dunia tari…dia mengizinkan saya untuk mengajar dulu. Oleh karena itu saya mendirikan STI dengan tujuan mengajar saja.
Tapi lama-kelamaan dia melihat bahwa itulah dunia saya sampai akhirnya dia juga terjun dan terlibat. Akhirnya mendukung dalam arti positif dan saya boleh menari asal mendapat izin dari suami…dengan pegangan itu saya pegang terus…akhirnya sampai sekarang suami dan anak mendukung, malahan kalau keluar negeri ikut.
7. Tarian apa yang pertama kali ibu ciptakan?
Jawab : Saya mulai mencoba menciptakan tarian, seingat saya judulnya "Tari Batik", itu diciptakan sepulang dari Amerika, saya tidak melanjutkan sekolah, karena lebih senang meneruskan apa yang sedang saya geluti. Dari awal itulah apa yang dulu saya pelajari, saya coba masukkan ke dalam karakter tari Sunda. Karena itulah garapan-garapan saya banyak mengambil gerakan dari daerah lain dengan tetap mempertahankan roh Parahyangannya. Tapi pola geraknya saya ambil dari tradisi lain yang mungkin sepintas tidak akan terasa, tapi jika dilihat secara detail akan terasa. Salah satunya, misalnya, idiom gerak yang saya ambil dari Thailand. Saya belajar di Bangkok dua kali. Atau juga saya mengambilnya dari idiom tari Jawa dan Bali. Tapi itu bukan berarti asal mengambil begitu saja, tapi ada alasan atau ketentuan estetikanya. Jadi bukan berarti saya harus begitu saja memasukkan unsur-unsur modern dance. Saya tidak bisa, karena jiwa saya lebih ke tari-tari tradisional. Sebagai orang yang lebih dulu mendalami tari-tari tradisional, untuk lepas dari akar itu sangat sulit.
8. Pada tahun berapa?
Jawab : Sekitar tahun 1968 – 1971an.
9. Bagaimana struktur koreografi tarian tersebut?
Jawab : Saya membuat koreografi yang tidak sulit dan mudah dimengerti oleh murid sehingga gampang ditiru, tidak hanya anak-anak tapi mahasiswa juga, kemudian dikemas dengan lagu yang sedemikian rupa agar menarik para penonton yang melihatnya.
10. Bisa Ibu jelaskan tentang unsur musik yang terdapat dalam tarian tersebut?
Jawab : Unsur musik atau gendingnya itu yang pertama kali saya buat beda dari yang lain dan beda dari yang sudah pakem. Musiknya sudah pakai irama lain dan menjadi wanda anyar.
11. Bagaimana dengan unsur busana dalam tarian tersebut?
Jawab : Unsur busana dari awal..saya membuat pertunjukan itu nomor satu memang di busana…memiliki ciri khas tersendiri supaya bisa memuaskan penonton, sehingga muncul kesan dipublik bahwa karya tari saya glamor, padahal biasa saja hanya dari unsur tata cahaya yang mengakibatkan kostum menjadi lebih menarik….saya tidak melihat kaidah-kaidah yang terdapat dalam suatu warna…yang penting masih mengikuti norma-norma tari Sunda, mengikuti zaman tapi kita jangan sampai dikalahkan. Saya ingin tari tradisional yang dulu pakaiannya demikian sederhana bisa ikut dalam kekinian. Kita tidak bisa menari terus-menerus seperti zaman dulu, tapi kita juga tidak bisa menghilangkan yang dahulu itu. Yang dahulu dipelihara tapi selanjutnya kita harus membuat anak-anak sekarang menyukainya. Ketika anak-anak sekarang tidak suka, bahkan untuk melirik pun tidak mau, bagaimana dia mau belajar.
12. Sampai saat ini, berapa tarian yang telah Ibu buat?
Jawab : Wuah..cukup banyak tarian yang sudah saya buat.
13. bisa disebutkan tarian karya Ibu tersebut?
Jawab : Coba nanti lihat saja dibuku “Menengok Jagat Tari Sunda-50Tahun Kiprah Kepenarian Indrawati Lukman dan 37 Tahun Studio Tari Indra”. Disana ada data karya-karya tarian saya.
14. Tema-tema apa yang muncul pada tari-tarian karya Ibu?
Jawab : Biasanya yang penting itu…pertama, hampir semua karya saya menggambarkan kewanitaan, karena saya belajar dari almarhum Pak Tjetje yang karyanya mengungkapkan kewanitaan, seperti wanita yang terampil, wanita yang ceria, wanita yang gembira…kedua, temanya keindahan. Sewaktu saya membuat tarian saya tidak mau orang capek melihatnya. Tidak semua orang yang menonton adalah penari. Jadi, ketika saya menciptakan tarian saya harus menciptakan sesuatu yang berakar pada tradisi di Jawa Barat, juga indah sehingga belum orang mengerti tariannya tapi ia sudah merasakan keindahan visualnya, juga musiknya. kecuali di dramatari ada karakter yang kuat. Tapi intinya tetap adalah keindahan.
15. Apakah tema-tema tersebut dipengaruhi kondisi sosial, politik, juga ekonomi yang berkembang pada saat ibu menciptakan tarian tersebut?
Jawab : Nggak..karena itu konotasinya agak lebih berat untuk si anak..karena karya saya ini kan hanya untuk anak-anak yang sekedar ingin menarikan, kalau kondisi sosial, politik seperti itu harus untuk konsumsi tertentu dan mempunyai tanggung jawab yang lebih berat.
16. Apakah tarian karya Ibu masih kental dengan ritual?
Jawab : Nggak ada ritual malah. Kalau ritualkan kita harus memelihara pakem, tidak lepas dari aturan-aturan...kalo saya lebih ke hiburan. Sifatnya enteng dan mudah dipahami oleh penonton.
17. Apakah ada pesan khusus yang disampaikan kepada penonton dalam setiap tarian karya Ibu?
Jawab : Yang bisa saya katakan, bahwa ketika saya sedang menari ada sesuatu yang ingin diungkapkan, termasuk keindahan dan anugerah Allah. Ketika saya menari, saya merasa bahwa saya sedang memberikan sesuatu yang saya miliki. Ketika saya menari, ada semacam kebahagiaan di dalamnya, memberikan keindahan, menampilkan apa yang saya ekspresikan. Kalau dengan kata yang singkat, saya ingin mengatakan agar masyarakat itu mencintai budaya dan tradisi mereka. Cintailah seni daerah. Dan karena itulah, punten, saya merasa harus membuat karya-karya yang tidak jelek. Harus bagus terus. Semua yang saya tampilkan harus membuat orang mengatakan bahwa mereka menyukai tari-tari Jawa Barat. Makanya saya terus berkarya membuat sesuatu yang baru sesuai dengan zamannya. Jadi, selama saya memelihara ini terutama tari Sunda…pertama, agar masyarakat atau orang Sunda bisa mengapresiasi budayanya sendiri…kedua, supaya generasi muda selanjutnya mau mempelajari…karena menurut saya suatu bangsa itu akan kuat kalau budaya dan mental masyarakatnya juga kuat.
18. Menurut Ibu, adakah pihak-pihak (pewaris/ahli waris) yang berusaha untuk menjaga kelestarian tari-tarian karya Ibu?
Jawab : Sebenarnya, anak saya tidak seperti saya yang mempunyai minat yang kuat untuk menari, cuma dia punya keinginan untuk meneruskan usaha saya, dalam artian melalui Studio Tari Indra…mungkin saja ada penari yang loyal dan mempunyai niat untuk meneruskan keinginan saya…intinya pengorbanan, dedikasi dan loyalitas..tanpa itu nggak ada gunanya..Jadi kalau harus disebut langsung siapa orangnya, saya tidak bisa memastikan.
19. Bagaimana perhatian pemerintah terhadap tari-tarian yang dikelola STI?
Jawab : Ya secara material tidak ada, dana yang rutin sama sekali tidak ada…tetapi kalau mengenai kegiatan yang memerlukan bantuan seperti pengajuan proposal, biasanya mereka melihat keperluannya apa, apakah perlu didukung atau tidak, biasanya mereka harus melakukan pengamatan dan penelitian terlebih dahulu dan kadang-kadang sangat menyebalkan…sudah komit saya untuk mempunyai wadah pendidikan/menampung anak orang yang mempunyai bakat kemudian kita tampilkan, pemerintah memberi dana atau tidak, kegiatan harus jalan terus, kalau menunggu bantuan pemerintah tidak akan maju, pemerintah dirasakan masih kurang mempunyai kepedulian terhadap kesenian. Berbeda dengan dulu, sekitar tahun 1970 – 1980an, dalam satu bulan kami bisa empat kali tampil di Gedung Pakuan. Apresiasinya ketika itu tinggi sekali.
20. Apa kendala yang Ibu temukan ketika menjadi penari akhirnya adalah pilihan Ibu, apalagi pada masa-masa itu pilihan untuk menjadi seniman di mata keluarga bukanlah sesuatu yang gampang bukan?
Jawab : Sebetulnya, itu bukan pilihan. Semuanya terjadi secara tak sengaja. Atau ketika itu saya belum memilih untuk menjadi penari, tapi hanya meneruskan hobi saja. Belum ada pemikiran saya akan menjadi penari. Pada masa itu memang belum banyak orang yang membuat tarian baru dan mengembangkan tarian tradisional. Jadi sebenarnya di situ saya berusaha mencoba-coba. Ketika sejak tahun 1965 banyak orang menilai dalam karya saya terdapat sesuatu yang baru, di situ saya tergugah untuk lebih mengembangkannya. Termasuk mengembangkannya dalam kelompok yang saya dirikan tahun 1968, yaitu Studio Tari Indra (STI) itu kendalanya luar biasa..tidak ada yang mendukung..dukungan dana tidak ada, dukungan masyarakat pun terasa masih kurang…akhirnya saya harus berusaha sekuat tenaga agar STI bisa tetap eksis, karena berusaha akhirnya mereka peduli…usaha yang harus terus menerus dan menbuat sesuatu yang berbeda tiap tahun, jadi sudah kepalang basah ya mau apalagi…tapi Im happy…the show must go on…kalo sudah komit harus all out…
21. Sebenarnya mengapa Ibu merasa harus menjadi seorang penari?
Jawab : Ini pertanyaan yang sulit saya jawab. Saya tidak merasa harus menjadi seorang penari, karena ke-bisa-an saya ya ini…hahaha…bermula dari ikut-ikutan, terus karena diajak dan pergi keluar negeri...ya akhirnya menjadi penari…
22. Kapan tepatnya Ibu mengenal Pak Tjetje Somantri?
Jawab : Saya mengenal beliau ketika saya bergabung di BKI (Badan Kesenian Indonesia)
23. Bagaimana Ibu memandang sosok Pak Tjetje?
Jawab : Pak Tjetje orangnya sangat low profile, tidak banyak bicara, cuma dia seorang penari yang tahu kondisi si anak, Pak Tjetje intens mengajar agar muridnya bagus, teknik menari Pak Tjetje luar biasa, ini merupakan contoh pengorbanan, dia mengajar tanpa pamrih.
24. Apa yang membuat Ibu akhirnya tertarik untuk mengikuti jejak Pak Tjetje?
Jawab : Sebenarnya ketika saya mendapat pengajaran dari Pak Tjetje, banyak sekali kemudahan atau rahmat yang saya dapat dari Allah SWT melalui tari, andaikata saya tidak mengenal Pak Tjetje…tidak mungkin saya seperti sekarang ini. Saya menemukan segalanya dari beliau.
25. Apakah ada nasihat dan pesan khusus dari Pak Tjetje?
Jawab : Kalau ke pribadi tidak, hanya beliau suka bilang “hargailah kehidupan”, “hargailah yang kamu dapatkan”…beliau suka bilang begitu.
26. Apakah Ibu salah satu murid kesayangan atau anak emas Pak Tjetje?
Jawab : Nggak…saya bukan..tidak sama sekali. Pak Tjetje itu tidak punya emas. Selama saya menari disana tidak ada anak emas. Pak Yuyun, Ibu Ira pun tidak di anak emaskan. Beliau tidak membeda-bedakan murid. Cuma beliau tahu kondisi si penari, makanya ada penari yang menari itu-itu saja, karena beliau mempunyai kepekaan yang lebih terhadap muridnya, contohnya: saya menjadi penari pertama Tari Kandagan, Ibu Emmi identik dengan Tari Dewi Serang, mungkin itu yang dikatakan anak emas. Jadi tidak ada anak emas kalau menurut saya, hanya dalam pengkarakteran tarian saja yang dibedakan.
27. Sampai saat ini, bagaimana Ibu menilai perkembangan tari Sunda?
Jawaban : Perkembangannya sih sejak dengan adanya jaipongan, saya pikir tari Sunda biasa-biasa saja yah, hidup segan mati pun tak mau, kemudian itu apresiasi masyarakat terhadap tari Sunda masih kurang..makanya ketika mereka diam, saya tidak diam. Pikiran saya selalu berputar agar bisa terus menerus mengembangkan tari Sunda.
28. Bagaimana Ibu melihat minat generasi muda dalam mengembangkan dan mempertahankan tari Sunda?
Jawab : Nggak ada, selain di SMKI, UPI, STSI. Orang yang mau menari atau mendalami masih kurang…paling-paling perbedannya kalau harus dihitung itu dari 10 cuma 2 orang.
29. Sudah 50 tahun Ibu menggeluti dunia tari. Selama itu apa yang Ibu dapatkan?
Jawab : Kalau saya lihat itu, yang saya dapatkan adalah bagaimana kita menyelesaikan masalah dengan kegigihan, pengorbanan dan kerja keras..tanpa itu semua usaha kita tidak akan berhasil…dan jujur, dalam arti kata jujur pada diri sendiri dan jujur pada orang lain…Kalau pengalaman sudah jelas. Demikian juga dengan anak-anak didik dan networking. Tapi ada juga nilai tersendiri, bahwa dengan menjadi penari saya merasa kaya. Merasa kaya bukan dalam pengertian materi, tapi suatu jenis kekayaan yang kelak juga harus bisa bermanfaat bagi generasi selanjutnya. Ketika saya ingin berhenti, itu tidak bisa karena saya ingin menularkan kebahagiaan saya sebagai penari pada para generasi muda. Besok lusa saya misal sudah tidak ada. Kalau saya berhenti dan saya belum memberikan apa yang saya miliki ini pada orang lain, maka semuanya akan terputus. Keindahan itu dari Allah, tapi persoalannya bagaimana kita bisa merawat dan melanjutkan keindahan itu dengan sebaik-baiknya.
30. 40 tahun sudah Studio Tari Indra berdiri, apakah Ibu merasa puas dengan hasil yang telah dicapai oleh STI?
Jawab : Nggak lah...nggak akan puas…Cuma memang yang nggak puas itu self beloging para penari, saya ingin penari yang telah tergabung kedalam STI mempunyai ikatan batin / rasa memiliki kepada STI…merasakan adanya ikatan kekeluargaan yang erat, saya ingin membina penari agar baik akhlak, sikap dan kelakuannya. Selain tetap ingin menjaga perkembangan tari tradisi di Jawa Barat, saya ingin memberi peluang untuk para penari muda berbakat sehingga mereka bisa mengembangkan potensinya.
31. Kalau Ibu dilahirkan kembali dan boleh memilih, Ibu ingin jadi apa sih?
Jawab : Jika saya dilahirkan kembali, saya ingin membahagiakan orang tua dengan menjadi Sarjana...Dosen...Profesor…karena latar belakang orang tua dan keluarga dari kalangan akademisi…bukan jadi penari, ibu saya guru Bahasa Inggris dan Ayah saya dosen di Institut Teknologi Bandung. Jadi dalam darah saya memang mengalir darah pendidik. Tapi orang tua menyadari dan sudah jalannya dari Allah...mensyukuri saja.
32. Sampai kapan Ibu akan terus bergelut dalam dunia tari?
Jawab : Insya Allah selama saya masih mampu.
33. Adakah pesan yang ingin ibu sampaikan untuk para penari generasi sekarang?
Jawab : Yang penting dia peduli kepada kebudayaan, pesan yang disampaikan terutama kepada lingkungan akademik seperti sekolah, guru. Mereka harus mau menjadikan kesenian suatu keharusan untuk dipelajari oleh generasi muda, diarahkan untuk mencintai kesenian dan juga budi pekerti kalau budayanya ingin maju dan berkembang.
---------------------------------------------
Itulah hasil wawancara saya dengan Ibu Indrawati Lukman, di usianya yang semakin senja beliau masih tetap bersemangat dalam menjaga nilai-nilai tradisi Sunda, sisa-sisa kecantikannya yang masih tampak sampai saat ini menyiratkan bahwa perjuangan beliau di dunia kesenian tidaklah padam. Semangat yang patut kita contoh oleh kita generasi muda.
Wallahuallambissawab..
Keep positive thinking, keep pray and keep smile..
Jabat erat dari saya..
Nasionalisme Indonesia
Gatot Subroto, 1 Februari 2011 pukul 06.30 WIB
Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat kaya akan keanekaragaman serta mempunyai keunikan tersendiri yang tidak didapat oleh negara lain. Keanekaragaman kita yang terdiri dari beribu-ribu pulau, beribu-ribu macam kesenian, beratus-ratus adat dan budaya, beratus-ratus suku, berpuluh-puluh kepercayaan serta keindahan alam Indonesia bagaikan puteri cantik nan elok rupawan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang diberikan kepada kita semua dalam kehidupan kita di sebuah keluarga yang bernama Indonesia. Indonesia, sebuah negara yang diciptakan oleh Tuhan tatkala Tuhan sedang tersenyum.
Keanekaragaman yang majemuk itu dapat menjadi satu tentu ada sebabnya, keanekaragaman yang majemuk itu dapat menjadi satu tentu ada satu pengikat. Kita dapat melihat ke beberapa negara diantaranya:
1.Yugoslavia yang terdiri dari beberapa etnis suku bangsa dan multi agama terpecah, porak poranda menjadi puing-puing yang berserakan.
2. Korea Utara dan Korea Selatan yang merupakan satu nenek moyang, satu kebudayaan harus berpisah dan tidak pernah menemukan kebersamaan hanya dikarenakan perbedaan paham politik.
3. Uni Soviet yang menganut paham komunis seketika hancur berkeping-keping hanya karena ide yang bernama glasnot dan perestroika yang dicetuskan oleh Mikhail Gorbachev.
Dari pengalaman beberapa negara diatas, kita dapat mengambil suatu pelajaran yang amat berharga betapa sulitnya mereka untuk mempertahankan suatu persatuan, betapa sulitnya mereka untuk mempertahankan suatu kebersamaan dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini dikarenakan tidak adanya kesadaran "rasa memiliki" terhadap negaranya sendiri, perbedaan menjadi alasan untuk menjadikan mereka pecah, perbedaan menjadi alasan untuk menjadikan mereka hidup masing-masing dan perbedaan menjadi alasan untuk menjadikan mereka hidup seperti monyet-monyet yang berteriak dalam kurungan sangkarnya. Dengan terpecah mereka seolah-seolah bebas dan hidup merdeka, padahal bisa kita lihat, kedua Korea selalu terjadi konflik di perbatasan, belakangan ini pecahan Yugoslavia terpecah kembali menjadi negara Serbia dan Montenegro setelah terjadi aksi huru-hara, dan pecahan Soviet seperti Kazakhstan, Turkmenistan, Azerbaidjan, Georgia masih harus berjuang antara hidup dan mati untuk keberlangsungan negaranya.
Bagaimana dengan di Indonesia??? salah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara adalah kita masih dapat merasakan nikmatnya dan indahnya rasa persatuan. Di negara yang saya sebut diatas, perbedaan itu membuat mereka berpisah dan terpecah, tetapi ajaibnya negara kita Indonesia yang sangat kita junjung tinggi, perbedaan itu justru menjadi perekat kita dalam persatuan, perbedaan itu menjadi modal kita dalam kebersamaan, perbedaan itu tidak pernah menjadi halangan dalam pergaulan kita sehari-hari. Sangat bodoh dan tololnya apabila kita mencontoh negara-negara seperti Soviet, Yugoslavia dan Korea yang berpisah hanya karena perbedaan. Bangsa-bangsa di dunia ini hanya akan mentertawakan kita apabila Indonesia terpecah..."hei..lihat itu..ada monyet baru yang terbangun dari mimpinya yang panjang"..."hahahah..lihat Indonesia tamatlah sudah riwayatnya"...tentunya kita tidak mau ejekan tersebut menimpa negara kita, sebab hanya manusia yang tidak pernah belajar dan manusia yang tidak menggunakan akal serta pikirannya yang ingin berpisah karena hal sepele yaitu perbedaan.
Perbedaan kita menurut saya direkatkan oleh rasa nasionalisme, nasionalisme kita direkatkan oleh rasa persatuan, rasa persatuan kita direkatkan oleh suatu kesadaran dan suatu kesadaran kita direkatkan oleh rasa cinta. Persatuan kita adalah pengungkapan rasa cinta kita terhadap bangsa ini, nasionalisme kita adalah pengungkapan rasa cinta yang teramat dalam kepada Bapak Angkasa dan Ibu Pertiwi Indonesia. Jadi, jangan dikatakan apabila perbedaan ini merupakan jurang pemisah, justru perbedaan ini merupakan pengungkapan rasa cinta kita baik kepada sesama manusia maupun dalam kehidupan bernegara. Sadarilah oleh kita semua bahwa perbedaan ini mulia tujuannya, menjadikan Indonesia suatu suri tauladan diantara bangsa dalam hal Unity In Diversity.
Nasionalisme, orang-orang intelektual seperti kalangan akademik, mahasiswa, politikus selalu mendengungkan kata-kata ini. Kita mengetahui bahwa nasionalisme berasal dari kata nasio yang artinya bangsa dan isme yang artinya paham. Jadi, nasionalisme itu merupakan paham kebangsaan, paham rasa cinta kepada tanah Ibu Pertiwi. Tapi apa sebenarnya hakikat yang terkandung di dalam arti nasionalisme ini???
Berkaitan dengan nasionalisme, mind set kita selalu mengarah kepada para prajurit TNI, anggota Paskibra, anggota Pramuka. Upacara-upacara bendera yang dilaksanakan dengan dalih meningkatkan rasa nasionalisme. Untuk ukuran zaman sekarang apa hanya cukup dengan itu??? saya rasa tidak, upacara hanya bisa meningkatkan rasa nasionalisme itu beberapa persen saja, loh kenapa??? bisa kita lihat, rangkaian dalam jalannya upacara bisa saudara rasakan, bagaimana jenuh dan lelahnya kita berdiri ditengah panasnya sinar terik matahari, anak-anak zaman sekarang yang telah mengalami tingkat kecerdasan yang tinggi serta pergaulan yang luas mungkin akan berfikir beberapa kali untuk turun ke lapangan. Upacara pada zaman sekarang hanya khusus konsumsi para pejabat, mereka dengan enak dan santainya mengikuti upacara dengan duduk di kursi singgasana, ditutupi tenda yang menyejukkan serta makanan dan minuman yang telah tersedia di depannya, sedangkan rakyat harus berpanas-panas, tegak berdiri sehingga badan bau matahari hanya untuk menghormati bendera kita naik keatas puncak, adilkah??? Kita mengetahui pejabat zaman sekarang yang gemar melakukan korupsi, mengeruk harta rakyat hanya untuk kesenangan pribadi dan keluarganya, apa kita mau melaksanakan upacara bendera berada ditengah-tengah lingkungan yang penuh dengan "tikus-tikus negara"??? Apa kita mau jalannya upacara bendera dengan dipimpin oleh pejabat korup??? alangkah baiknya apabila kita renungkan kembali...
Zaman sekarang, nasionalisme tumbuh bukan karena upacara, nasionalisme tumbuh membahana hanya karena masalah sepele, yaitu sepak bola. Nasionalisme tumbuh menggema hanya karena olahraga, nasionalisme tumbuh setiap para atlit berjuang dan perjuangan itu terbayarkan oleh tangisan setiap menyanyikan Indonesia Raya dan berdiri di podium kemenangan, kita pun seolah-olah larut dalam tangisan sang atlit tersebut.
Nasionalisme bisa muncul oleh karena kesadaran umat beragama dalam mengamalkan ajaran masing-masing agama mereka. Bagaimana Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam dengan ucapannya yang sangat menyejukkan hati saya: "Hubbul Wathon Minnal Iman" mencintai negara adalah sebagian dari iman..Subhanallah...
Memahami nasionalisme menurut saya sebenarnya sangatlah mudah, kita tidak perlu bertele-tele mengemukakan teori-teori dari tokoh-tokoh kebangsaan. Pada dasarnya nasionalisme Indonesia ini sangat unik. Seperti telah saya ungkap diatas, bahwasannya nasionalisme kita sekarang mempunyai pondasi yang didasarkan atas rasa cinta, cinta terhadap sesama anak bangsa. Cinta merupakan dasar dari rasa kemanusiaan dan kemanusiaan ini terdapat dalam ajaran falsafah Pancasila, bahkan Gandhi pun merumuskan ajarannya yang bernama Ahimsa yang merupakan pengejawantahan dari rasa kemanusiaan ini. Cinta terhadap sesama manusia, menolong orang yang lemah, memberi sedekah kepada fakir miskin, mencintai anak yatim dan memberikan ilmu kepada sesama, itulah nasionalisme. Dengan tindakan itu secara tidak langsung kita telah mengamalkan dasar-dasar nasionalisme, dengan tindakan itu kita makin memperkokoh pilar nasionalisme kita terhadap Indonesia ini.
Swami Vivekananda berkata: "Tidak ada kedermawanan yang lebih tinggi daripada orang berbuat amal. Manusia yang paling rendah adalah manusia yang tangannya selalu dibuka untuk menerima, dan manusia yang termulia adalah dia yang tangannya selalu dibuka untuk memberi. Tangan-tangan ini dibuat hanya untuk memberi selalu. Seketika itu juga saudara menjadi sempurna". Apa yang diungkapkan Swami Vivekananda ini memuat rasa cinta yang amat luar biasa. Cinta terhadap sesama umat manusia, dan mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan. Alangkah mulianya apabila ucapan Vivekananda ini diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita di Indonesia.
Cinta, kemanusiaan dan kesadaran menurut saya merupakan pondasi utama dari nasionalisme Indonesia sekarang. Jerman Barat dan Jerman Timur bisa bersatu kembali karena rakyatnya mempunyai kesadaran bahwa cinta dan persatuan telah merekatkan mereka sehingga sekarang mereka bangkit dan kuat, begitu pula dengan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan bisa bersatu karena mempunyai kesadaran bahwa mereka adalah SATU yang akhirnya menguatkan mereka.
Oleh karena itu berangkat dari cinta, kemanusiaan dan kesadaran, marilah kita berbuat sesuatu untuk bangsa ini, sekecil apapun usaha kita untuk membangkitkan nasionalisme Indonesia maka akan berdampak besar dalam kehidupan bernegara kita. Selalu berfikir positive karena dengan itulah pikiran kita akan terbuka. Nasionalisme Indonesia harus kita mulai dari hal yang terkecil. Dengan mencintai sesama umat manusia, menghormati segala perbedaan, menghargai segala keanekaragaman yang ada di negara kita niscaya Tuhan Yang Maha Agung akan selalu meridhai kehidupan berbangsa dan bernegara keluarga Republik Indonesia. Mengutip ucapan Swami Vivekananda:
"Cinta selalu menempatkan kita sebagai si-pemberi dan bukan sebagai si-penerima".
Amiiin...
Wallahuallambissawab...
Keep positive thinking, keep pray and keep smile..
Jabat erat dari saya...
Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat kaya akan keanekaragaman serta mempunyai keunikan tersendiri yang tidak didapat oleh negara lain. Keanekaragaman kita yang terdiri dari beribu-ribu pulau, beribu-ribu macam kesenian, beratus-ratus adat dan budaya, beratus-ratus suku, berpuluh-puluh kepercayaan serta keindahan alam Indonesia bagaikan puteri cantik nan elok rupawan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang diberikan kepada kita semua dalam kehidupan kita di sebuah keluarga yang bernama Indonesia. Indonesia, sebuah negara yang diciptakan oleh Tuhan tatkala Tuhan sedang tersenyum.
Keanekaragaman yang majemuk itu dapat menjadi satu tentu ada sebabnya, keanekaragaman yang majemuk itu dapat menjadi satu tentu ada satu pengikat. Kita dapat melihat ke beberapa negara diantaranya:
1.Yugoslavia yang terdiri dari beberapa etnis suku bangsa dan multi agama terpecah, porak poranda menjadi puing-puing yang berserakan.
2. Korea Utara dan Korea Selatan yang merupakan satu nenek moyang, satu kebudayaan harus berpisah dan tidak pernah menemukan kebersamaan hanya dikarenakan perbedaan paham politik.
3. Uni Soviet yang menganut paham komunis seketika hancur berkeping-keping hanya karena ide yang bernama glasnot dan perestroika yang dicetuskan oleh Mikhail Gorbachev.
Dari pengalaman beberapa negara diatas, kita dapat mengambil suatu pelajaran yang amat berharga betapa sulitnya mereka untuk mempertahankan suatu persatuan, betapa sulitnya mereka untuk mempertahankan suatu kebersamaan dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini dikarenakan tidak adanya kesadaran "rasa memiliki" terhadap negaranya sendiri, perbedaan menjadi alasan untuk menjadikan mereka pecah, perbedaan menjadi alasan untuk menjadikan mereka hidup masing-masing dan perbedaan menjadi alasan untuk menjadikan mereka hidup seperti monyet-monyet yang berteriak dalam kurungan sangkarnya. Dengan terpecah mereka seolah-seolah bebas dan hidup merdeka, padahal bisa kita lihat, kedua Korea selalu terjadi konflik di perbatasan, belakangan ini pecahan Yugoslavia terpecah kembali menjadi negara Serbia dan Montenegro setelah terjadi aksi huru-hara, dan pecahan Soviet seperti Kazakhstan, Turkmenistan, Azerbaidjan, Georgia masih harus berjuang antara hidup dan mati untuk keberlangsungan negaranya.
Bagaimana dengan di Indonesia??? salah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara adalah kita masih dapat merasakan nikmatnya dan indahnya rasa persatuan. Di negara yang saya sebut diatas, perbedaan itu membuat mereka berpisah dan terpecah, tetapi ajaibnya negara kita Indonesia yang sangat kita junjung tinggi, perbedaan itu justru menjadi perekat kita dalam persatuan, perbedaan itu menjadi modal kita dalam kebersamaan, perbedaan itu tidak pernah menjadi halangan dalam pergaulan kita sehari-hari. Sangat bodoh dan tololnya apabila kita mencontoh negara-negara seperti Soviet, Yugoslavia dan Korea yang berpisah hanya karena perbedaan. Bangsa-bangsa di dunia ini hanya akan mentertawakan kita apabila Indonesia terpecah..."hei..lihat itu..ada monyet baru yang terbangun dari mimpinya yang panjang"..."hahahah..lihat Indonesia tamatlah sudah riwayatnya"...tentunya kita tidak mau ejekan tersebut menimpa negara kita, sebab hanya manusia yang tidak pernah belajar dan manusia yang tidak menggunakan akal serta pikirannya yang ingin berpisah karena hal sepele yaitu perbedaan.
Perbedaan kita menurut saya direkatkan oleh rasa nasionalisme, nasionalisme kita direkatkan oleh rasa persatuan, rasa persatuan kita direkatkan oleh suatu kesadaran dan suatu kesadaran kita direkatkan oleh rasa cinta. Persatuan kita adalah pengungkapan rasa cinta kita terhadap bangsa ini, nasionalisme kita adalah pengungkapan rasa cinta yang teramat dalam kepada Bapak Angkasa dan Ibu Pertiwi Indonesia. Jadi, jangan dikatakan apabila perbedaan ini merupakan jurang pemisah, justru perbedaan ini merupakan pengungkapan rasa cinta kita baik kepada sesama manusia maupun dalam kehidupan bernegara. Sadarilah oleh kita semua bahwa perbedaan ini mulia tujuannya, menjadikan Indonesia suatu suri tauladan diantara bangsa dalam hal Unity In Diversity.
Nasionalisme, orang-orang intelektual seperti kalangan akademik, mahasiswa, politikus selalu mendengungkan kata-kata ini. Kita mengetahui bahwa nasionalisme berasal dari kata nasio yang artinya bangsa dan isme yang artinya paham. Jadi, nasionalisme itu merupakan paham kebangsaan, paham rasa cinta kepada tanah Ibu Pertiwi. Tapi apa sebenarnya hakikat yang terkandung di dalam arti nasionalisme ini???
Berkaitan dengan nasionalisme, mind set kita selalu mengarah kepada para prajurit TNI, anggota Paskibra, anggota Pramuka. Upacara-upacara bendera yang dilaksanakan dengan dalih meningkatkan rasa nasionalisme. Untuk ukuran zaman sekarang apa hanya cukup dengan itu??? saya rasa tidak, upacara hanya bisa meningkatkan rasa nasionalisme itu beberapa persen saja, loh kenapa??? bisa kita lihat, rangkaian dalam jalannya upacara bisa saudara rasakan, bagaimana jenuh dan lelahnya kita berdiri ditengah panasnya sinar terik matahari, anak-anak zaman sekarang yang telah mengalami tingkat kecerdasan yang tinggi serta pergaulan yang luas mungkin akan berfikir beberapa kali untuk turun ke lapangan. Upacara pada zaman sekarang hanya khusus konsumsi para pejabat, mereka dengan enak dan santainya mengikuti upacara dengan duduk di kursi singgasana, ditutupi tenda yang menyejukkan serta makanan dan minuman yang telah tersedia di depannya, sedangkan rakyat harus berpanas-panas, tegak berdiri sehingga badan bau matahari hanya untuk menghormati bendera kita naik keatas puncak, adilkah??? Kita mengetahui pejabat zaman sekarang yang gemar melakukan korupsi, mengeruk harta rakyat hanya untuk kesenangan pribadi dan keluarganya, apa kita mau melaksanakan upacara bendera berada ditengah-tengah lingkungan yang penuh dengan "tikus-tikus negara"??? Apa kita mau jalannya upacara bendera dengan dipimpin oleh pejabat korup??? alangkah baiknya apabila kita renungkan kembali...
Zaman sekarang, nasionalisme tumbuh bukan karena upacara, nasionalisme tumbuh membahana hanya karena masalah sepele, yaitu sepak bola. Nasionalisme tumbuh menggema hanya karena olahraga, nasionalisme tumbuh setiap para atlit berjuang dan perjuangan itu terbayarkan oleh tangisan setiap menyanyikan Indonesia Raya dan berdiri di podium kemenangan, kita pun seolah-olah larut dalam tangisan sang atlit tersebut.
Nasionalisme bisa muncul oleh karena kesadaran umat beragama dalam mengamalkan ajaran masing-masing agama mereka. Bagaimana Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam dengan ucapannya yang sangat menyejukkan hati saya: "Hubbul Wathon Minnal Iman" mencintai negara adalah sebagian dari iman..Subhanallah...
Memahami nasionalisme menurut saya sebenarnya sangatlah mudah, kita tidak perlu bertele-tele mengemukakan teori-teori dari tokoh-tokoh kebangsaan. Pada dasarnya nasionalisme Indonesia ini sangat unik. Seperti telah saya ungkap diatas, bahwasannya nasionalisme kita sekarang mempunyai pondasi yang didasarkan atas rasa cinta, cinta terhadap sesama anak bangsa. Cinta merupakan dasar dari rasa kemanusiaan dan kemanusiaan ini terdapat dalam ajaran falsafah Pancasila, bahkan Gandhi pun merumuskan ajarannya yang bernama Ahimsa yang merupakan pengejawantahan dari rasa kemanusiaan ini. Cinta terhadap sesama manusia, menolong orang yang lemah, memberi sedekah kepada fakir miskin, mencintai anak yatim dan memberikan ilmu kepada sesama, itulah nasionalisme. Dengan tindakan itu secara tidak langsung kita telah mengamalkan dasar-dasar nasionalisme, dengan tindakan itu kita makin memperkokoh pilar nasionalisme kita terhadap Indonesia ini.
Swami Vivekananda berkata: "Tidak ada kedermawanan yang lebih tinggi daripada orang berbuat amal. Manusia yang paling rendah adalah manusia yang tangannya selalu dibuka untuk menerima, dan manusia yang termulia adalah dia yang tangannya selalu dibuka untuk memberi. Tangan-tangan ini dibuat hanya untuk memberi selalu. Seketika itu juga saudara menjadi sempurna". Apa yang diungkapkan Swami Vivekananda ini memuat rasa cinta yang amat luar biasa. Cinta terhadap sesama umat manusia, dan mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan. Alangkah mulianya apabila ucapan Vivekananda ini diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita di Indonesia.
Cinta, kemanusiaan dan kesadaran menurut saya merupakan pondasi utama dari nasionalisme Indonesia sekarang. Jerman Barat dan Jerman Timur bisa bersatu kembali karena rakyatnya mempunyai kesadaran bahwa cinta dan persatuan telah merekatkan mereka sehingga sekarang mereka bangkit dan kuat, begitu pula dengan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan bisa bersatu karena mempunyai kesadaran bahwa mereka adalah SATU yang akhirnya menguatkan mereka.
Oleh karena itu berangkat dari cinta, kemanusiaan dan kesadaran, marilah kita berbuat sesuatu untuk bangsa ini, sekecil apapun usaha kita untuk membangkitkan nasionalisme Indonesia maka akan berdampak besar dalam kehidupan bernegara kita. Selalu berfikir positive karena dengan itulah pikiran kita akan terbuka. Nasionalisme Indonesia harus kita mulai dari hal yang terkecil. Dengan mencintai sesama umat manusia, menghormati segala perbedaan, menghargai segala keanekaragaman yang ada di negara kita niscaya Tuhan Yang Maha Agung akan selalu meridhai kehidupan berbangsa dan bernegara keluarga Republik Indonesia. Mengutip ucapan Swami Vivekananda:
"Cinta selalu menempatkan kita sebagai si-pemberi dan bukan sebagai si-penerima".
Amiiin...
Wallahuallambissawab...
Keep positive thinking, keep pray and keep smile..
Jabat erat dari saya...
Malam ini
Ketika menjelang pergantian bulan dari Januari ke Februari, malam ini seperti biasa lampu kamar gw matikan, lagu pengantar tidur seperti Boys II Men, Mariah Carey gw putar dari laptop untuk menemani gw menulis, semua seisi rumah telah lelap dalam tidurnya..disaat inilah gw merasakan kesendirian yang teramat sangat..rumah sangat-sangat senyap, tidak ada kegaduhan, benar-benar sunyi, lagi-lagi blog ini jadi curahan gw, lagi-lagi blog ini tempat mengeluarkan segala keluh kesah gw. hmmmm..sendiri..terus mengeluh dengan suasana gw yang sendiri ini tidaklah masuk akal, gw harus bisa menerima suratan takdir dari Yang Maha Kuasa untuk menjadi manusia tanpa seorang kawan dirumah, bukan berarti di luar sana gw pun harus selfish dan individualistis, alhamdulillah di luar sana gw masih banyak teman n sahabat. Namun kesenangan gw ketika menghirup udara kebebasan di luar rumah tidak diimbangi dengan suasana di dalam rumah. Enggak ada tempat becanda, enggak ada tempat buat bertukar pikiran, gw ga mungkin selalu curhat ma kedua orang tua, gw ga mau cerita gw jadi beban kedua orang tua, cukup gw yang merasakan apa yang sebenarnya melanda batin gw ini.
Malam yang hening selalu menjadi teman gw, terkadang air mata keluar tiba-tiba, biarpun gw laki-laki, gw hanyalah manusia biasa yang bisa menangis, bisa marah, bisa merasa iba, dan bisa merasakan kasih sayang. Terserah orang menilai gw apa, yang jelas laki-laki pun mempunyai sensitifitasnya masing-masing. Terkadang gw merasa tegar dihadapan kumpulan orang-orang walaupun dalam hati gw sebenarnya merasa sepi.
hmmmm...doa gw ma Allah semoga gw bisa selalu tegar dalam menghadapi segala cobaan..malam hanyalah sementara karena akan berganti pagi yang cerah, sudah selayaknya gw menyambut hari esok dan tidak larut akan sepinya malam.
Malam yang hening selalu menjadi teman gw, terkadang air mata keluar tiba-tiba, biarpun gw laki-laki, gw hanyalah manusia biasa yang bisa menangis, bisa marah, bisa merasa iba, dan bisa merasakan kasih sayang. Terserah orang menilai gw apa, yang jelas laki-laki pun mempunyai sensitifitasnya masing-masing. Terkadang gw merasa tegar dihadapan kumpulan orang-orang walaupun dalam hati gw sebenarnya merasa sepi.
hmmmm...doa gw ma Allah semoga gw bisa selalu tegar dalam menghadapi segala cobaan..malam hanyalah sementara karena akan berganti pagi yang cerah, sudah selayaknya gw menyambut hari esok dan tidak larut akan sepinya malam.
Senin, 31 Januari 2011
Semua Tentang Saya
Nama saya Gatot Gunawan Djaya Haryono, demikian kedua orang tua memberi nama kepada saya. Gatot, diambil dari nama salah satu tokoh pewayangan yaitu Gatot Kaca, ayah memberi nama saya demikian agar kelak saya selalu kuat dalam menjalani hidup ini layaknya Gatot Kaca. Kuat bukan hanya secara fisik tetapi kuat secara batin dan mental. Saya percaya sebuah nama merupakan doa dari kedua orang tua, bukan hanya untuk gaya-gaya, bukan hanya untuk keren-kerenan semata, tapi dari nama kita akan menemukan sebuah harapan orang tua yang diberikan kepada anaknya.
Saya lahir di Bandung tanggal 7 Juni 1987 pada hari Minggu malam pukul 19:30 WIB, disaat matahari tak menampakkan sinarnya, berganti dengan suasana kegelapan merajai seluruh jagat bumi ini, pada saat itulah ibu saya berjuang antara hidup dan mati mengeluarkan segenap tenaganya, hanya agar sang jabang bayi bisa melihat indahnya dunia.
Dalam menapaki kehidupan selanjutnya, saya ditakdirkan oleh Allah SWT untuk menyandang predikat anak semata wayang atau anak tunggal. Mmmmm...memang saya akui beban psikologis sebagai anak tunggal ini terasa sangat berat bagi saya, tidak adanya teman dan tidak adanya kawan dirumah dalam mengeluarkan segala keluh kesah menyebabkan saya harus membuka pergaulan dengan orang lain yang ada disekitar. Ya, kesendirian dan kesepian memang terkadang menjadi bagian hidup saya, terkadang suasana ramai pun saya merasa kesepian.
Dari apa yang saya tulis di atas, saya akan coba menjelaskan kepribadian saya ditinjau dari berbagai sudut pandang. Penjelasan ini saya tulis berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Sudut pandang yang akan saya jelaskan adalah:
1. Tanggal lahir
2. Bulan Lahir
3. Hari lahir
4. Bintang/Horoscope
5. Shio
6. Anak tunggal
1.Tanggal lahir
Saya lahir pada tanggal 7, Lahir tanggal 7 menunjukkan seorang ahli dengan daya pikir tajam untuk analisa mental yang dalam. Berintuisi tinggi bila tidak psikis (cenayang), jangan pernah menuruti nasihat yang menentang insting. Harus MENUNGGU untuk apa yang diinginkan daripada mencarinya dengan agresif. Apa yang diinginkan akan datang sendiri hanya bila tidak aktif mencarinya. Berpenilaian bagus dalam bidang keuangan. Pendapat anda tegas, dan tidak suka mengubahnya. Mengalami kesulitan beradaptasi secara fisik dan cenderung menyendiri, luangkan waktu setiap harinya untuk bersantai dan meditasi. Belas kasih, gerak-geriknya sangat gesit, suka tampil ke depan dalam segala kegiatan, agak ambisius dan gila hormat. Ia bisa berhasil dalam memimpin sesuatu.
2. Bulan lahir
Saya lahir pada bulan Juni, mempunyai watak:
- Romantis dan suka menolong
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Suka berpikir yang muluk-muluk
- Mudah tersinggung bila perasaanya tersentuh
- Agak pemalas dan baru mau bekerja bila di iming-iming hasil besar
- Selalu ceria walau hatinya sedang kesal.
3. Hari lahir
Saya lahir pada hari Minggu, mempunyai sifat: pandai bergaul, disukai orang banyak, berjiwa besar, suka merendahkan diri, pandai berbicara dan dapat mengatasi masalah yang dihadapiya dengan baik.
4. Bintang/Horoscope
Bintang saya Gemini. Gemini (si kembar) adalah salah satu dari rasi bintang zodiak. Rasi ini adalah bagian dari langit musim dingin, berada antara Taurus di sebelah barat dan Cancer yang redup di sebelah timur, dengan Auriga dan Lynx yang hampir tak kelihatan di sebelah utara, serta Monoceros dan Canis Minor di sebelah selatan. Gemini adalah simbol kecerdasan, memiliki banyak akal. Komunikasi dan bahasa sangat penting bagi mereka. Mereka memiliki kemampuan berkembang dan belajar yang tinggi. Umumnya para Gemini tidak stabil, reaksi terhadap situasi ditentukan oleh mood mereka. Bagi Gemini, keragaman adalah penyedap kehidupan. Mereka menikmati hasil yang mereka capai lewat kerja keras mereka sendiri. Gemini tidak menyukai rutinitas. Pengetahuan, pikiran yang cepat dan kepandaian jelas terlihat pada zodiak ini. Mereka mudah berubah-ubah. Simbol ini memiliki pesona alami dan energi karisma yang menarik semua zodiak. Mereka memiliki banyak ide yang dapat membuat kita tertarik, namun mereka cenderung cepat bosan jika mereka berada di sekitar orang yang tidak dapat mengikuti jalan pikiran mereka, dana cepat berpindah ke suatu tempat dimana orang di sekitarnya dapat mengikuti jalan pikiran mereka. Mereka biasa menikmati hidup mereka dan jarang melihat kembali kebelakang. Gemini dikenal dengan spontanitasnya dan kemampuan mereka berbicara mengenai segala hal. Mereka energik dan murah hati. Sikap plin plan mereka terkadang menyulitkan. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang mereka pikirkan dan apa yang akan mereka lakukan. Cobalah bertanya pertanyaan yang sama pada hari berikutnya, maka kamu akan mendapatkan jawaban yang berbeda setiap harinya. Terkadang hal ini dapat membuatmu putus asa, namun dapat juga mempesonamu.
Jika kamu tidak dapat mengikuti pola pikir para Gemini, kamu tidak akan dapat bergaul dengan zodiak ini. Perubahan sikap adalah kunci memenangkan hati mereka. Gemini akan menggunakan kemampuan berkomunikasi mereka untuk merayu orang yang mereka sukai. Mereka cenderung menjauh dari orang yang tidak menantang mereka. Gemini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selama kamu dapat menimbulkan keingintahuan di hati mereka, mereka selamanya akan berada di sampingmu. Gemini menukai perubahan, mereka senantiasa mencari sesuatu yang lain, termasuk juga kekasih.
5. Shio
Shio saya adalah Kelinci. Pemalu dan atraktif, Shio Kelinci cenderung berperilaku seperti kelinci, suka ataupun tidak! Shio ini sangat popular dan memiliki keluarga besar dan teman. Melengkapi nalurinya untuk melindungi orang yang disayangi, berhubungan dengan masalah romantika, Kelinci selalu memiliki idelistik terhadap hubungan. Kelinci yang sensitive dan manis sering berakhir dengan memberikan lebih ke rekan tanpa memperdulikan realitas atau kesehatan. Kabar baiknya adalah, jika Kelinci sedang tidak seimbang, teman-teman mereka akan mendukung dan mengembalikan keseimbangan hidupnya.
Kelinci adalah Shio yang rapuh yang membutuhkan dasar yang kuat untuk berjuang. Tanpa teman atau keluarga yang mendukung, Kelinci dapat gagal dan kecewa untuk setiap konflik yang terjadi. Rasa sedih yang dialami Kelinci juga dapat menimbulkan penyakit. Kelinci tidak menyukai argument dan konflik lain dan akan mencoba apapun untuk menhindari suatu perkelahian; hasilnya adalah mereka selalu merasa tersisihkan. Kelinci dapat juga menjadi pesimis dan terlihat tidak berkembang kehidupannya seringkali menyembunyikan kelemahannya. Kelinci cenderung bergerak belajar melalui kehidupan sendiri; yang seringkali membuang-buang waktu karena Shio ini tidak tertarik menghadapi masalah dan mengatasinya.
Dengan rekan yang tepat artinya seseorang yang memiliki prinsip tinggi agar tidak ada orang yang mengambil keuntungan dari SHio sensitive ini. Kelinci dapat menjadi pecinta yang baik dan rekan yang melindungi. Kelinci senang untuk menghibur di rumah dan selalu memastikan rumah mereka nyaman. Apa yang diperlukan Kelinci adalah menghargai diri sendiri dan pastinya rasa aman akan datang.
6. Anak tunggal
Menjadi anak tunggal ada untung dan ruginya karena tidak perlu bersaing dengan saudara-saudara kandung untuk mendapatkan perhatian, bantuan, dan sumber daya orang tua. Anak tunggal menjadi lebih cepat matang dibanding dengan anak-anak lain sebayanya karena dengan perhatian penuh orang tua, ia tumbuh lebih percaya diri, berbicara lebih jelas, tegas, dan selalu tampak menonjol. Seorang perfeksionis yang kesepian. Di balik penampilannya yang luar biasa dan penuh percaya diri, tersembunyi rasa rendah diri dalam berhubungan dengan orang lain. Ia cenderung menjadi pengkritik yang kritis atau pemberontak yang mencoba membuktikan bahwa ia cukup baik. Ia akan nampak sibuk terus, mengejar proyek-proyek baru, dan terlalu memaksakan diri. Dengan padatnya jadwal pekerjaan yang harus dikerjakannya dengan sempurna, ia mudah depresi. Turut merasakan perasaan orang lain dan suka menyelesaikan masalah, membantu orang lain dalam organisasi sosial, tulisan pemberdayaan diri atau ceramah.
Itulah penjabaran mengenai keadaan diri saya. Sebagian memang ada yang benar dan sebagian lagi ada yang tidak sesuai dengan karakter diri saya, orang boleh menilai tapi saya yang merasakan. Jadi diri sendiri tentunya lebih baik dari pada menjadi orang lain.
Wallahuallambissawab,
Keep positive thinking, keep pray, keep smile
Jabat erat dari saya..
Referensi:
Vita Mind, Misteri Perilaku Anak Sulung, Tengah, Bungsu dan Tunggal, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003
Saya lahir di Bandung tanggal 7 Juni 1987 pada hari Minggu malam pukul 19:30 WIB, disaat matahari tak menampakkan sinarnya, berganti dengan suasana kegelapan merajai seluruh jagat bumi ini, pada saat itulah ibu saya berjuang antara hidup dan mati mengeluarkan segenap tenaganya, hanya agar sang jabang bayi bisa melihat indahnya dunia.
Dalam menapaki kehidupan selanjutnya, saya ditakdirkan oleh Allah SWT untuk menyandang predikat anak semata wayang atau anak tunggal. Mmmmm...memang saya akui beban psikologis sebagai anak tunggal ini terasa sangat berat bagi saya, tidak adanya teman dan tidak adanya kawan dirumah dalam mengeluarkan segala keluh kesah menyebabkan saya harus membuka pergaulan dengan orang lain yang ada disekitar. Ya, kesendirian dan kesepian memang terkadang menjadi bagian hidup saya, terkadang suasana ramai pun saya merasa kesepian.
Dari apa yang saya tulis di atas, saya akan coba menjelaskan kepribadian saya ditinjau dari berbagai sudut pandang. Penjelasan ini saya tulis berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Sudut pandang yang akan saya jelaskan adalah:
1. Tanggal lahir
2. Bulan Lahir
3. Hari lahir
4. Bintang/Horoscope
5. Shio
6. Anak tunggal
1.Tanggal lahir
Saya lahir pada tanggal 7, Lahir tanggal 7 menunjukkan seorang ahli dengan daya pikir tajam untuk analisa mental yang dalam. Berintuisi tinggi bila tidak psikis (cenayang), jangan pernah menuruti nasihat yang menentang insting. Harus MENUNGGU untuk apa yang diinginkan daripada mencarinya dengan agresif. Apa yang diinginkan akan datang sendiri hanya bila tidak aktif mencarinya. Berpenilaian bagus dalam bidang keuangan. Pendapat anda tegas, dan tidak suka mengubahnya. Mengalami kesulitan beradaptasi secara fisik dan cenderung menyendiri, luangkan waktu setiap harinya untuk bersantai dan meditasi. Belas kasih, gerak-geriknya sangat gesit, suka tampil ke depan dalam segala kegiatan, agak ambisius dan gila hormat. Ia bisa berhasil dalam memimpin sesuatu.
2. Bulan lahir
Saya lahir pada bulan Juni, mempunyai watak:
- Romantis dan suka menolong
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Suka berpikir yang muluk-muluk
- Mudah tersinggung bila perasaanya tersentuh
- Agak pemalas dan baru mau bekerja bila di iming-iming hasil besar
- Selalu ceria walau hatinya sedang kesal.
3. Hari lahir
Saya lahir pada hari Minggu, mempunyai sifat: pandai bergaul, disukai orang banyak, berjiwa besar, suka merendahkan diri, pandai berbicara dan dapat mengatasi masalah yang dihadapiya dengan baik.
4. Bintang/Horoscope
Bintang saya Gemini. Gemini (si kembar) adalah salah satu dari rasi bintang zodiak. Rasi ini adalah bagian dari langit musim dingin, berada antara Taurus di sebelah barat dan Cancer yang redup di sebelah timur, dengan Auriga dan Lynx yang hampir tak kelihatan di sebelah utara, serta Monoceros dan Canis Minor di sebelah selatan. Gemini adalah simbol kecerdasan, memiliki banyak akal. Komunikasi dan bahasa sangat penting bagi mereka. Mereka memiliki kemampuan berkembang dan belajar yang tinggi. Umumnya para Gemini tidak stabil, reaksi terhadap situasi ditentukan oleh mood mereka. Bagi Gemini, keragaman adalah penyedap kehidupan. Mereka menikmati hasil yang mereka capai lewat kerja keras mereka sendiri. Gemini tidak menyukai rutinitas. Pengetahuan, pikiran yang cepat dan kepandaian jelas terlihat pada zodiak ini. Mereka mudah berubah-ubah. Simbol ini memiliki pesona alami dan energi karisma yang menarik semua zodiak. Mereka memiliki banyak ide yang dapat membuat kita tertarik, namun mereka cenderung cepat bosan jika mereka berada di sekitar orang yang tidak dapat mengikuti jalan pikiran mereka, dana cepat berpindah ke suatu tempat dimana orang di sekitarnya dapat mengikuti jalan pikiran mereka. Mereka biasa menikmati hidup mereka dan jarang melihat kembali kebelakang. Gemini dikenal dengan spontanitasnya dan kemampuan mereka berbicara mengenai segala hal. Mereka energik dan murah hati. Sikap plin plan mereka terkadang menyulitkan. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang mereka pikirkan dan apa yang akan mereka lakukan. Cobalah bertanya pertanyaan yang sama pada hari berikutnya, maka kamu akan mendapatkan jawaban yang berbeda setiap harinya. Terkadang hal ini dapat membuatmu putus asa, namun dapat juga mempesonamu.
Jika kamu tidak dapat mengikuti pola pikir para Gemini, kamu tidak akan dapat bergaul dengan zodiak ini. Perubahan sikap adalah kunci memenangkan hati mereka. Gemini akan menggunakan kemampuan berkomunikasi mereka untuk merayu orang yang mereka sukai. Mereka cenderung menjauh dari orang yang tidak menantang mereka. Gemini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selama kamu dapat menimbulkan keingintahuan di hati mereka, mereka selamanya akan berada di sampingmu. Gemini menukai perubahan, mereka senantiasa mencari sesuatu yang lain, termasuk juga kekasih.
5. Shio
Shio saya adalah Kelinci. Pemalu dan atraktif, Shio Kelinci cenderung berperilaku seperti kelinci, suka ataupun tidak! Shio ini sangat popular dan memiliki keluarga besar dan teman. Melengkapi nalurinya untuk melindungi orang yang disayangi, berhubungan dengan masalah romantika, Kelinci selalu memiliki idelistik terhadap hubungan. Kelinci yang sensitive dan manis sering berakhir dengan memberikan lebih ke rekan tanpa memperdulikan realitas atau kesehatan. Kabar baiknya adalah, jika Kelinci sedang tidak seimbang, teman-teman mereka akan mendukung dan mengembalikan keseimbangan hidupnya.
Kelinci adalah Shio yang rapuh yang membutuhkan dasar yang kuat untuk berjuang. Tanpa teman atau keluarga yang mendukung, Kelinci dapat gagal dan kecewa untuk setiap konflik yang terjadi. Rasa sedih yang dialami Kelinci juga dapat menimbulkan penyakit. Kelinci tidak menyukai argument dan konflik lain dan akan mencoba apapun untuk menhindari suatu perkelahian; hasilnya adalah mereka selalu merasa tersisihkan. Kelinci dapat juga menjadi pesimis dan terlihat tidak berkembang kehidupannya seringkali menyembunyikan kelemahannya. Kelinci cenderung bergerak belajar melalui kehidupan sendiri; yang seringkali membuang-buang waktu karena Shio ini tidak tertarik menghadapi masalah dan mengatasinya.
Dengan rekan yang tepat artinya seseorang yang memiliki prinsip tinggi agar tidak ada orang yang mengambil keuntungan dari SHio sensitive ini. Kelinci dapat menjadi pecinta yang baik dan rekan yang melindungi. Kelinci senang untuk menghibur di rumah dan selalu memastikan rumah mereka nyaman. Apa yang diperlukan Kelinci adalah menghargai diri sendiri dan pastinya rasa aman akan datang.
6. Anak tunggal
Menjadi anak tunggal ada untung dan ruginya karena tidak perlu bersaing dengan saudara-saudara kandung untuk mendapatkan perhatian, bantuan, dan sumber daya orang tua. Anak tunggal menjadi lebih cepat matang dibanding dengan anak-anak lain sebayanya karena dengan perhatian penuh orang tua, ia tumbuh lebih percaya diri, berbicara lebih jelas, tegas, dan selalu tampak menonjol. Seorang perfeksionis yang kesepian. Di balik penampilannya yang luar biasa dan penuh percaya diri, tersembunyi rasa rendah diri dalam berhubungan dengan orang lain. Ia cenderung menjadi pengkritik yang kritis atau pemberontak yang mencoba membuktikan bahwa ia cukup baik. Ia akan nampak sibuk terus, mengejar proyek-proyek baru, dan terlalu memaksakan diri. Dengan padatnya jadwal pekerjaan yang harus dikerjakannya dengan sempurna, ia mudah depresi. Turut merasakan perasaan orang lain dan suka menyelesaikan masalah, membantu orang lain dalam organisasi sosial, tulisan pemberdayaan diri atau ceramah.
Itulah penjabaran mengenai keadaan diri saya. Sebagian memang ada yang benar dan sebagian lagi ada yang tidak sesuai dengan karakter diri saya, orang boleh menilai tapi saya yang merasakan. Jadi diri sendiri tentunya lebih baik dari pada menjadi orang lain.
Wallahuallambissawab,
Keep positive thinking, keep pray, keep smile
Jabat erat dari saya..
Referensi:
Vita Mind, Misteri Perilaku Anak Sulung, Tengah, Bungsu dan Tunggal, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003
Berbicara Tentang Yogyakarta
Nagari Ngayogyakarto Hadiningrat, mendengar nama itu pikiran kita akan langsung tertuju kepada sebuah daerah yang terletak di sebelah selatan pulau Jawa yaitu Yogyakarta. Siapa yang tidak kenal dengan nama ini, kota yang terkenal dengan ramah tamah penduduknya, halus perangai, tingkah dan tutur kata warganya menjadikan kota ini dicintai oleh seluruh umat manusia yang datang untuk menyambanginya. Banyak gelar yang disandang oleh kota ini diantaranya Kota Gudeg, Kota Pelajar, Kota Keraton, Kota Revolusi dan diawal bulan Januari ini Sri Sultan Hamengku Buwono X mendeklarasikan kota Yogyakarta sebagai Kota Republik.
Yogyakarta pertama kali terbentuk karena adanya Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, Kerajaan Mataram yang sudah dalam keadaan lemah waktu itu, akhirnya melahirkan dua "bayi" dari rahimnya, "bayi" itu kemudian diberi nama Surakarta dan Yogyakarta. Mereka dicatat dalam perjalanan sejarah yang penuh dinamika dan lika-liku, pada akhirnya mereka mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalankan kehidupannya masing-masing, jauh sebelum Republik Indonesia ini berdiri.
Diantara kedua "bayi" itu, ada satu yang membuat saya tertarik untuk saya rangkai dalam sebuah kata-kata, yaitu Yogyakarta. Saya tertarik pada Yogyakarta karena intensitas kunjungan saya ke Yogyakarta bisa dikatakan lebih banyak dari pada kunjungan saya ke Surakarta, oleh karena itu akan saya bahas beberapa hasil pengamatan saya tentang Yogyakarta ini.
Yogyakarta, beberapa bulan yang lalu daerah ini sedang menghadapi cobaan dari Allah SWT, setidaknya ada dua kejadian besar yang melanda Yogyakarta ini, yaitu:
1. Berupa kejadian alam yaitu Erupsi Gunung Merapi
2. Berupa kejadian politik yaitu pro kontra tentang status Keistimewaan Yogyakarta
Dua kejadian ini berimbas pada kehidupan masyarakatnya, dahulu warga Yogyakarta tenang, adem ayem, sekarang mereka seolah-olah dibangunkan dari tidurnya. Kejadian alam memang kehendak Allah SWT, masyarakat Yogyakarta tidak bisa menghindar dari kehendak Allah SWT ini, dan alhamdulillah..mereka bisa menghadapinya dengan tabah, dan selalu tersenyum walaupun nasib di depan mereka menanti tanpa arah dan tujuan. Saya melihat fenomena ini sangat luar biasa, ketika saya berada di dalam pengungsian, mereka benar-benar pasrah akan kehendak Allah SWT, semua menyerahkan kembali kepada Sang Pencipta, trauma yang melanda dicoba untuk dihilangkan dan bangkit dari keterpurukan.
Kejadian tentang politik, bagi saya kejadian ini benar-benar membuat Yogyakarta menjadi geger, bagaimana tidak, ketika warga dilanda bencana yang belum usai, warga Yogyakarta harus dihadapkan dengan pernyataan Presiden SBY yang menyatakan bahwa dalam NKRI tidak mungkin ada nilai-nilai monarki yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi. Sontak ramai-ramai warga Yogyakarta turun ke jalan, untuk mempertahankan harkat dan martabat nagari Yogyakarta. Protes warga Yogyakarta dilayangkan dalam berbagai tindakan, diantaranya:
1. Walikota Yogyakarta menurunkan bendera setengah tiang.
2. Demonstrasi damai diselingi atraksi kesenian depan kantor DPRD, Alun-alun Utara, Gedung Agung.
3. Kirab budaya
Ya, itulah cara warga Yogyakarta dalam menyampaikan aspirasi dan bentuk protesnya, benar-benar santun dan sangat mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dalam pikiran saya, begitu berhasilnya Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII dalam mendidik warganya sehingga mereka tidak anarkis dan tetap ramah. Mengutip ucapan ayah saya: "rakyat itu tergantung pemimpin, pemimpin baik maka rakyatnya juga baik, pemimpin buruk maka rakyatnya pun tidak akan jauh berbeda dengan pemimpinnya". Ucapan ayah saya ini memang sangat bisa saya rasakan, bagaimana carut marutnya generasi muda sekarang karena pemimpinnya tidak ada yang bisa dijadikan suri tauladan.
Kembali kepada Yogyakarta, pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX langsung mengikrarkan bahwa Nagari Ngayogyakarto Hadiningrat berada di belakang Republik, artinya menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia yang baru saja lahir. Ini artinya Yogyakarta yang dulu merupakan sebuah negara berdaulat menyatakan bergabung dengan negara baru, perlu diketahui bahwa Sri Susuhunan Paku Buwono XII dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat menyampaikan maklumatnya pada pemerintah RI tanggal 1 September 1945. Subhanallah..sungguh benar-benar luar biasa pengorbanan Sri Sultan HB IX, beliau seorang raja, seorang manusia yang hidup dengan nuansa feodalisme tapi sangat menjiwai rasa nasionalisme, kecintaan beliau pada negara yang baru lahir ini sangat besar, tidak tanggung-tanggung seluruh harta keraton dan bahkan nyawa beliau pun dipertaruhkan untuk keberlangsungan bayi Republik. Tindakan Sri Sultan ini sebenarnya diamini pula oleh kerajaan-kerajaan yang ada seluruh wilayah Indonesia waktu itu seperti Paku Alaman, Surakarta, Mangkunegaran, Pontianak, dll.
Berdasarkan fakta-fakta sejarah itulah, warga Yogyakarta bangun dari tidurnya kemudian bangkitlah Yogyakarta sekarang. mmmm...marahnya warga Yogyakarta bukanlah tipe marah yang meledak-ledak, marahnya warganya Yogyakarta bukanlah tipe marah yang mengeluarkan seluruh hawa nafsunya, marah mereka adalah marah dengan kedamaian, marah dengan cara-cara beradab, marah dengan senyuman, marah dengan cara-cara yang santun.
Itulah tulisan saya mengenai Nagari Ngayogyakarto Hadiningrat. "Bayi" yang kemudian menjadi seorang "ibu" dari keluarga yang bernama Republik Indonesia dan membimbingnya sehingga ia mampu lepas dari cengkraman penjajah.
Yogyakarta, Negeri yang sekarang tenang kembali, negeri dengan cuaca yang panas namun membuat hati selalu dingin, negeri yang penuh dengan inspirasi dan membuka imajinasi anda, negeri yang penuh keramahan dalam menyambut setiap pendatang.
Oh Yogyakarta..kembalilah tersenyum..karena disanalah letak keistimewaanmu...
Di akhir tulisan ini saya menyampaikan permohonan maaf apabila ada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan tulisan saya.
Mengutip tulisan Bung Karno ketika beliau akan meninggalkan Ibu Kota Revolusi Yogyakarta untuk kembali ke Ibu Kota Republik Indonesia Serikat Jakarta:
"Yogyakarta menjadi termasyur karena jiwa kemerdekaannya.Terus gelorakan semangat jiwa kemerdekaan itu".
Wallhuallambissawab,
Keep postive thinking, keep pray, keep spirit and keep smile
Jabat erat dari saya..
Yogyakarta pertama kali terbentuk karena adanya Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, Kerajaan Mataram yang sudah dalam keadaan lemah waktu itu, akhirnya melahirkan dua "bayi" dari rahimnya, "bayi" itu kemudian diberi nama Surakarta dan Yogyakarta. Mereka dicatat dalam perjalanan sejarah yang penuh dinamika dan lika-liku, pada akhirnya mereka mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalankan kehidupannya masing-masing, jauh sebelum Republik Indonesia ini berdiri.
Diantara kedua "bayi" itu, ada satu yang membuat saya tertarik untuk saya rangkai dalam sebuah kata-kata, yaitu Yogyakarta. Saya tertarik pada Yogyakarta karena intensitas kunjungan saya ke Yogyakarta bisa dikatakan lebih banyak dari pada kunjungan saya ke Surakarta, oleh karena itu akan saya bahas beberapa hasil pengamatan saya tentang Yogyakarta ini.
Yogyakarta, beberapa bulan yang lalu daerah ini sedang menghadapi cobaan dari Allah SWT, setidaknya ada dua kejadian besar yang melanda Yogyakarta ini, yaitu:
1. Berupa kejadian alam yaitu Erupsi Gunung Merapi
2. Berupa kejadian politik yaitu pro kontra tentang status Keistimewaan Yogyakarta
Dua kejadian ini berimbas pada kehidupan masyarakatnya, dahulu warga Yogyakarta tenang, adem ayem, sekarang mereka seolah-olah dibangunkan dari tidurnya. Kejadian alam memang kehendak Allah SWT, masyarakat Yogyakarta tidak bisa menghindar dari kehendak Allah SWT ini, dan alhamdulillah..mereka bisa menghadapinya dengan tabah, dan selalu tersenyum walaupun nasib di depan mereka menanti tanpa arah dan tujuan. Saya melihat fenomena ini sangat luar biasa, ketika saya berada di dalam pengungsian, mereka benar-benar pasrah akan kehendak Allah SWT, semua menyerahkan kembali kepada Sang Pencipta, trauma yang melanda dicoba untuk dihilangkan dan bangkit dari keterpurukan.
Kejadian tentang politik, bagi saya kejadian ini benar-benar membuat Yogyakarta menjadi geger, bagaimana tidak, ketika warga dilanda bencana yang belum usai, warga Yogyakarta harus dihadapkan dengan pernyataan Presiden SBY yang menyatakan bahwa dalam NKRI tidak mungkin ada nilai-nilai monarki yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi. Sontak ramai-ramai warga Yogyakarta turun ke jalan, untuk mempertahankan harkat dan martabat nagari Yogyakarta. Protes warga Yogyakarta dilayangkan dalam berbagai tindakan, diantaranya:
1. Walikota Yogyakarta menurunkan bendera setengah tiang.
2. Demonstrasi damai diselingi atraksi kesenian depan kantor DPRD, Alun-alun Utara, Gedung Agung.
3. Kirab budaya
Ya, itulah cara warga Yogyakarta dalam menyampaikan aspirasi dan bentuk protesnya, benar-benar santun dan sangat mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dalam pikiran saya, begitu berhasilnya Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII dalam mendidik warganya sehingga mereka tidak anarkis dan tetap ramah. Mengutip ucapan ayah saya: "rakyat itu tergantung pemimpin, pemimpin baik maka rakyatnya juga baik, pemimpin buruk maka rakyatnya pun tidak akan jauh berbeda dengan pemimpinnya". Ucapan ayah saya ini memang sangat bisa saya rasakan, bagaimana carut marutnya generasi muda sekarang karena pemimpinnya tidak ada yang bisa dijadikan suri tauladan.
Kembali kepada Yogyakarta, pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX langsung mengikrarkan bahwa Nagari Ngayogyakarto Hadiningrat berada di belakang Republik, artinya menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia yang baru saja lahir. Ini artinya Yogyakarta yang dulu merupakan sebuah negara berdaulat menyatakan bergabung dengan negara baru, perlu diketahui bahwa Sri Susuhunan Paku Buwono XII dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat menyampaikan maklumatnya pada pemerintah RI tanggal 1 September 1945. Subhanallah..sungguh benar-benar luar biasa pengorbanan Sri Sultan HB IX, beliau seorang raja, seorang manusia yang hidup dengan nuansa feodalisme tapi sangat menjiwai rasa nasionalisme, kecintaan beliau pada negara yang baru lahir ini sangat besar, tidak tanggung-tanggung seluruh harta keraton dan bahkan nyawa beliau pun dipertaruhkan untuk keberlangsungan bayi Republik. Tindakan Sri Sultan ini sebenarnya diamini pula oleh kerajaan-kerajaan yang ada seluruh wilayah Indonesia waktu itu seperti Paku Alaman, Surakarta, Mangkunegaran, Pontianak, dll.
Berdasarkan fakta-fakta sejarah itulah, warga Yogyakarta bangun dari tidurnya kemudian bangkitlah Yogyakarta sekarang. mmmm...marahnya warga Yogyakarta bukanlah tipe marah yang meledak-ledak, marahnya warganya Yogyakarta bukanlah tipe marah yang mengeluarkan seluruh hawa nafsunya, marah mereka adalah marah dengan kedamaian, marah dengan cara-cara beradab, marah dengan senyuman, marah dengan cara-cara yang santun.
Itulah tulisan saya mengenai Nagari Ngayogyakarto Hadiningrat. "Bayi" yang kemudian menjadi seorang "ibu" dari keluarga yang bernama Republik Indonesia dan membimbingnya sehingga ia mampu lepas dari cengkraman penjajah.
Yogyakarta, Negeri yang sekarang tenang kembali, negeri dengan cuaca yang panas namun membuat hati selalu dingin, negeri yang penuh dengan inspirasi dan membuka imajinasi anda, negeri yang penuh keramahan dalam menyambut setiap pendatang.
Oh Yogyakarta..kembalilah tersenyum..karena disanalah letak keistimewaanmu...
Di akhir tulisan ini saya menyampaikan permohonan maaf apabila ada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan tulisan saya.
Mengutip tulisan Bung Karno ketika beliau akan meninggalkan Ibu Kota Revolusi Yogyakarta untuk kembali ke Ibu Kota Republik Indonesia Serikat Jakarta:
"Yogyakarta menjadi termasyur karena jiwa kemerdekaannya.Terus gelorakan semangat jiwa kemerdekaan itu".
Wallhuallambissawab,
Keep postive thinking, keep pray, keep spirit and keep smile
Jabat erat dari saya..
Minggu, 30 Januari 2011
catatan harian
Senin, 24 Januari 2011
Jam 07.00-10.00 WIB latihan embrio di kampus. Jam 16.00-00.00 WIB gladi bersih di Hotel Savoy Homan untuk pertunjukan Tari Topeng dalam rangka Deklarasi Nasional Demokrat.
Selasa, 25 Januari 2011
Jam 07.00-10.00 WIB latihan embrio di kampus. Jam 12.30 WIB ke kampus jemput Dhendi dilanjut ke Hotel Savoy Homan untuk pertunjukan Tari Topeng dalam rangka Deklarasi Nasional Demokrat yang dihadiri Sultan HB X.
Rabu, 26 Januari 2011
Jam 15.30-18.00 WIB latihan Tari Garuda dan Tari Saman di Taman Budaya Dago. Jam 19.00-22.00 WIB latihan di kampus untuk pertunjukan di Pusdai.
Kamis, 27 Januari 2011
Jemput Sandi di Stasion Bandung jam 11.30 WIB dilanjut ke kampus mengumpulkan tugas UAS mata kuliah Tata Pentas. Jam 14.40 WIB apresiasi pertunjukan karya dosen. Latihan di Taman Budaya materi Tari Garuda dan Tari Saman jam 16.00 WIB. Jam 19.00-23.00 WIB latihan di kampus untuk pertunjukan di Pusdai.
Jumat, 28 Januari 2011
UAS mata kuliah Tata Rias dan Busana di kampus jam 13.00 WIB. Jam 15.30 WIB pertunjukan di Pusdai dalam rangka pembukaan pameran pernikahan.
Sabtu, 29 Januari 2011
Nganter Herlan nambal ban sepeda jam 08.00-10.00 WIB. Jam 12.30 WIB ke rumah Dhea bawa sepeda. Jam 14.40 WIB ganti ban sepeda di Tenda Biru Kosambi sekalian service. Jam16.00 WIB berangkat ke Pusdai buat pertunjukan Tari Topeng dalam rangka pameran pernikahan.
Minggu, 30 Januari 2011
Jam 06.30 ke Car Free Day Dago dilanjut gowes ke Warban dengan Herlan, Egi dan Opik sampai jam 11.00 WIB, langsung ke rumah Dhea, berhubung Dhea tidak ada, langsung pulang menuju rumah.
Jam 07.00-10.00 WIB latihan embrio di kampus. Jam 16.00-00.00 WIB gladi bersih di Hotel Savoy Homan untuk pertunjukan Tari Topeng dalam rangka Deklarasi Nasional Demokrat.
Selasa, 25 Januari 2011
Jam 07.00-10.00 WIB latihan embrio di kampus. Jam 12.30 WIB ke kampus jemput Dhendi dilanjut ke Hotel Savoy Homan untuk pertunjukan Tari Topeng dalam rangka Deklarasi Nasional Demokrat yang dihadiri Sultan HB X.
Rabu, 26 Januari 2011
Jam 15.30-18.00 WIB latihan Tari Garuda dan Tari Saman di Taman Budaya Dago. Jam 19.00-22.00 WIB latihan di kampus untuk pertunjukan di Pusdai.
Kamis, 27 Januari 2011
Jemput Sandi di Stasion Bandung jam 11.30 WIB dilanjut ke kampus mengumpulkan tugas UAS mata kuliah Tata Pentas. Jam 14.40 WIB apresiasi pertunjukan karya dosen. Latihan di Taman Budaya materi Tari Garuda dan Tari Saman jam 16.00 WIB. Jam 19.00-23.00 WIB latihan di kampus untuk pertunjukan di Pusdai.
Jumat, 28 Januari 2011
UAS mata kuliah Tata Rias dan Busana di kampus jam 13.00 WIB. Jam 15.30 WIB pertunjukan di Pusdai dalam rangka pembukaan pameran pernikahan.
Sabtu, 29 Januari 2011
Nganter Herlan nambal ban sepeda jam 08.00-10.00 WIB. Jam 12.30 WIB ke rumah Dhea bawa sepeda. Jam 14.40 WIB ganti ban sepeda di Tenda Biru Kosambi sekalian service. Jam16.00 WIB berangkat ke Pusdai buat pertunjukan Tari Topeng dalam rangka pameran pernikahan.
Minggu, 30 Januari 2011
Jam 06.30 ke Car Free Day Dago dilanjut gowes ke Warban dengan Herlan, Egi dan Opik sampai jam 11.00 WIB, langsung ke rumah Dhea, berhubung Dhea tidak ada, langsung pulang menuju rumah.
Tulisan pidato saya ketika dilantik sebagai Koordinator Paskibra tahun 2003
Wah, bernostalgia dengan tulisan-tulisan saya dahulu kala ternyata cukup menyenangkan, diantaranya saya menemukan naskah pidato ketika saya dilantik sebagai Koordinator Umum Paskibra Kota Bandung tahun 2003. Saya jadi ingat, ketika itu untuk menulis naskah pidato ini, saya terinspirasi dari pidato-pidatonya Bung Karno dan John F.Kennedy. Pidato ini saya bacakan sekitar bulan Juli tahun 2003, setelah kegiatan asrama untuk para calon anggota Paskibra Kota Bandung berakhir. Naskah ini saya tulis dengan tinta hitam serta tipe khas tulisan saya yaitu tegak bersambung. Inilah tulisannya:
Ketua PPI yang saya hormati, para Direktur yang saya hormati, para Instruktur/Pelatih yang saya hormati, dan para Rimata serta Pasbar yang saya banggakan.
Assalamuallaikum Wr.Wb
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, pertama-tama izinkanlah saya mengajak kepada saudara-saudara yang hadir di ruangan ini untuk memanjatkan syukur ke hadirat Allah SWT atas kemurahan yang telah dilimpahkan kepada PKB ini sehingga sampai hari ini, acara MAP dapat berjalan dengan penuh dinamika, romantika dan dalam suasana yang sangat demokratis tapi penuh dengan kedamaian.
Saya telah memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar lidah saya dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menyatakan perasaan hati saya, dan saya juga telah berdoa agar kata-kata ini akan bergema dalam hati sanubari mereka yang mendengarnya.
Sebelum saya melanjutkan pidato saya, perkenankanlah saya menyampaikan terima kasih kepada saudara-saudara semua yang telah mempercayakan saya, untuk melaksanakan tugas yang maha berat sebagai Koordinator Umum Paskibra Kota Bandung 2003.
Dalam kesempatan ini pula izinkanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada K'Dhani Hardiansyah atas sumbangan tenaga dan pikiran yang telah diberikan kepada Paskibra Kota Bandung selama beliau menjalankan tugas sebagai Koordinator Umum Paskibra Kota Bandung 2002.
Sekarang yang terbentang dihadapan kita adalah tugas yang maha berat. Tentunya tugas yang berat itu harus betul-betul dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan disiplin. Karena makin kita bertambah dewasa, makin beratlah tugas-tugas dan tanggungjawab yang kita pikul dipundak kita.
Maka oleh karena itu, maka pagi-pagi benar kita harus memperbesar dan memperdalam rasa tanggungjawab kita, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota PKB.
Sebagai Korum 2003, tentunyalah saya harus mempunyai visi dan misi untuk PKB kedepan. Saya ingin PKB ini lebih berkembang, tidak hanya latihan baris-berbaris yang hanya membuat jenuh para anggotanya. Memang saya akui Paskibra tidak bisa lepas dari yang namanya baris-berbaris, namun selain itu kita ingin memasukan kegiatan yang positif dan kegiatan yang bisa membuat Paskibra tetap berada di atas angin. Paskibra kedepan harus bisa menyesuaikan dengan tuntutan zaman, namun tetap bersumber kepada kedisiplinan kita sebagai anggota PKB. Saya ingin PKB lebih menonjol dibanding organisasi lain yang ada di kota Bandung ini. Banyak cara yang harus kita lakukan untuk membangun kembali PKB dari ancaman keterpurukan.
Saya katakan, Paskibra sekarang memang miskin, miskin personil, miskin keanggotaan, tapi sebenarnya kita kaya akan pengalaman, kaya akan pengabdian kita terhadap bangsa.
Saya sekarang sebagai Korum bukan karena saya ingin tenar, bukan karena saya ingin terkenal, justru saya ingin selalu bersama dengan saudara-saudara, sebab dengan saudara-saudara semua saya bisa seperti ini, tapi kalau bukan tanpa saudara-saudara saya ini bukan apa-apa, dengan saudara-saudara saya jaya, tanpa saudara-saudara saya gagal.
Untuk kerja besar ini dengan segala kerendahan hati saya mohon kepada seluruh pihak sudilah kiranya membantu kelancaran kerja saya dengan memberikan yang terbaik dari apa yang saudara-saudara miliki. Tanpa uluran tangan yang tulus dan berangkat dari semangat gotong royong antar sesama kawan, sahabat dan saudara-saudara dari berbagai bidang profesi, saya tidak percaya kerja besar PKB ini dapat saya rampungkan sebagaimana harapan.
Maka mari kita bangunlah Paskibra ini kembali!!
Bangunlah Paskibra ini menjadi kokoh, kuat dan sehat!!
Bangunlah Paskibra ini dimana semua para anggotanya hidup dalam damai dan persaudaraan!!
Bangunlah Paskibra ini yang sesuai dengan impian dan cita-cita kita semua!!
Mari kita bersama-sama berjalan terus menuju Paskibra yang kekal dan abadi.
Paskibra yang berjalan terus akan menjadi besar.
Paskibra yang mandek akan kerdil.
Paskibra yang mundur akan hancur.
Jangan ragu-ragu, jangan bimbang, mari kita berjalan terus untuk membina PKB ke arah yang lebih baik.
Sebagai penutup dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya menyatakan siap mengemban tugas sebagai Koordinator Umum Paskibra Kota Bandung masa jabatan 2003-2004. Ya Allah Ya Rabbi..Ridhailah Paskibra dibawah pimpinanku ini!!!
Sekian terima kasih.....
Itulah tulisan pidato saya ketika dilantik menjadi Koordinator Umum Paskibra Kota Bandung tahun 2003. Sungguh sangat berharga sebuah tulisan itu, dengan sebuah tulisan kita mampu mengingat kembali kejadian-kejadian di masa silam yang mungkin terlupakan.
Keep positive thinking, keep pray, keep spirit, keep smile
Jabat erat dari saya...
Ketua PPI yang saya hormati, para Direktur yang saya hormati, para Instruktur/Pelatih yang saya hormati, dan para Rimata serta Pasbar yang saya banggakan.
Assalamuallaikum Wr.Wb
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, pertama-tama izinkanlah saya mengajak kepada saudara-saudara yang hadir di ruangan ini untuk memanjatkan syukur ke hadirat Allah SWT atas kemurahan yang telah dilimpahkan kepada PKB ini sehingga sampai hari ini, acara MAP dapat berjalan dengan penuh dinamika, romantika dan dalam suasana yang sangat demokratis tapi penuh dengan kedamaian.
Saya telah memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar lidah saya dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menyatakan perasaan hati saya, dan saya juga telah berdoa agar kata-kata ini akan bergema dalam hati sanubari mereka yang mendengarnya.
Sebelum saya melanjutkan pidato saya, perkenankanlah saya menyampaikan terima kasih kepada saudara-saudara semua yang telah mempercayakan saya, untuk melaksanakan tugas yang maha berat sebagai Koordinator Umum Paskibra Kota Bandung 2003.
Dalam kesempatan ini pula izinkanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada K'Dhani Hardiansyah atas sumbangan tenaga dan pikiran yang telah diberikan kepada Paskibra Kota Bandung selama beliau menjalankan tugas sebagai Koordinator Umum Paskibra Kota Bandung 2002.
Sekarang yang terbentang dihadapan kita adalah tugas yang maha berat. Tentunya tugas yang berat itu harus betul-betul dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan disiplin. Karena makin kita bertambah dewasa, makin beratlah tugas-tugas dan tanggungjawab yang kita pikul dipundak kita.
Maka oleh karena itu, maka pagi-pagi benar kita harus memperbesar dan memperdalam rasa tanggungjawab kita, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota PKB.
Sebagai Korum 2003, tentunyalah saya harus mempunyai visi dan misi untuk PKB kedepan. Saya ingin PKB ini lebih berkembang, tidak hanya latihan baris-berbaris yang hanya membuat jenuh para anggotanya. Memang saya akui Paskibra tidak bisa lepas dari yang namanya baris-berbaris, namun selain itu kita ingin memasukan kegiatan yang positif dan kegiatan yang bisa membuat Paskibra tetap berada di atas angin. Paskibra kedepan harus bisa menyesuaikan dengan tuntutan zaman, namun tetap bersumber kepada kedisiplinan kita sebagai anggota PKB. Saya ingin PKB lebih menonjol dibanding organisasi lain yang ada di kota Bandung ini. Banyak cara yang harus kita lakukan untuk membangun kembali PKB dari ancaman keterpurukan.
Saya katakan, Paskibra sekarang memang miskin, miskin personil, miskin keanggotaan, tapi sebenarnya kita kaya akan pengalaman, kaya akan pengabdian kita terhadap bangsa.
Saya sekarang sebagai Korum bukan karena saya ingin tenar, bukan karena saya ingin terkenal, justru saya ingin selalu bersama dengan saudara-saudara, sebab dengan saudara-saudara semua saya bisa seperti ini, tapi kalau bukan tanpa saudara-saudara saya ini bukan apa-apa, dengan saudara-saudara saya jaya, tanpa saudara-saudara saya gagal.
Untuk kerja besar ini dengan segala kerendahan hati saya mohon kepada seluruh pihak sudilah kiranya membantu kelancaran kerja saya dengan memberikan yang terbaik dari apa yang saudara-saudara miliki. Tanpa uluran tangan yang tulus dan berangkat dari semangat gotong royong antar sesama kawan, sahabat dan saudara-saudara dari berbagai bidang profesi, saya tidak percaya kerja besar PKB ini dapat saya rampungkan sebagaimana harapan.
Maka mari kita bangunlah Paskibra ini kembali!!
Bangunlah Paskibra ini menjadi kokoh, kuat dan sehat!!
Bangunlah Paskibra ini dimana semua para anggotanya hidup dalam damai dan persaudaraan!!
Bangunlah Paskibra ini yang sesuai dengan impian dan cita-cita kita semua!!
Mari kita bersama-sama berjalan terus menuju Paskibra yang kekal dan abadi.
Paskibra yang berjalan terus akan menjadi besar.
Paskibra yang mandek akan kerdil.
Paskibra yang mundur akan hancur.
Jangan ragu-ragu, jangan bimbang, mari kita berjalan terus untuk membina PKB ke arah yang lebih baik.
Sebagai penutup dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya menyatakan siap mengemban tugas sebagai Koordinator Umum Paskibra Kota Bandung masa jabatan 2003-2004. Ya Allah Ya Rabbi..Ridhailah Paskibra dibawah pimpinanku ini!!!
Sekian terima kasih.....
Itulah tulisan pidato saya ketika dilantik menjadi Koordinator Umum Paskibra Kota Bandung tahun 2003. Sungguh sangat berharga sebuah tulisan itu, dengan sebuah tulisan kita mampu mengingat kembali kejadian-kejadian di masa silam yang mungkin terlupakan.
Keep positive thinking, keep pray, keep spirit, keep smile
Jabat erat dari saya...
tulisan saya ketika umur 13 tahun
Hari Minggu tanggal 30 Januari 2011, tiba-tiba pikiran saya tertuju pada buku-buku pelajaran ketika saya menimba ilmu dibangku sekolah. Entah mengapa terlintas dipikiran saya untuk membuka kembali buku-buku lama, mungkin untuk mengenang kembali masa-masa kecil saya ketika itu. Saya membuka buku, lembar demi lembar. Pada akhirnya saya menemukan beberapa tulisan saya di waktu SMP, saya mencoba untuk membaca kembali tulisan tersebut. Saya kurang paham mengenai motif dibalik tulisan yang dibuat ketika itu, entah sebagai curhatan atau sebagai kenangan, yang jelas tulisan ini saya temukan dalam sebuah buku dengan lembar bergaris, ditulis dengan tinta bolpoint berwarna biru, tulisan tegak bersambung. Tulisan ini dibuat sekitar bulan September 2000 ketika umur saya menginjak 13 tahun. Inilah tulisannya, saya tulis ulang tanpa mengalami perubahan sedikitpun:
Ketika pada tanggal 27 November 1998 adalah hari yang paling istimewa bagiku. Pada hari itu aku bertemu dengan puteri Presiden Soekarno yaitu Ibu Rachmawati Soekarnoputri ketika pameran photo sejarah Bung Karno di Hotel Savoy Homan, ketika itu beliau berkesempatan untuk membuka pameran tersebut. "Waduh, aku waktu itu bangga sekali, karena aku bisa bertemu dan berjabat tangan secara langsung dengan putri Presiden pertama. Semua orang melihat kepadaku, aku waktu itu masih SD kira-kira kelas 6. Setelah membuka acara tersebut Ibu Rachma langsung ke lantai atas hotel. Tidak berapa lama kemudian ada seorang bapak menepuk bahuku dan sambil berkata: "Hei, kau senang bisa bertemu dengan Bu Rachma?", saya secara spontan menjawab: "Wah, saya sangat senang sekali pak."
Hanya ada satu yang sangat aku sesalkan adalah, aku tidak mengabadikannya dalam sebuah foto, andaikan ketika aku dan Ibu Rachma difoto pasti foto itu akan jadi kenangan yang paling bersejarah dan tidak akan terlupakan dalam kehidupanku.
Dalam pidatonya Ibu Rachma berbicara dengan berapi-api yaitu: "Hai,rakyat Indonesia bersatulah dalam membangun bangsa Indonesia ini". Acara selesai pada pukul 20.00 malam, Ibu Rachma pada malam itu juga langsung pulang sebelumnya beliau beristirahat dulu di lantai atas hotel. Kalau ada yang tidak percaya tidak apa-apa, karena waktu itu yang menghadiri acara itu kebanyakan orang tua pengagum Bung Karno dan saya sendiri pengagum Bung Karno saksinya hanyalah ibuku.
Kejadian ini pada tanggal 27 November 1998.
Harinya aku lupa, yang kuingat acara ini diselenggarakan di Hotel Savoy Homan sekita pukul 18.30 malam, yang disponsori oleh Radio Ganesha Bandung.
Pada waktu itu aku menjadi teringat akan ucapan Bung Karno yang berbunyi: "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya".
Tulisan yang sangat singkat untuk mencoba menuangkan pemikiran disaat saya umur 13 tahun.
Keep positive thinking, keep pray, keep spirit, keep smile
Jabat erat dari saya...
Ketika pada tanggal 27 November 1998 adalah hari yang paling istimewa bagiku. Pada hari itu aku bertemu dengan puteri Presiden Soekarno yaitu Ibu Rachmawati Soekarnoputri ketika pameran photo sejarah Bung Karno di Hotel Savoy Homan, ketika itu beliau berkesempatan untuk membuka pameran tersebut. "Waduh, aku waktu itu bangga sekali, karena aku bisa bertemu dan berjabat tangan secara langsung dengan putri Presiden pertama. Semua orang melihat kepadaku, aku waktu itu masih SD kira-kira kelas 6. Setelah membuka acara tersebut Ibu Rachma langsung ke lantai atas hotel. Tidak berapa lama kemudian ada seorang bapak menepuk bahuku dan sambil berkata: "Hei, kau senang bisa bertemu dengan Bu Rachma?", saya secara spontan menjawab: "Wah, saya sangat senang sekali pak."
Hanya ada satu yang sangat aku sesalkan adalah, aku tidak mengabadikannya dalam sebuah foto, andaikan ketika aku dan Ibu Rachma difoto pasti foto itu akan jadi kenangan yang paling bersejarah dan tidak akan terlupakan dalam kehidupanku.
Dalam pidatonya Ibu Rachma berbicara dengan berapi-api yaitu: "Hai,rakyat Indonesia bersatulah dalam membangun bangsa Indonesia ini". Acara selesai pada pukul 20.00 malam, Ibu Rachma pada malam itu juga langsung pulang sebelumnya beliau beristirahat dulu di lantai atas hotel. Kalau ada yang tidak percaya tidak apa-apa, karena waktu itu yang menghadiri acara itu kebanyakan orang tua pengagum Bung Karno dan saya sendiri pengagum Bung Karno saksinya hanyalah ibuku.
Kejadian ini pada tanggal 27 November 1998.
Harinya aku lupa, yang kuingat acara ini diselenggarakan di Hotel Savoy Homan sekita pukul 18.30 malam, yang disponsori oleh Radio Ganesha Bandung.
Pada waktu itu aku menjadi teringat akan ucapan Bung Karno yang berbunyi: "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya".
Tulisan yang sangat singkat untuk mencoba menuangkan pemikiran disaat saya umur 13 tahun.
Keep positive thinking, keep pray, keep spirit, keep smile
Jabat erat dari saya...
Jumat, 28 Januari 2011
Ada 7 golongan manusia yang akan mendapat perlindungan Allah pada saat tak ada perlindunganpun selain perlindunganNya (hari Hisab) :
1. Pemimpin yang Adil
2. Pemuda yang taat beribadah pada Allah SWT
3. Seseorang yang hatinya terikat pada mesjid
4. 2 orang yang saling mencinta karena Allah, bersatu dan berpisah karenaNya.
5. Seseorang yg menolak bujukan wanita cantik dan berkedudukan karena takut pada Allah
6. Seseorang yang suka sembunyi2 melaksanakan ibadahnya
7. seseorang yang mengingat Allah di tempat sepi sampai ia mencucurkan air mata
(hadist Bukhari Muslim)
2. Pemuda yang taat beribadah pada Allah SWT
3. Seseorang yang hatinya terikat pada mesjid
4. 2 orang yang saling mencinta karena Allah, bersatu dan berpisah karenaNya.
5. Seseorang yg menolak bujukan wanita cantik dan berkedudukan karena takut pada Allah
6. Seseorang yang suka sembunyi2 melaksanakan ibadahnya
7. seseorang yang mengingat Allah di tempat sepi sampai ia mencucurkan air mata
(hadist Bukhari Muslim)
Jumat, 21 Januari 2011
wawancara dengan Muhammad Ilham-Paskibraka Nasional 2009
Pada hari Selasa dan Rabu tanggal 7-8 September 2010 pukul 11.30 WIB, saya berkesempatan untuk melakukan sebuah wawancara dengan Muhammad Ilham, salah seorang anggota Paskibraka Nasional Utusan Propinsi Sumatera Utara yang bertugas dalam Pasukan 17 pada saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi ke 64 tanggal 17 Agustus 2009 di Istana Merdeka Jakarta,berikut petikannya:
Pribadi
1. Kapan kamu dilahirkan?tanggal?bulan?tahun?dimana?
Jawab : 16 Mei 1994, Medan
2. Kamu dilahirkan dari berapa bersaudara?
Jawab : tunggal mas, anak satu satunya
Awal Menjadi Paskibraka Nasional
3. Bagaimana awal mula kamu bisa terpilih sebagai Paskibraka Nasional?
Jawab : wah awalnya saya masuk paskibra di sekolah SMAN 4 Medan, terus ada seleksi di daerah dulu di Medan sekitar 500 orang, seleksi 500 orang terus dipilih 30 orang dan yang di masukkan ke seleksi provinsi 17 orang, nah di provinsi saya di seleksi sama temen-temen se-Sumut itu sekitar 65 orang dari setiap kabupaten ngirim 2 orang peserta, 1 cewek 1 cowok, tapi Medan kuotanya lebih banyak yaitu 14 orang, nah kami di seleksi selama 3 hari kalau di Medan kami di seleksi 4 hari, nah dari 3 hari di seleksi itu akhirnya di tentukan siapa yang masuk ke nasional, awalnya di pisahin ke 5 besar, saya termasuk ke dalam 5 besar itu mas, terus di panggil deh pas pemanggilan nomor, nomor saya waktu itu 50, alhamdulilah pas di panggil alhamdulilah banget ga nyangka bisa ke nasional, cadangan kami berdua juga dipilih, cadangan saya namanya Fernando, gitu mas kalau kami sakit pas mau diberangkatkan kami digantikan ama cadangan, alhamdulilah kami sehat dan tetap di berangkatkan, saya terpilih dengan temen saya yang namanya Dewi Febriyana ke nasional.
4. Bagaimana sambutan pertama kali yang diberikan oleh keluarga (orang tua,saudara) ketika kamu terpilih sebagai Paskibraka Nasional?
Jawab : wah sambutan pertama kali oleh orang tua mas, pastinya bangga anaknya bisa lolos ke nasional, yang sebelumnya saya kurang didukung dalam kegiatan paskibra di sekolah karena memakan waktu belajar saya, jadwal latihan yang sampe sore banget, orang tua saya kurang setuju, nah sewaktu itu saya nentang ama orang tua saya, saya bandel mas tetep ikut latian paskib, akhirnya ada seleksi Paskibraka dan lulus ke nasional, bangga banget mas, unforgettable memories dah, saudara-saudara ama temen-temen juga bangga mas, karena dari Paskibralah prestasi saya mulai melonjak mas.
5. Bagaimana sambutan Pemda Sumut ketika kamu terpilih sebagai Paskibraka Nasional yang mewakili Propinsi Sumatera Utara?
Jawab : kalo sambutan Pemda biasa-biasa aja mas, paling bilang selamat yaa Ilham, karena tiap tahun dari Medan pasti ada yang ke nasional, seringnya gitu mas.
6. Apakah sebelum kamu pernah ada siswa dari kota Medan yang terpilih sebagai Paskibraka ke tingkat nasional?siapa?angkatan?
Jawab : ada mas..banyaak..2008 dari SMAN 1 Medan namanya kak Vina, kalau 2010 juga dari Medan namanya Rizqy.
7. Untuk menjadi seorang Paskibraka, kamu tentu harus menjalani serangkaian tes, bisa kamu sebutkan tes apa saja yang kamu ikuti?
Jawab : 1.tes postur tubuh
2.ilmu pengetahuan umum
3.psychotest
4.fisik
5.bisa berbahasa inggris
6.wawancara
8. Apakah kamu pernah bermimpi untuk menjadi seorang Paskibraka?
Jawab : bukan mimpi mas tapi pas kelas 10 SMA saya pernah bilang ama temen saya, lihat aku nanti ya ngibarin bendera di TVRI..gituu mas hahhaha…alhamdulilah terwujud mas, malahan di RCTI… hahhahahahhaha
9. Apa yang akhirnya membuat kamu tertarik untuk menjadi seorang Paskibraka?
Jawab : tertarik banget mas karena langkah khasnya mas, langkah tegap maju, derap kaki, formasi, cara ngibarin bendera, banyak deh mas..teknik2 biar ga salah, banyak temen juga bisa sharing.
10. Apakah kamu mempunyai cita-cita lain selain menjadi anggota Paskibraka Nasional?
Jawab : apa ya mas?dokter mas ama akmil tapi umur saya ga cukup, kalau lulus ntar saya 17 tahun, ga bisa akmil, saya anak paskibraka nasional 2009 yang paling muda mas..hahhaha.
Menjalani Pendidikan Sebagai Paskibraka Nasional
11. Bisa kamu ceritakan ketika awal pertama kali kamu masuk pendidikan sebagai Paskibraka Nasional?
Jawab : pertama kali itu dateng ke PP PON Cibubur, ngukur baju, sepatu, jas, dll mas, trus masuk kamar jumpa dengan temen sekamar, temen sekamar saya dari NTT ama MALUKU UTARA,haha..susah sih komunikasinya yang rada aneh karena beda medok,hahha…terus kami dikumpulkan di MENPORA di acara pembukaan pelatihan nasional, Adyaksa Dault juga dateng, saya sempat nampar pipi saya sendiri loh mas saking ga percaya bisa sampe nasional dan saya baca dengan polosnya pembukaan pelatihan paskibraka NASIONAL..hahhaha, iya mas memang gitu, terus itu kan pembukaannya kalau ga salah Sabtu, nah cerita dari sebelum-sebelumnya kan kalau hari Minggu itu pesiar alias jalan-jalan, saya udah mikir wiss besok jalan jalan,hahaha.. rupanya tidak…wkwkwk..nah pas Sabtu itu malamnya kami ke aula untuk pembukaan Desa Bahagia, itu nama desa kami mas, penentuan siapa yang jadi pak lurah dan bu lurah pak lurahnya, si Bima dan buluhnya dari Bali namanya Luh Ani, dan Senin kami udah mulai latihan oleh 4 angkatan AD, AL, AU ama POLRI, gitu mas, panjaaang banget mas ceritanya nih di singkat aja ya mas, nah latihan slama 3 minggu..makan, minum semua diatur, baju diatur, kamar diatur, tidur diatur, serba disiplin, ON TIME, kalau gak jalan jongkok..bangga bisa jumpa anak se-Indonesia dengan medok yang berbeda-beda, sewaktu dibariskan lucu deh mas, yang dari Jogja bilang hiiituuuuung pake logat Jawa, yang Bali no satu jadi dia bilang SSSaaaTTUUUU oke logat Bali, seterusnya ke samping dengan logat masing-masing..hahhaha..akhirnya terbiasa dengan suasana pelatihan..oia HP di kumpul, ga bisa nelpon si doi deeeh..hahhahahha..ga punya doi deng waktu itu nah makanya nyari cewe anak pasnas..hihiiihihi..asiiiik..cantik-cantik..wuwuwuwuw tapi pas diruang makan itu kan laki-laki yang memilih pasangan duduknya, awalnya saya ga mau deket-deket ama yang Papua..ahahhaha..tapi lama kelamaan mau juga karena udah seperti saudara.
12. Materi apa saja yang kamu dapat selama pendidikan sebagai anggota Paskibraka Jawab : materinya banyak pas, mulai dari sejarah Indonesia, lagu kebangsaan, cara menaikkan menurunkan dan melipat bendera, sejarah bendera Indonesia, sejarah PASKIBRAKA, sejarah PURNA PASKIBRAKA INDONESIA..wah banyak mas sampe lupa..hahahhaha
13. Saat itu siapa saja yang memberikan materi selama pendidikan sebagai anggota Paskibraka?
Jawab : Brigjen.Avian mas dari AD, terus kak Erlangga Masdiana, terus kakak-kakak PPI.
14. Adakah kejadian-kejadian lucu atau bahkan cenderung konyol selama pendidikan menjadi anggota Paskibraka?
Jawab : banyaaaak yah itu saya bilang tadi dengan logat masing-masing daerah saat dibariskan, terus foto-foto temen yang lagi tidur dengan pose yang menggelikan..ahahhahaha
Pengukuhan Sebagai Paskibraka Nasional
15. Apakah kamu masuk istana presiden untuk pertama kalinya saat kamu menjadi Paskibraka?
Jawab : pengukuhan..jelaaas iya mas pertama kali, sumpaah geedee amat pohonnya, serem, nama pohonnya juga serem, KI HUJAN..widiiih hahahhaha..memang gitu kenyataannya mas.
16. Apa yang kamu rasakan ketika kamu pertama kali masuk Istana Presiden?
Jawab : banggaaa banget mas, bisa masuk Istana Negara, serasa di mimpi..ahahahhahahaha
17. Pada tanggal berapa kamu dikukuhkan sebagai anggota Paskibraka Nasional?
Jawab : tanggal 15 mas kalau ga salah, pasti ga salah itu mas, saya masih muda, pasti memori saya masih bersih.
18. Dimana kamu dikukuhkan sebagai Paskibraka?
Jawab : ya di ISTANA NEGARA lah mas..masa di Ragunan.
19. Oleh siapa?
Jawab : Presiden doong mas..SBY
20. Siapa saja tamu yang hadir pada waktu pengukuhan Paskibraka?
Jawab : wiih banyak banget mas, ada SBY, terus istrinya namanya Bu Ani, masak mas ga tau nama istrinya, terus PANGLIMA TNI DJOKO SUSILO namanya terus Hatta Radjasa..oh iyaa mas iyaa maap salah tapi DJOKO SANTOSO..hahahha..terus ada Walikota Jakarta, Bambang Sudibyo, Andi Malaranggeng, dll mas banyak banget pokoknya.
21. Bagaimana suasana saat pengukuhan?
Jawab : suasananya puaaten mas, salaman ama SBY tapi nunggu SBY dateng capek banget, berdiri mulu mana pake sepatu PDU, pegel deh..pas SBY udah dateng nah ilang semua tu pegel-pegel apalagi pas salaman, besar banget tangannya mas, dan satu lagi..BERWIBAWA..bangga bisa hormat dengan Presiden, bertatap muka mata antara mata berjabat tangan juga
22. Apakah Presiden menyampaikan amanat?
Jawab: iya
23. Kira-kira apa yang bisa kamu tangkap dari amanat Presiden itu?
Jawab : amanat jangan sia-sia kan prestasi ini, jadilah anak nusa bangsa yang berprestasi.
24. Apakah kamu sempat bercakap-cakap dengan Presiden atau Ibu Negara?
Jawab : sama Presiden juga ama Ibu Negara juga.
25. Bagaimana isi percakapan itu?
Jawab :. Ilham ya dari Sumatra Utara, sehat Ilham kan, gitu lah mas terus ada lagi, saya lupa..kalau sama Ibu Negara saya bilang..bu ada kirim salam dari papa saya Kapten.Makmun H.T di Medan, papa saya sempat kenal ama mereka mas, iya mas papa mama saya TNI.
26. Apa yang kamu rasakan ketika langsung bertatap muka dengan Presiden?
Jawab : bangga setengah mati..hahahha..rasanya tenang..ga nyangka bisa jumpa Presiden…memang gitu mas.
Bendera Pusaka
27. Apakah kamu sempat melihat bendera pusaka jahitan Ibu Fatmawati?
Jawab : sempat mas.
28. Kapan?tanggal berapa?
Jawab : tanggal 17 Agustus setelah pengibaran.
29. Dimana?
Jawab : di ISTANA NEGARA mas. (mungkin yang dimaksud didalam Ruangan Bendera Pusaka Istana Merdeka-red).
30. Bagaimana keadaan bendera pusaka saat waktu kamu lihat?
Jawab : benderanya sudah kusam, tak layak pakai lagi, saya juga sempat liat teks Proklamasi
31. Bagaimana suasana didalam ruangan saat kamu melihat bendera pusaka?
Jawab : hening mas..gilee bisa liat bendera pusaka langsung..yang dikorbanin dengan harta nyawa pejuang, merinding juga sempat mas.
32. Perasaan apa yang ada di diri kamu ketika melihat bendera pusaka?
Jawab : perasaan yang mengharukan demi membela bendera negara kesatuan kita ini memerlukan beratus-ratus tahun lamanya dengan mengorbankan nyawa harta, generasi ke generasi yang terjajah hingga akhirnya kita mampu merdeka hingga sekarang..ironi dengan Indonesia sekarang mas, tak seperti dulu dengan banyaknya korban dan harta sekarang generasi kita yang ada di pemerintah tak sesuai dengan yang di inginkan para pendahulu kita, hancur karena kepentingan individu padahal untuk mewujudkan semua ini awalnya dari rakyat oleh rakyat dari rakyat untuk rakyat bukan untuk pribadi.
Upacara Detik-Detik Proklamasi
33. Bagaimana tentang pembagian tugas sesama anggota Paskibraka lainnya?
Jawab : pas detik2 Proklamasi itu mas, saya kan tugas pagi, kami di bedakan jadi 2 tim yaitu Merah dan Putih, tanggal 17 ditentukan siapa yang tugas pagi dan sore pada pagi harinya sebelum upacara.
34. Apa yang kamu rasakan saat kamu mengibarkan duplikat bendera pusaka pada tanggal 17 Agustus 2009?
Jawab : kepala saya, leher saya, merinding serasa darah naik ke otak saking bangganya..ini beneran loh mas,hahahaha..
35. Adakah kejadian-kejadian diluar perkiraan / insiden kecil pada saat upacara berlangsung?
Jawab : ada.
36. Bisa diceritakan insiden kecil tersebut?
Jawab : temen saya namanya Miranti Dwi Saputri sewaktu itu pas mau pengibaran kakinya kena sangkur, sangkur itu pisau yang ada di senjata, kakinya berdarah banyak banget, tepat di samping saya kejadiannya, akibat Paspampres yang lalai meletakkan senjatanya mas..nah akhirnya Miranti di obatin mas, dibalut kakinya dan dia tetep tugas pagi…penuh perjuangan deh mas.
37. Ketika proses latihan pernah diajarkan trik-trik untuk menanggulangi disaat posisi bendera yang diterima dari RI-1 salah?
Jawab : sudah mas, pastinya itu, triknya ada mas, seharusnya kedua tangan sama sama vertikal ke depan, triknya jika Presiden salah, tangan kita menyilang dan diputar mas, diputar benderanya, posisi tangan jadi balik seperti semula vertikal ke depan..bukan vertikal mas horizontal maksudnya, posisi triknya tangan kanan di atas tangan kiri di bawah, kedua tangan menyilang.
38. Siapa saja yang kamu lihat saat upacara detik-detik proklamasi?
Jawab : ga bisa liat mas, kalo ngeliat nanti keliatan banget kita ngelirik-lirik, tapi keliatan banget banyak orang asing dari luar negeri (mungkin maksudnya para Duta Besar/Corps Diplomatik-red), juga ada para petinggi pemerintah, Wapres, dll.
39. Apakah kamu melihat kehadiran keluarga Proklamator, mantan Presiden, mantan Wapres saat detik-detik proklamasi?
Jawab : kalau saat itu mas sepertinya ada, tapi saya ga liat karena kan ga mungkin pas kami nampil matanya jelalatan.
Kegiatan Disekolah
40. Bagaimana dengan kegiatan belajar disekolah saat kamu menjadi Paskibraka?
Jawab : saat menjadi Paskibraka ya saya meninggalkan sekolah selama 1 bulan lebih, jelas pelajaran tertinggal, saya juga ga bisa ikut 17an di sekolah..hahhaha
41. Bagaimana tanggapan teman-teman, guru-mu disekolah ketika kamu menjadi Paskibraka Nasional?
Jawab : tanggapan guru ama temen saya ya bangga lah kak, terus mereka sempet nonton juga, abis upacara di sekolah mereka nonton saya di perpustakaan…hahahha..pas abis upacara di umumin pake mic kalo aku pasnas, terus di bilang kalo aku itu di istana, di barisan 17..famous mas..hahahah
Sebagai Duta Belia
42. Setelah mengibarkan duplikat bendera pusaka, kamu dan teman- teman Paskibraka lainnya menjadi Duta Belia yang diutus ke berbagai negara, negara mana yang kamu kunjungi saat itu?
Jawab : Australia kak, kami semua ke Australia mas, 3 kota di bagi 3 kelompok, Sydney, Melbourne ama Perth, saya ke Melbourne, padahal cewek yang cakep ke Perth, gagal deh ucapkan cinta di negeri kangguru…ahahahhaa
43. Berapa lama kamu berada di negara tersebut?
Jawab : selama 4 hari termasuk perjalannya
44. Selama di luar negeri, tempat apa saja yang kamu kunjungi?
Jawab : tempat sekolah-sekolahan, SMA nya, UNIVERSITASNYA, ga rekreasi, museum ga ada, paling ke tempat pembuatan video tentang diri kita…Daekin University, Melbourne University gitu mas.
45. Bagaimana tanggapan orang diluar sana tentang Paskibraka?
Jawab : disana kami bukan sebagai Paskibraka lagi mas..DUTA BELIA INDONESIA, The Youth Ambassadors of Indonesia for Austalia, you know?hahahahahaa kami Duta Belia Indonesia ini mas ada 66 dari Paskibraka, terus 3 orang anak pesantren berprestasi, ada juga dari ilmuwan muda, pemenang lomba debat bahasa Inggris, totalnya lupa mas
46. Selama menjadi Duta Belia, adakah misi khusus yang diemban oleh Paskibraka atau hanya sekadar rekreasi saja?
Jawab : misi ya pasti ada mas, kami bukan rekreasi kesana mas, kami ngemban tugas juga, kami disana tugasnya memperkenalkan budaya Indonesia, disana sekitar 75 ribu orang belajar bahasa Indonesia.
Hubungan Dengan Anggota Paskibraka Lainnya
47. Apakah kamu masih berkomunikasi dengan teman-teman Paskibraka Nasional 2009?
Jawab : jelas mas..bukan teman mas..saudara saya..mereka udah jadi saudara.
48. Kamu merasa sedih ketika kamu harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan di Paskibraka Nasional?
Jawab : jelas mas, nangis mas, nangis saudara seperjuangan, pisah untuk waktu yang lama, belum tentu kami di pertemukan lagi lengkap.
49. Bagaimana trik kamu untuk selalu menjaga hubungan dengan teman-teman Paskibraka Nasional 2009 agar tidak terputus?
Jawab : FB mas, SMS..hahaha
50. Diantara semua anggota Paskibraka, adakah salah satu yang kamu anggap sebagai teman dekat/sahabat?
Jawab : yang dekat ama saya ada 3 mas menurut saya, tapi yang paling deket ama saya 1 orang yang dari Aceh mas, Zulham Sururi sekarang dia udah jadi Akmil, kami beda 2 tahun, udah kayak abang saya mas, terus yang 2 lagi, Subhan Hamran ama Dede Syaputra dari Makassar ama dari Kaltim.
51. Selama menjalani pendidikan sebagai Paskibraka, adakah diantara anggota yang membuat kamu jengkel atau kesal?
Jawab : adaa!!!..temen sekamar mas, saya jengkel banget, sampe udah mau berantem pun, dari Maluku Utara namanya Fadli Yunus..hahahhaha..tapi dia tetep saudara saya mas.
Pengetahuan Umum
52. Apa yang kamu rasakan dengan kondisi Indonesia sekarang?
Jawab : menyedihkan, dengan kondisi keuangan yang seharusnya mencukupi menjadi negara yang makmur, seperti freeport itu mas, sedih saya, duit kan banyak kenapa ga kuliahin aja mahasiswa kita yang pintar untuk belajar gimana cara mengolah bahan mentah pertambangan, terus nanti alat bisa dibeli, ngapain juga Amerika, sedih deh masih banyak lagi mas..kenapa tanah di Indonesia ini ga diolah ama warganya sendiri, banyak tanah kita udah di kontrak bahkan di BELI mas, apa ga punya otak yang ngejual, hanya karena masalah duit sesaat, padahal kalo dia nanem tumbuhan sama aja dengan investasi, investasi duitnya untuk masa depan Indonesia juga.
53. Menurut kamu, apakah anggota Paskibraka dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan rasa nasionalisme/rasa cinta tanah air generasi muda sekarang?
Jawab : bisa lah, kami bisa ngasih pengalaman-pengalaman ke junior kami, ke orang lain tentang Indonesia.
54. Adakah peran anggota Paskibraka di masyarakat?
Jawab : peran dimasyarakat itu mas sebagai petugas menaikkan bendera pada saat acara-acara tertentu, seperti hari pendidikan, kemerdekaan…di kehidupan sosial ada juga mas, kami Paskibraka ataupun PPI..PPI tau kan mas?hahaha…kami ngambil dana kemanusiaan bagi saudara kita yang terkena bencana, seperti kemaren kami ngambil dana buat Padang, terus kalo untuk kejadian akhir-akhir ini seperti Gunung Sinabung belum mas, ini saya juga mikir, kok belum ada petunjuk, nanti saya saranin deh ke PPI saya.
55. Sampai saat ini,bagaimana kamu menilai perkembangan Paskibraka Jawab : perkembangannya semakin meluas ke daerah-daerah laen mas, perkembangan Paskibraka menurut saya ya seperti itu setiap tahun sama, tapi yang beda mungkin semangat juang mas, itu tergantung kelompok Paskibrakanya kompak atau tidak.
56. Bagaimana kamu melihat minat generasi muda untuk menjadi seorang Paskibraka?
Jawab : minat mungkin berkurang mas, karena tau sendiri anak zaman sekarang gimana, tapi walaupun gitu pasti tetap ada generasi yang unggul, individu yang unggul dalam populasi yang tak unggul bisa menjadikan populasinya unggul, walaupun fisik kurang tapi bisa ditutupi dengan tehnik, maksudnya kalo dalam satuan paskibra sekolah itu kan pasti ada individu yang unggul walaupun satu, nah walaupun satu dia juga bisa membuat satuan paskibranya itu unggul dalam arti kata minat yang berkurang tadi bisa bertambah karena pengaruh individu yang unggul ini mas, bisa juga individu yang unggul ini ga bisa hadepin suasana malah buat dia jadi ga unggul lagi mas, tapi kalau menurut saya minat itu datang dari pengaruh orang lain, tapi kadang pun ada juga minat yang timbul dari diri sendiri, jadi kalaupun ada orang yang ga minat bisa kita pengaruhi jadi minat ke Paskibra.
57. Apakah kamu mendapat penghargaan dari instansi – instansi terkait?
Jawab : penghargaan ya palingan piagam mas, piagam penghargaan sebagai Paskibraka Nasional, sebagai Duta Belia Indonesia 2009, sebagai peserta JENESYS Batch 2010, itu penghargaan yang saya dapet mas, berupa piagam kalo dari pemda setempat?ga ada mas..ooh..hahahhaha..amplop saya dapet dari Dispora Sumut perhatian ya bagus mas, perhatian banget malah Disporanya, kalo ada program-program keluar negeri pasti menghubungi saya.
Penutup
58. Selama bulan Agustus kamu dan anggota Aaskibraka lainnya menjadi sorotan publik, apakah kamu merasa terbebani dengan hal itu?
Jawab : tidaaaaaaak, malah seneng, ada aja tuh stasiun TV yang dateng ke tempat latihan kami, Dorce juga dateng jenguk kami, terus Empat Mata, RCTI, Global..wah banyak deh mas, nongol di TV walaupun kurang jelas juga ga apa-apa, yang penting masuk TV….hahahhahhahaahhahaha
59. Kejadian apa yang kamu tidak akan lupakan disaat kamu menjadi seorang Paskibraka?
Jawab : kejadian pada saat hari H pastinya, pas pengibaran mas, ga akan lupa itu, juga saat berhadapan ama SBY, salaman ama pejabat-pejabat tinggi Negara.
60. Apakah kamu merasa diri kamu seorang teladan?
Jawab : jangan ditanya gitu mas, yang patut menentukan saya teladan atau gak ya lingkungan saya, orang laen yang berhak menentukan, bukan saya mas.
61. Mengapa?
Jawab : jawabannya tanya aja ama orang laen, tanya ama temen saya, tanya ama guru saya..hahahhaha
62. Apakah kamu merasa puas dengan hasil yang telah dicapai sebagai Paskibraka Nasional?
Jawab : banyak orang bilang kita puas jadi Pasnas, tapi yang namanya manusia mas pengennya lebih, tapi menurut saya Pasnas udah cukup, tapi bukan berarti saya harus berhenti prestasinya disini doang, musti saya gali lagi potensi apa lagi yang bisa aku kembangin dan akhirnya jadi prestasi..gitu mas.
63. Selentingan saya dengar banyak anak-anak Paskibraka Nasional ketika pulang kedaerah masing-masing menjadi sombong karena merasa dirinya yang paling baik dari anggota Paskibraka didaerahnya, apakah benar pernyataan itu?
Jawab : TIDAK mas, jangan buat statement yang belum pasti kabarnya, secara harfiah kami Paskibraka kan sudah dilatih, sudah dibimbing, jadi kami tugas di daerah ya membagi pengalaman, bukan sombong, kalo saya sombong saya ga mungkin mau ladenin mas, saya biarain aja..EGP..hahhahaha kalaupun ada yang bilang kami sombong itu pun hanya perasaan sesaat bisa juga sirik kan, tapi kami bukan orang yang seperti itu mas.
64. Setelah SMA kamu berencana melanjutkan kuliah kemana?
Jawab : FK UI, FK UGM, FK UNPAD, FK USU..musti dapet salah satu.
65. Sebagai penutup, adakah pesan yang ingin kamu sampaikan untuk para generasi muda sekarang?
Jawab : bagi generasi kita selanjutnya, jangan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang merugikan, coba lihat sisi gelap dan terang sesuatu hal yang kalian hadapi, mulailah berprestasi dengan media yang ada, media seperti Paskibra contohnya media Paskibraka ini bisa menjadi batu loncatan yang sangat menguntungkan bagi masa depan, coba untuk berkorban waktu dan tenaga, hadapi resiko yang ada, tanpa menghadapi resiko kita ga akan maju jika sudah maju menjadi manusia yang unggul, coba untuk berkorban demi NKRI walaupun penghasilan di negeri sendiri tidak memuaskan, tapi itu akan memuaskan rakyat dan hati kita sendiri, jadi jika sudah sukses sesekali lihatlah kebelakang jangan menatap terpaku kedepan, karena kesombongan pasti datang dan kita musti berani menangkal yang namanya sombong, cukup mas.
"Di tengah gejala melunturnya nilai-nilai nasionalisme, semakin memudarnya rasa persatuan dan kesatuan, ancaman punahnya kekayaan budaya nasional, menggelegaknya nafsu hedonisme dan tikaman arus materialisme, miskinnya prestasi bangsa di arena internasional, dedikasi, pemikiran dan loyalitas Muhammad Ilham layak menjadi preferensi acuan. Di usianya yang masih belia, ia bukan hanya seorang siswa berprestasi, tetapi juga seorang yang telah berbuat nyata, dengan mengabdi kepada bangsanya dan memberi teladan untuk lingkungan sekitarnya".
Nara Sumber:
1. Muhammad Ilham, Paskibraka Nasional 2009 Utusan Propinsi Sumatera Utara yang bertugas pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke 64 di Istana Merdeka Jakarta tanggal 17 Agustus 2009.
1. Kapan kamu dilahirkan?tanggal?bulan?tahun?dimana?
Jawab : 16 Mei 1994, Medan
2. Kamu dilahirkan dari berapa bersaudara?
Jawab : tunggal mas, anak satu satunya
Awal Menjadi Paskibraka Nasional
3. Bagaimana awal mula kamu bisa terpilih sebagai Paskibraka Nasional?
Jawab : wah awalnya saya masuk paskibra di sekolah SMAN 4 Medan, terus ada seleksi di daerah dulu di Medan sekitar 500 orang, seleksi 500 orang terus dipilih 30 orang dan yang di masukkan ke seleksi provinsi 17 orang, nah di provinsi saya di seleksi sama temen-temen se-Sumut itu sekitar 65 orang dari setiap kabupaten ngirim 2 orang peserta, 1 cewek 1 cowok, tapi Medan kuotanya lebih banyak yaitu 14 orang, nah kami di seleksi selama 3 hari kalau di Medan kami di seleksi 4 hari, nah dari 3 hari di seleksi itu akhirnya di tentukan siapa yang masuk ke nasional, awalnya di pisahin ke 5 besar, saya termasuk ke dalam 5 besar itu mas, terus di panggil deh pas pemanggilan nomor, nomor saya waktu itu 50, alhamdulilah pas di panggil alhamdulilah banget ga nyangka bisa ke nasional, cadangan kami berdua juga dipilih, cadangan saya namanya Fernando, gitu mas kalau kami sakit pas mau diberangkatkan kami digantikan ama cadangan, alhamdulilah kami sehat dan tetap di berangkatkan, saya terpilih dengan temen saya yang namanya Dewi Febriyana ke nasional.
4. Bagaimana sambutan pertama kali yang diberikan oleh keluarga (orang tua,saudara) ketika kamu terpilih sebagai Paskibraka Nasional?
Jawab : wah sambutan pertama kali oleh orang tua mas, pastinya bangga anaknya bisa lolos ke nasional, yang sebelumnya saya kurang didukung dalam kegiatan paskibra di sekolah karena memakan waktu belajar saya, jadwal latihan yang sampe sore banget, orang tua saya kurang setuju, nah sewaktu itu saya nentang ama orang tua saya, saya bandel mas tetep ikut latian paskib, akhirnya ada seleksi Paskibraka dan lulus ke nasional, bangga banget mas, unforgettable memories dah, saudara-saudara ama temen-temen juga bangga mas, karena dari Paskibralah prestasi saya mulai melonjak mas.
5. Bagaimana sambutan Pemda Sumut ketika kamu terpilih sebagai Paskibraka Nasional yang mewakili Propinsi Sumatera Utara?
Jawab : kalo sambutan Pemda biasa-biasa aja mas, paling bilang selamat yaa Ilham, karena tiap tahun dari Medan pasti ada yang ke nasional, seringnya gitu mas.
6. Apakah sebelum kamu pernah ada siswa dari kota Medan yang terpilih sebagai Paskibraka ke tingkat nasional?siapa?angkatan?
Jawab : ada mas..banyaak..2008 dari SMAN 1 Medan namanya kak Vina, kalau 2010 juga dari Medan namanya Rizqy.
7. Untuk menjadi seorang Paskibraka, kamu tentu harus menjalani serangkaian tes, bisa kamu sebutkan tes apa saja yang kamu ikuti?
Jawab : 1.tes postur tubuh
2.ilmu pengetahuan umum
3.psychotest
4.fisik
5.bisa berbahasa inggris
6.wawancara
8. Apakah kamu pernah bermimpi untuk menjadi seorang Paskibraka?
Jawab : bukan mimpi mas tapi pas kelas 10 SMA saya pernah bilang ama temen saya, lihat aku nanti ya ngibarin bendera di TVRI..gituu mas hahhaha…alhamdulilah terwujud mas, malahan di RCTI… hahhahahahhaha
9. Apa yang akhirnya membuat kamu tertarik untuk menjadi seorang Paskibraka?
Jawab : tertarik banget mas karena langkah khasnya mas, langkah tegap maju, derap kaki, formasi, cara ngibarin bendera, banyak deh mas..teknik2 biar ga salah, banyak temen juga bisa sharing.
10. Apakah kamu mempunyai cita-cita lain selain menjadi anggota Paskibraka Nasional?
Jawab : apa ya mas?dokter mas ama akmil tapi umur saya ga cukup, kalau lulus ntar saya 17 tahun, ga bisa akmil, saya anak paskibraka nasional 2009 yang paling muda mas..hahhaha.
Menjalani Pendidikan Sebagai Paskibraka Nasional
11. Bisa kamu ceritakan ketika awal pertama kali kamu masuk pendidikan sebagai Paskibraka Nasional?
Jawab : pertama kali itu dateng ke PP PON Cibubur, ngukur baju, sepatu, jas, dll mas, trus masuk kamar jumpa dengan temen sekamar, temen sekamar saya dari NTT ama MALUKU UTARA,haha..susah sih komunikasinya yang rada aneh karena beda medok,hahha…terus kami dikumpulkan di MENPORA di acara pembukaan pelatihan nasional, Adyaksa Dault juga dateng, saya sempat nampar pipi saya sendiri loh mas saking ga percaya bisa sampe nasional dan saya baca dengan polosnya pembukaan pelatihan paskibraka NASIONAL..hahhaha, iya mas memang gitu, terus itu kan pembukaannya kalau ga salah Sabtu, nah cerita dari sebelum-sebelumnya kan kalau hari Minggu itu pesiar alias jalan-jalan, saya udah mikir wiss besok jalan jalan,hahaha.. rupanya tidak…wkwkwk..nah pas Sabtu itu malamnya kami ke aula untuk pembukaan Desa Bahagia, itu nama desa kami mas, penentuan siapa yang jadi pak lurah dan bu lurah pak lurahnya, si Bima dan buluhnya dari Bali namanya Luh Ani, dan Senin kami udah mulai latihan oleh 4 angkatan AD, AL, AU ama POLRI, gitu mas, panjaaang banget mas ceritanya nih di singkat aja ya mas, nah latihan slama 3 minggu..makan, minum semua diatur, baju diatur, kamar diatur, tidur diatur, serba disiplin, ON TIME, kalau gak jalan jongkok..bangga bisa jumpa anak se-Indonesia dengan medok yang berbeda-beda, sewaktu dibariskan lucu deh mas, yang dari Jogja bilang hiiituuuuung pake logat Jawa, yang Bali no satu jadi dia bilang SSSaaaTTUUUU oke logat Bali, seterusnya ke samping dengan logat masing-masing..hahhaha..akhirnya terbiasa dengan suasana pelatihan..oia HP di kumpul, ga bisa nelpon si doi deeeh..hahhahahha..ga punya doi deng waktu itu nah makanya nyari cewe anak pasnas..hihiiihihi..asiiiik..cantik-cantik..wuwuwuwuw tapi pas diruang makan itu kan laki-laki yang memilih pasangan duduknya, awalnya saya ga mau deket-deket ama yang Papua..ahahhaha..tapi lama kelamaan mau juga karena udah seperti saudara.
12. Materi apa saja yang kamu dapat selama pendidikan sebagai anggota Paskibraka Jawab : materinya banyak pas, mulai dari sejarah Indonesia, lagu kebangsaan, cara menaikkan menurunkan dan melipat bendera, sejarah bendera Indonesia, sejarah PASKIBRAKA, sejarah PURNA PASKIBRAKA INDONESIA..wah banyak mas sampe lupa..hahahhaha
13. Saat itu siapa saja yang memberikan materi selama pendidikan sebagai anggota Paskibraka?
Jawab : Brigjen.Avian mas dari AD, terus kak Erlangga Masdiana, terus kakak-kakak PPI.
14. Adakah kejadian-kejadian lucu atau bahkan cenderung konyol selama pendidikan menjadi anggota Paskibraka?
Jawab : banyaaaak yah itu saya bilang tadi dengan logat masing-masing daerah saat dibariskan, terus foto-foto temen yang lagi tidur dengan pose yang menggelikan..ahahhahaha
Pengukuhan Sebagai Paskibraka Nasional
15. Apakah kamu masuk istana presiden untuk pertama kalinya saat kamu menjadi Paskibraka?
Jawab : pengukuhan..jelaaas iya mas pertama kali, sumpaah geedee amat pohonnya, serem, nama pohonnya juga serem, KI HUJAN..widiiih hahahhaha..memang gitu kenyataannya mas.
16. Apa yang kamu rasakan ketika kamu pertama kali masuk Istana Presiden?
Jawab : banggaaa banget mas, bisa masuk Istana Negara, serasa di mimpi..ahahahhahahaha
17. Pada tanggal berapa kamu dikukuhkan sebagai anggota Paskibraka Nasional?
Jawab : tanggal 15 mas kalau ga salah, pasti ga salah itu mas, saya masih muda, pasti memori saya masih bersih.
18. Dimana kamu dikukuhkan sebagai Paskibraka?
Jawab : ya di ISTANA NEGARA lah mas..masa di Ragunan.
19. Oleh siapa?
Jawab : Presiden doong mas..SBY
20. Siapa saja tamu yang hadir pada waktu pengukuhan Paskibraka?
Jawab : wiih banyak banget mas, ada SBY, terus istrinya namanya Bu Ani, masak mas ga tau nama istrinya, terus PANGLIMA TNI DJOKO SUSILO namanya terus Hatta Radjasa..oh iyaa mas iyaa maap salah tapi DJOKO SANTOSO..hahahha..terus ada Walikota Jakarta, Bambang Sudibyo, Andi Malaranggeng, dll mas banyak banget pokoknya.
21. Bagaimana suasana saat pengukuhan?
Jawab : suasananya puaaten mas, salaman ama SBY tapi nunggu SBY dateng capek banget, berdiri mulu mana pake sepatu PDU, pegel deh..pas SBY udah dateng nah ilang semua tu pegel-pegel apalagi pas salaman, besar banget tangannya mas, dan satu lagi..BERWIBAWA..bangga bisa hormat dengan Presiden, bertatap muka mata antara mata berjabat tangan juga
22. Apakah Presiden menyampaikan amanat?
Jawab: iya
23. Kira-kira apa yang bisa kamu tangkap dari amanat Presiden itu?
Jawab : amanat jangan sia-sia kan prestasi ini, jadilah anak nusa bangsa yang berprestasi.
24. Apakah kamu sempat bercakap-cakap dengan Presiden atau Ibu Negara?
Jawab : sama Presiden juga ama Ibu Negara juga.
25. Bagaimana isi percakapan itu?
Jawab :. Ilham ya dari Sumatra Utara, sehat Ilham kan, gitu lah mas terus ada lagi, saya lupa..kalau sama Ibu Negara saya bilang..bu ada kirim salam dari papa saya Kapten.Makmun H.T di Medan, papa saya sempat kenal ama mereka mas, iya mas papa mama saya TNI.
26. Apa yang kamu rasakan ketika langsung bertatap muka dengan Presiden?
Jawab : bangga setengah mati..hahahha..rasanya tenang..ga nyangka bisa jumpa Presiden…memang gitu mas.
Bendera Pusaka
27. Apakah kamu sempat melihat bendera pusaka jahitan Ibu Fatmawati?
Jawab : sempat mas.
28. Kapan?tanggal berapa?
Jawab : tanggal 17 Agustus setelah pengibaran.
29. Dimana?
Jawab : di ISTANA NEGARA mas. (mungkin yang dimaksud didalam Ruangan Bendera Pusaka Istana Merdeka-red).
30. Bagaimana keadaan bendera pusaka saat waktu kamu lihat?
Jawab : benderanya sudah kusam, tak layak pakai lagi, saya juga sempat liat teks Proklamasi
31. Bagaimana suasana didalam ruangan saat kamu melihat bendera pusaka?
Jawab : hening mas..gilee bisa liat bendera pusaka langsung..yang dikorbanin dengan harta nyawa pejuang, merinding juga sempat mas.
32. Perasaan apa yang ada di diri kamu ketika melihat bendera pusaka?
Jawab : perasaan yang mengharukan demi membela bendera negara kesatuan kita ini memerlukan beratus-ratus tahun lamanya dengan mengorbankan nyawa harta, generasi ke generasi yang terjajah hingga akhirnya kita mampu merdeka hingga sekarang..ironi dengan Indonesia sekarang mas, tak seperti dulu dengan banyaknya korban dan harta sekarang generasi kita yang ada di pemerintah tak sesuai dengan yang di inginkan para pendahulu kita, hancur karena kepentingan individu padahal untuk mewujudkan semua ini awalnya dari rakyat oleh rakyat dari rakyat untuk rakyat bukan untuk pribadi.
Upacara Detik-Detik Proklamasi
33. Bagaimana tentang pembagian tugas sesama anggota Paskibraka lainnya?
Jawab : pas detik2 Proklamasi itu mas, saya kan tugas pagi, kami di bedakan jadi 2 tim yaitu Merah dan Putih, tanggal 17 ditentukan siapa yang tugas pagi dan sore pada pagi harinya sebelum upacara.
34. Apa yang kamu rasakan saat kamu mengibarkan duplikat bendera pusaka pada tanggal 17 Agustus 2009?
Jawab : kepala saya, leher saya, merinding serasa darah naik ke otak saking bangganya..ini beneran loh mas,hahahaha..
35. Adakah kejadian-kejadian diluar perkiraan / insiden kecil pada saat upacara berlangsung?
Jawab : ada.
36. Bisa diceritakan insiden kecil tersebut?
Jawab : temen saya namanya Miranti Dwi Saputri sewaktu itu pas mau pengibaran kakinya kena sangkur, sangkur itu pisau yang ada di senjata, kakinya berdarah banyak banget, tepat di samping saya kejadiannya, akibat Paspampres yang lalai meletakkan senjatanya mas..nah akhirnya Miranti di obatin mas, dibalut kakinya dan dia tetep tugas pagi…penuh perjuangan deh mas.
37. Ketika proses latihan pernah diajarkan trik-trik untuk menanggulangi disaat posisi bendera yang diterima dari RI-1 salah?
Jawab : sudah mas, pastinya itu, triknya ada mas, seharusnya kedua tangan sama sama vertikal ke depan, triknya jika Presiden salah, tangan kita menyilang dan diputar mas, diputar benderanya, posisi tangan jadi balik seperti semula vertikal ke depan..bukan vertikal mas horizontal maksudnya, posisi triknya tangan kanan di atas tangan kiri di bawah, kedua tangan menyilang.
38. Siapa saja yang kamu lihat saat upacara detik-detik proklamasi?
Jawab : ga bisa liat mas, kalo ngeliat nanti keliatan banget kita ngelirik-lirik, tapi keliatan banget banyak orang asing dari luar negeri (mungkin maksudnya para Duta Besar/Corps Diplomatik-red), juga ada para petinggi pemerintah, Wapres, dll.
39. Apakah kamu melihat kehadiran keluarga Proklamator, mantan Presiden, mantan Wapres saat detik-detik proklamasi?
Jawab : kalau saat itu mas sepertinya ada, tapi saya ga liat karena kan ga mungkin pas kami nampil matanya jelalatan.
Kegiatan Disekolah
40. Bagaimana dengan kegiatan belajar disekolah saat kamu menjadi Paskibraka?
Jawab : saat menjadi Paskibraka ya saya meninggalkan sekolah selama 1 bulan lebih, jelas pelajaran tertinggal, saya juga ga bisa ikut 17an di sekolah..hahhaha
41. Bagaimana tanggapan teman-teman, guru-mu disekolah ketika kamu menjadi Paskibraka Nasional?
Jawab : tanggapan guru ama temen saya ya bangga lah kak, terus mereka sempet nonton juga, abis upacara di sekolah mereka nonton saya di perpustakaan…hahahha..pas abis upacara di umumin pake mic kalo aku pasnas, terus di bilang kalo aku itu di istana, di barisan 17..famous mas..hahahah
Sebagai Duta Belia
42. Setelah mengibarkan duplikat bendera pusaka, kamu dan teman- teman Paskibraka lainnya menjadi Duta Belia yang diutus ke berbagai negara, negara mana yang kamu kunjungi saat itu?
Jawab : Australia kak, kami semua ke Australia mas, 3 kota di bagi 3 kelompok, Sydney, Melbourne ama Perth, saya ke Melbourne, padahal cewek yang cakep ke Perth, gagal deh ucapkan cinta di negeri kangguru…ahahahhaa
43. Berapa lama kamu berada di negara tersebut?
Jawab : selama 4 hari termasuk perjalannya
44. Selama di luar negeri, tempat apa saja yang kamu kunjungi?
Jawab : tempat sekolah-sekolahan, SMA nya, UNIVERSITASNYA, ga rekreasi, museum ga ada, paling ke tempat pembuatan video tentang diri kita…Daekin University, Melbourne University gitu mas.
45. Bagaimana tanggapan orang diluar sana tentang Paskibraka?
Jawab : disana kami bukan sebagai Paskibraka lagi mas..DUTA BELIA INDONESIA, The Youth Ambassadors of Indonesia for Austalia, you know?hahahahahaa kami Duta Belia Indonesia ini mas ada 66 dari Paskibraka, terus 3 orang anak pesantren berprestasi, ada juga dari ilmuwan muda, pemenang lomba debat bahasa Inggris, totalnya lupa mas
46. Selama menjadi Duta Belia, adakah misi khusus yang diemban oleh Paskibraka atau hanya sekadar rekreasi saja?
Jawab : misi ya pasti ada mas, kami bukan rekreasi kesana mas, kami ngemban tugas juga, kami disana tugasnya memperkenalkan budaya Indonesia, disana sekitar 75 ribu orang belajar bahasa Indonesia.
Hubungan Dengan Anggota Paskibraka Lainnya
47. Apakah kamu masih berkomunikasi dengan teman-teman Paskibraka Nasional 2009?
Jawab : jelas mas..bukan teman mas..saudara saya..mereka udah jadi saudara.
48. Kamu merasa sedih ketika kamu harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan di Paskibraka Nasional?
Jawab : jelas mas, nangis mas, nangis saudara seperjuangan, pisah untuk waktu yang lama, belum tentu kami di pertemukan lagi lengkap.
49. Bagaimana trik kamu untuk selalu menjaga hubungan dengan teman-teman Paskibraka Nasional 2009 agar tidak terputus?
Jawab : FB mas, SMS..hahaha
50. Diantara semua anggota Paskibraka, adakah salah satu yang kamu anggap sebagai teman dekat/sahabat?
Jawab : yang dekat ama saya ada 3 mas menurut saya, tapi yang paling deket ama saya 1 orang yang dari Aceh mas, Zulham Sururi sekarang dia udah jadi Akmil, kami beda 2 tahun, udah kayak abang saya mas, terus yang 2 lagi, Subhan Hamran ama Dede Syaputra dari Makassar ama dari Kaltim.
51. Selama menjalani pendidikan sebagai Paskibraka, adakah diantara anggota yang membuat kamu jengkel atau kesal?
Jawab : adaa!!!..temen sekamar mas, saya jengkel banget, sampe udah mau berantem pun, dari Maluku Utara namanya Fadli Yunus..hahahhaha..tapi dia tetep saudara saya mas.
Pengetahuan Umum
52. Apa yang kamu rasakan dengan kondisi Indonesia sekarang?
Jawab : menyedihkan, dengan kondisi keuangan yang seharusnya mencukupi menjadi negara yang makmur, seperti freeport itu mas, sedih saya, duit kan banyak kenapa ga kuliahin aja mahasiswa kita yang pintar untuk belajar gimana cara mengolah bahan mentah pertambangan, terus nanti alat bisa dibeli, ngapain juga Amerika, sedih deh masih banyak lagi mas..kenapa tanah di Indonesia ini ga diolah ama warganya sendiri, banyak tanah kita udah di kontrak bahkan di BELI mas, apa ga punya otak yang ngejual, hanya karena masalah duit sesaat, padahal kalo dia nanem tumbuhan sama aja dengan investasi, investasi duitnya untuk masa depan Indonesia juga.
53. Menurut kamu, apakah anggota Paskibraka dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan rasa nasionalisme/rasa cinta tanah air generasi muda sekarang?
Jawab : bisa lah, kami bisa ngasih pengalaman-pengalaman ke junior kami, ke orang lain tentang Indonesia.
54. Adakah peran anggota Paskibraka di masyarakat?
Jawab : peran dimasyarakat itu mas sebagai petugas menaikkan bendera pada saat acara-acara tertentu, seperti hari pendidikan, kemerdekaan…di kehidupan sosial ada juga mas, kami Paskibraka ataupun PPI..PPI tau kan mas?hahaha…kami ngambil dana kemanusiaan bagi saudara kita yang terkena bencana, seperti kemaren kami ngambil dana buat Padang, terus kalo untuk kejadian akhir-akhir ini seperti Gunung Sinabung belum mas, ini saya juga mikir, kok belum ada petunjuk, nanti saya saranin deh ke PPI saya.
55. Sampai saat ini,bagaimana kamu menilai perkembangan Paskibraka Jawab : perkembangannya semakin meluas ke daerah-daerah laen mas, perkembangan Paskibraka menurut saya ya seperti itu setiap tahun sama, tapi yang beda mungkin semangat juang mas, itu tergantung kelompok Paskibrakanya kompak atau tidak.
56. Bagaimana kamu melihat minat generasi muda untuk menjadi seorang Paskibraka?
Jawab : minat mungkin berkurang mas, karena tau sendiri anak zaman sekarang gimana, tapi walaupun gitu pasti tetap ada generasi yang unggul, individu yang unggul dalam populasi yang tak unggul bisa menjadikan populasinya unggul, walaupun fisik kurang tapi bisa ditutupi dengan tehnik, maksudnya kalo dalam satuan paskibra sekolah itu kan pasti ada individu yang unggul walaupun satu, nah walaupun satu dia juga bisa membuat satuan paskibranya itu unggul dalam arti kata minat yang berkurang tadi bisa bertambah karena pengaruh individu yang unggul ini mas, bisa juga individu yang unggul ini ga bisa hadepin suasana malah buat dia jadi ga unggul lagi mas, tapi kalau menurut saya minat itu datang dari pengaruh orang lain, tapi kadang pun ada juga minat yang timbul dari diri sendiri, jadi kalaupun ada orang yang ga minat bisa kita pengaruhi jadi minat ke Paskibra.
57. Apakah kamu mendapat penghargaan dari instansi – instansi terkait?
Jawab : penghargaan ya palingan piagam mas, piagam penghargaan sebagai Paskibraka Nasional, sebagai Duta Belia Indonesia 2009, sebagai peserta JENESYS Batch 2010, itu penghargaan yang saya dapet mas, berupa piagam kalo dari pemda setempat?ga ada mas..ooh..hahahhaha..amplop saya dapet dari Dispora Sumut perhatian ya bagus mas, perhatian banget malah Disporanya, kalo ada program-program keluar negeri pasti menghubungi saya.
Penutup
58. Selama bulan Agustus kamu dan anggota Aaskibraka lainnya menjadi sorotan publik, apakah kamu merasa terbebani dengan hal itu?
Jawab : tidaaaaaaak, malah seneng, ada aja tuh stasiun TV yang dateng ke tempat latihan kami, Dorce juga dateng jenguk kami, terus Empat Mata, RCTI, Global..wah banyak deh mas, nongol di TV walaupun kurang jelas juga ga apa-apa, yang penting masuk TV….hahahhahhahaahhahaha
59. Kejadian apa yang kamu tidak akan lupakan disaat kamu menjadi seorang Paskibraka?
Jawab : kejadian pada saat hari H pastinya, pas pengibaran mas, ga akan lupa itu, juga saat berhadapan ama SBY, salaman ama pejabat-pejabat tinggi Negara.
60. Apakah kamu merasa diri kamu seorang teladan?
Jawab : jangan ditanya gitu mas, yang patut menentukan saya teladan atau gak ya lingkungan saya, orang laen yang berhak menentukan, bukan saya mas.
61. Mengapa?
Jawab : jawabannya tanya aja ama orang laen, tanya ama temen saya, tanya ama guru saya..hahahhaha
62. Apakah kamu merasa puas dengan hasil yang telah dicapai sebagai Paskibraka Nasional?
Jawab : banyak orang bilang kita puas jadi Pasnas, tapi yang namanya manusia mas pengennya lebih, tapi menurut saya Pasnas udah cukup, tapi bukan berarti saya harus berhenti prestasinya disini doang, musti saya gali lagi potensi apa lagi yang bisa aku kembangin dan akhirnya jadi prestasi..gitu mas.
63. Selentingan saya dengar banyak anak-anak Paskibraka Nasional ketika pulang kedaerah masing-masing menjadi sombong karena merasa dirinya yang paling baik dari anggota Paskibraka didaerahnya, apakah benar pernyataan itu?
Jawab : TIDAK mas, jangan buat statement yang belum pasti kabarnya, secara harfiah kami Paskibraka kan sudah dilatih, sudah dibimbing, jadi kami tugas di daerah ya membagi pengalaman, bukan sombong, kalo saya sombong saya ga mungkin mau ladenin mas, saya biarain aja..EGP..hahhahaha kalaupun ada yang bilang kami sombong itu pun hanya perasaan sesaat bisa juga sirik kan, tapi kami bukan orang yang seperti itu mas.
64. Setelah SMA kamu berencana melanjutkan kuliah kemana?
Jawab : FK UI, FK UGM, FK UNPAD, FK USU..musti dapet salah satu.
65. Sebagai penutup, adakah pesan yang ingin kamu sampaikan untuk para generasi muda sekarang?
Jawab : bagi generasi kita selanjutnya, jangan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang merugikan, coba lihat sisi gelap dan terang sesuatu hal yang kalian hadapi, mulailah berprestasi dengan media yang ada, media seperti Paskibra contohnya media Paskibraka ini bisa menjadi batu loncatan yang sangat menguntungkan bagi masa depan, coba untuk berkorban waktu dan tenaga, hadapi resiko yang ada, tanpa menghadapi resiko kita ga akan maju jika sudah maju menjadi manusia yang unggul, coba untuk berkorban demi NKRI walaupun penghasilan di negeri sendiri tidak memuaskan, tapi itu akan memuaskan rakyat dan hati kita sendiri, jadi jika sudah sukses sesekali lihatlah kebelakang jangan menatap terpaku kedepan, karena kesombongan pasti datang dan kita musti berani menangkal yang namanya sombong, cukup mas.
"Di tengah gejala melunturnya nilai-nilai nasionalisme, semakin memudarnya rasa persatuan dan kesatuan, ancaman punahnya kekayaan budaya nasional, menggelegaknya nafsu hedonisme dan tikaman arus materialisme, miskinnya prestasi bangsa di arena internasional, dedikasi, pemikiran dan loyalitas Muhammad Ilham layak menjadi preferensi acuan. Di usianya yang masih belia, ia bukan hanya seorang siswa berprestasi, tetapi juga seorang yang telah berbuat nyata, dengan mengabdi kepada bangsanya dan memberi teladan untuk lingkungan sekitarnya".
Nara Sumber:
1. Muhammad Ilham, Paskibraka Nasional 2009 Utusan Propinsi Sumatera Utara yang bertugas pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke 64 di Istana Merdeka Jakarta tanggal 17 Agustus 2009.
Langganan:
Postingan (Atom)